Laman

Rabu, 19 September 2018

ALLAH SWT LIKES HONEST PEOPLE :)


Oleh: Lu'lu Ilmaknun (@K27-Lulu)
ABSTRAK   
Perubahan zaman dapat membuat lunturnya budaya kejujuran, kenapa? Beberapa masyarakat sekarang lebih memilih alternatif yang menguntungkan dirinya dengan tidak jujur. Jujur mempunyai makna nilai moral yang dapat membentuk sikap mental yang kukuh untuk meningkatkan kompetensi dan pekerja keras, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan global diberbagai bidang pekerjaan. Pada akhirnya jujur bukan saja sikap, tetapi martabat,harga diri dan jati diri seseorang serta jati diri bangsa.
KATA KUNCI: JUJUR
Pengalaman
Sebagai masyarakat yang juga bisa tidak jujur saya pun pernah tidak jujur, kenapa sih saya tidak jujur? Salah satu alasannya adalah ingin membela diri dan alternatif yang lebih baik. Bukan hanya saya saja yang membuat alasan seperti itu tapi saya yakin banyak dari kalian pernah tidak jujur. Menyesal saat terakhir kenapa? Percayalah kalian pasti pernah bersyukur karena kalian berbohong tapi kalian mendapatkan keuntungan dan tidak lama kemudian kalian akan mulai merasa tidak enak, menyesal dan gelisah. Karena itu saya pun pernah tidak jujur dan saya pun ingin agar senantiasa jujur dengan menanamkan iman dalam hati dan ingat kepada Allah Swt. Jadi kenapa kita tidak berkata dan bersikap jujur Bersama mulai sekarang setuju?
Teori
Kejujuran adalah nilai yang diterima secara universal sebagai sebuah kebaikan. Tidak memandang bangsa, ras, suku, agama, kekayaan, atau label-label lainnya. Semua manusia bisa menerima bahwa kejujuran adalah sebuah kebaikan. Sebaliknya, kebohongan merupakan sebuah pengkhianatan atas nilai-nilai moral dan kemuliaan.
Rasulullah Saw bersabda orang jujur pasti tetap patuh pada Allah Swt dan menjalankan tuntutan Rasulullah Saw. Dari Ibnu Mas’ud ra, berkata Bersabda Rasulullah Saw, “Wajib bagimu memegang teguh perkataan benar, karena perkataan benar membawa kebaikan, dan kebaikan mengajak ke surga”. Seseorang yang senantiasa berkata benar, sehingga ditulis disisi Allah sebagai orang yang berbuat benar (jujur). Itulah pentingnya membudayakan kejujuran walaupun butuh proses belajar dan pembiasaan, agar bisa menjadi sebuah sistem kehidupan yang beradab.
Sebenarnya apasih yang menyebabkan kita tidak jujur? Seseorang berbuat tidak jujur berawal ketika ia percaya bahwa ketidakjujuran akan membawa kebaikan. Misalnya, seorang mahasiswa yang menyontek sebelum ia menyontek telah terbentuk dalam benaknya bahwa dengan menyontek bisa memberikan keuntungan nilai lebih. Dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan menunjukkan kepada surga, dan sesungguhnya seorang laki-laki benar-benar telah jujur hingga ia di catat di sisi Allah sebagai orang jujur. Sesungguhnya kebohongan itu menunjukkan kepada kedzaliman. Dan sesungguhnya kedzaliman itu menunjukkan kepada neraka, dan sesungguhnya seorang laki-laki telah berbuat dusta hingga ia di catat disisi Allah sebagai pendusta”.
Jujur dapat mendatangkan kebahagiaan, simpati, ketenangan, pahala, percaya diri, kedamaian, keluarga yang nyaman dan banyak lagi. Dampak dari berbohong itu sangat besar karena salah satu penyebab utama dari segala macam kekacauan yang sering ditemukan pada kehidupan sehari- hari, dan yang dirugikan bukan hanya diri sendiri tapi orang lain. Adapun bohong yang diperbolehkan menurut riwayat Al Imam Muslim yaitu:
1.      Berbohong ketika dalam bahaya
2.      Saat ingin mendamaikan saudara
3.      Bohong untuk membuat istri senang
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kita bisa menghindari kebohongan dengan percaya bahwa Allah Swt senantiasa bersama kita dan kita senantiasa untuk berkata bersikap jujur. Jujur itu sulit, jujur itu sakit tapi ada hal luar biasa dibalik keberanian seseorang untuk jujur. Even if others are not, even if others will not, even if others cannot, they who walks honestly walks securely.
Daftar Pustaka
Bashirotun Afifah (20 september 2018)


5 komentar: