@D05-Yulia, @ProyekB02
Oleh : Yulia Puspitasari
Jujur adalah sebuah kata sederhana yang
memiliki nilai dan makna luar biasa. Jujur sangat sering dihubungkan dengan
keimanan seseorang. Keimanan seseorang pun tidak dapat diukur melalui berapa
kali melakukan ibadah haji melainkan seberapa besar mempercayai atas ketentuan
Allah dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tentu setiap dari kita mempunyai pengalaman
mengenai jujur semisal, jujur mengenai perasaan pada orang tuanya, kerabatnya
atau bahkan kekasih nya.
Contoh singkat dari pengalaman pribadi
mengenai jujur. Sewaktu pergi ketempat wisata alam yang mungkin tidak ditemui
oleh penduduk kota yang biasanya hanya melihat deretan rumah-rumah yang tak
berjarak dan suara bising motor. Namun mengungkapkan kekaguman terhadap alam
yang indah, suara kicauan burung yang merdu. Lalu mengeluarkan kalimat “Masyaallah” yg biasanya kalimat ini
menunjukan ekspresi melihat sesuatu hal yang baik atau menakjubkan. Hal itu merupakan
gerak refleks kejujuran dan tentunya dapat dilihat kadar keimanan seseorang
atas apa yang dipercayainya yaitu kuasa Allah.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud
Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa
kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila
seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi
Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena
dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang
ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka
akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’”
Namun, tidak diperkenankan untuk berkata terlalu jujur semisal mengenai aib pribadi maupun keluarga, itu
menjadi kewajiban kita untuk menjaganya dan tidak diperkenankan untuk disebar
luaskan. Jadi,berkata jujur sesuai dengan kondisi atau keadaanya.
Karena asal amalan hati berawal
dari kejujuran baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Oleh karena itu Allah Azza wa Jalla akan menghukum orang yang berdusta dengan menahan dan
menghalanginya dari maslahat dan manfaat. dan begitu pula Allah Azza wa Jalla akan membalas
orang yang jujur dengan memberinya taufiq dalam melakukan amal shalih di dunia
dan akhirat
Gambar :
Gambar :
Sumber :
AlmanhajIndo. 2005. https://almanhaj.or.id/4089-berkata-benar-jujur-dan-jangan-dusta-bohong.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar