Oleh Bayu Anggara (@K04-Bayu)
Jujur sangatlah penting dalam kehidupan ini. Oleh karena itu jujur harus selalu kita
junjung tinggi dalam hidup kita. Karena dengan berperilaku jujur kita akan
merasa tenang dalam hidup kita. Memang semua manusia di muka bumi ini pernah
berperilaku tidak jujur. Tetapi janganlah kita sering berbuat tidak jujur atau
berbohong. Walaupun berbohong demi kebaikan kita sendiri.
Kejujuran diartikan sifat keadaan jujur,
ketulusan hati, dan kelurusan hati, yang dapat dilihat dan diukur melalui perilaku.
Jujur adalah melakukan apa yang dikatakan serta mengatakan apa yang dilakukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), jujur berarti lurus hati tidak
berbohong, tidak curang, tulus, dan ikhlas. Seseorang yang telah menghayati
nilai kejujuran akan terdorong untuk bersikap dan bertindak jujur kepada orang
lain bahkan terhadap dirinya sendiri, karena pada dirinya telah tertanam sistem
nilai dan keyakinan sistem, yang mengharuskannya untuk berperilaku jujur. Bahwa
nilai jujur tidak lagi dipandang sebagai harga material, yang hanya sebatas
kebutuhan hidup saja.
Tetapi nilai jujur sudah menjadi harga yang
immaterial, sehingga telah menjadi esensi hidup yang akan melekat pada diri,
yang tidak lekang oleh kondisi dan waktu. Menyikapi secara kritis, begitu
pentingnya menumbuhkembangkan nilai kejujuran, karena merupakan konsekuensi
logis dari keberadaan (eksistensi) serta hakikat manusia sebagai makhluk sosial
dan makhluk berbudaya. Sebagai makhluk
sosial dan makhluk yang berbudaya, manusia berada pada jaringan interaksi
interdependensi dengan sesama manusia yang diatur dalam pola-pola jaringan
norma yang dijabarkan dari nilai yang hidup serta beroperasi di satu kelompok
masyarakat. Dalam hubungan sesama manusia, kejujuran yang melekat pada
masing-masing pribadi akan menjadikan diri tenang, karena tidak jujur akan
mengantar pada kegelisahan. Kejujuran juga membawa keberkahan. Demikian juga
akan menjadi pangkat segala kebaikan. Kebaikan mengantar manusia pada
kebenaran. Plato yang dilandasi oleh gurunya Socrates, menyatakan bahwa
kebenaran sering terpenjara oleh badan yang selalu diliputi nafsu. Karenanya
manusia perlu menyadari dan mengendalikan nafsunya, agar kembali pada jalan
yang benar.
Macam-Macam
Sifat Jujur
Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar (śiddiq)
sebagai berikut.
1.
Jujur dalam niat atau berkehendak,
yaitu tada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain
dorongan karena Allah Swt.
2.
Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu
sesuainya berita yang diterima dengan yang disampaikan. Setiap orang harus
dapat memelihara perkataannya. Ia tidak berkata kecuali dengan jujur.
Barangsiapa yang menjaga lidahnya dengan cara selalu menyampaikan berita yang
sesuai dengan fakta yang sebenarnya, ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji
termasuk jujur jenis ini.
3.
Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu
beramal dengan sungguh-sungguh sehingga perbuatan zahirnya tdak menunjukkan
sesuatu yang ada dalam batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.
Manfaat sikap jujur
1.
Kejujuran Mendatangkan Kebahagiaan
Saat
kita melakukan suatu kejujuran, maka kita akan merasa bangga pada hati.
Sehingga, rasa bahagia muncul dengan sendirinya. Saat seseorang melakukan
kejujuran maka ada rasa bahagia dan bangga mucul pada diri atau hati kita.
Seperti contohnya kisah di bawah ini.
Saat itu salah seorang sahabat sedang berjalan-jalan tak sengaja beliau
mendengar percakapan seorang anak dan ibu. Sang ibu berkata pada anaknya “ Nak,
saat besok kau menjual susu hendaknya sebelum itu engkau menambahkan air pada
tong susu itu agar terlihat banyak.” Mendengar perkataan sang ibu anak itu
berkata. “ wahai ibu bukankah itu sesuatu perilaku tak jujur ibu?” Lalu sang
ibu menjawab.” Hanya dengan ini kita bisa kaya dengan cepat, lagian tidak ada
yang tahu.” Sang anak menjawab lagi.” Namun ibu, Allah dan malaikat-Nya
mengetahui itu ibu, aku takut kita berdosa.”
2.
Kejujuran Mendatangkan Simpati
Ada sebuah kisah seorang anak yatim piatu yang menemukan uang dalam
kantong pelastik yang nominalnya sangatlah banyak. Tetapi karena merasa bahwa
isi dari kantong itu bukanlah miliknya anak itu akhirnya berusaha mencari
pemilik kantong itu. Setelah bertemu dengan pemiliknya anak itu segera
mengembalikannya tanpa mengambil sepeserpun uang tersebut. Melihat tindakan
jujur anak yatim piatu itu menjadi anaknya dan menyayanginya seperti anaknya
sendiri. Hal tersebut menunjukkan simpati pemilik uang tersebut kepada sang
anak karena kejujuran anak tersebut. Kisah ini menunjukkan bahwa dengan
melakukan suatu perilaku jujur, maka orang-orang disekitar kita akan merasa simpati
dan bangga kepada kita sehingga saat kita membutuhkan sesuatu banyak yang akan
bersedia untuk membantu.
3.
Kejujuran Mendatangkan Ketenangan
Dizaman ini kejujuran sangatlah susah untuk didapatkan. Jarang sekali
kita melihat orang yang jujur di zaman ini. Seseorang yang jujur sudah pasti ia
merasa tenang berbeda degan orang yang senag berdusta mereka akan selalu merasa
gelisah. Kadang kala jujur itu sangatlah menyakitkan, tetapi orang yang berkata
sesuai dengan apa adanya mereka akan selalu tenang walau pada awalnya itu
sangat sakit. Berbeda dengan orang yang sering berdusta. Walaupun berbohong
bagi mereka itu baik tetapi sebenarnya berbohong inilah yang akan membuat
mereka selalu diwanti-wanti atau selalu merasa gelisah ataupun tidak tenang.
4.
Kejujuran Mendatangkan Percaya Diri
Apabila kita ingin mengemukakan sesuatu lantas sesuatu itu kita katakan
dengan jujur dan benar adanya pastilah kita akan percaya diri dan tidak akan
ragu dalam mengatakan sesuatu karena hal itu dapat di buktikan dan memang benar
adanya. Serta dengan mengatakan suatu kejujuran akan memberi motivasi dan saran
yang meyakinkan kepada orang lain dan kita tidak perlu melakukan kebohongan
dalam melakukan sesuatu.
5.
Kejujuran Mendatangkan Kedamaian
Jika kita senantiasa berkata jujur pastilah hati kita akan selalu
damai dan tenang. Tidak ada beban dihati kita karna tiada yang pernah di
sembunyikan atau di takutkan ketahuan oleh orang lain. Hati kita akan
senantiasa bahagia karena kita bertindak jujur , kita tidak akan pernah
takut mengecewakan orang lain karena kita telah mengatakan semuanya
dengan jujur. Dengan membiasakan perilaku jujur maka akan membuat kita semakin
ringan, tidak ada yang perlu di takutkan.
DAFTAR PUSTAKA
(K03-Syaiful) menurut saya mind mapnya menarik, tata cara penulisannya baik rapi tetapi paragrafnya terlalu rapet,materinya baik dan mudah di mengerti dan bermanfaat bagi orang, oke sihh menurut aku.
BalasHapus