I THINK I HAVE KNOW MYSELF
@D04-Rizky
Oleh : Rizky Aditya Pradana
Mengenal
diri adalah suatu proses untuk mengetahui siapa kita, potensi apa yang kita
punya dan apa yang kita inginkan atau butuhkan. Selain itu mengenal diri adalah
salah satu kunci kesuksesan, karena dengan kita mengetahui seperti apa kita,
minat dan bakat kita dimana, kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan untuk
mengembangkan potensi tersebut.
Berikut ini adalah sebuah
percakapan singkat antara si A dan si B:
A : “Siapakah kamu sebenarnya?”
B : “Aku adalah si B”
A : “Aku tidak bertanya tentang
namamu, aku bertanya siapa kamu?”
B : “Aku seorang pedagang”
A : “Aku tidak bertanya profesimu,
melainkan siapa kamu?”
B : “Aku adalah manusia”
A : “Aku tidak menanyakan jenismu,
siapa kamu sebenarnya?”
B : “Aku tidak mengerti”
A : “Apakah kamu sudah mengetahui
tujuan hidupmu?”
B : “Belum”
Kenyataannya tidak mudah untuk
mengenal diri sendiri, mengenal siapa diri kita sebenarnya. Kebanyakan diantara
kita mengabaikan hakikat diri yang sebenarnya. Kita tidak mengenal secara penuh
siapa diri kita sebenarnya, apalagi mengetahui untuk apa sejatinya kita hidup.
Mari kita tanyakan kepada hati kita
masing-masing, untuk apa saya di ciptakan? Apakah keberadaan saya di dunia ini
bermakna? Akan dikenal sebagai apa saat saya wafat nanti?
Sebagian besar dari kita, ketika
ditanya kenapa berangkat pagi dan pulang malam untuk bekerja, tanpa berpikir
pasti akan menjawab untuk mendapatkan nafkah. Mendapatkan nafkah adalah bahasa
lain dari “mendapatkan uang”. Masih dengan alasan yang serupa, orang berpindah
dari satu profesi ke profesi lainnya adalah atas nama uang.
Setiap orang memiliki minat atau
hasrat untuk mencapai sesuatu. Setiap orang juga ingin melakukan sesuatu yang
memberi makna dan nilai luhur. Sudahkah kita jujur terhadap diri sendiri dan
bertanya apa sebenarnya hasrat kita? Apa tujuan yang hendak kita capai?
Nilai-nilai apa yang ingin kita sampaikan?
“Apakah sosokmu sekarang adalah sosok yang benar-benar kamu inginkan?”
Mengenal diri erat kaitannya dengan
tujuan hidup, jika kita belum menentukan tujuan hidup dan belum mengetahui
tujuan dari apa yang kita lakukan saat ini untuk apa berarti kita belum
mengenal diri kita itu seperti apa. Jika kamu benar-benar menyadari bahwa apa
yang kamu lakukan saat ini hanyalah “kendaraan” untuk mencapai tujuanmu, saya
yakin kita akan melakukan yang terbaik untuk menyetirnya. Kita akan menikmati
segala prosesnya karena kita tahu ke mana kita akan pergi, mau jadi apa kita
nanti, dan ingin berperan seperti apa kita dalam kehidupan nantinya. Kita juga
tidak akan ragu untuk meninggalkan aktivitas dan pekerjaan yang melenceng dari
tujuan kita.
“Gimana kalau kita gak nyaman di
kendaraan saat ini, apa kita harus banting setir dan bahkan ganti mobil?”,
mungkin itu adalah salah satu alternatifnya. Tapi ingat, kita masih bisa tetap
di kendaraan kita saat ini jika kita bisa mengarahkannya ke tujuan kita. Segala
yang kita lakukan memiliki resikonya tersendiri, jika kita sudah memiliki
tujuan dan mengenal diri kita berarti kita tahu apakah kita akan sanggup dengan
resiko yang akan dihadapi.
Mengapa kita harus menentukan
tujuan dalam hidup kita?
Tujuan sama dengan visi, sebuah
peta kehidupan idaman yang ingin kita jalani dan lalui. Pada dasarnya,
menetapkan tujuan hidup membuat kita memiliki konsep serta gambaran yang jelas
ke mana hidup ini mau diarahkan. Harapannya, jalan hidup yang terkonsep membuat
kita tidak akan menyimpangkannya ke kiri atau ke kanan, atau melaluinya dengan
asal-asalan.
Menurut Rene Suhardono, ada dua hal
penting bagi kita saat akan menetukan tujuan:
1. Mengetahui
dengan baik seperti apakah tujuan yang ingin kita capai.
2. Menjadikan
tujuan sebagai kunci dalam menjalani aktivitas kehidupan.
Semua pelaut ulung pada zaman dulu
pasti menguasai ilmu astronomi. Mereka mampu membaca arah, bahkan cuaca, di
tengah samudera tanpa petunjuk lain, hanya dengan melihat serta menentukan
posisi bintang tertentu. Sama dengan kita, ketika kita sudah menentukan bintang
terang kita, kita dapat menarik garis lurus antara posisi kita berdiri saat ini
dengan tujuan kita. Tanpa sebuah bintang terang, perjalanan hidup akan cepat
sekali melelahkan. Energi kita tidak terfokus, berkelok-kelok, dan yang paling
parah bahkan bisa salah arah. Dan itu membuang-buang waktu.
“There is no reason to live without
purpose”
~Albert
Einstein~
Mengenal diri sendiri tidak hanya
berguna untuk kepentingan dunia saja, namun untuk kepentingan akhirat juga. Apapun
agama kita, kita diwajibkan untuk mengenal Tuhan kita, namun apakah jika kita
belum bisa mengenal diri kita, kita mampu mengenal Tuhan kita?
Logikanya sederhana, diri sendiri
adalah hal yang paling dekat dengan kita; bila kita tidak mengenal diri
sendiri, lantas bagaimana mungkin kita bisa mengenali Allah (Tuhan)? Imam
al-Ghazali juga mengutip hadits Rasulullah, “man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa
rabbah” (siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya). Ketika kita tidak
mengenal Tuhan maka kita tidak akan memperoleh pahala dari-Nya karena kita
tidak menjalani apa yang diperintahkan-Nya, justru kita malah menjalani apa
yang dilarang-Nya.
Jadi, marilah kita tanyakan dengan
tegas kepada diri kita untuk apa sebenarnya kita ada di dunia ini agar kita
dapat mengenal diri kita dengan baik dan benar. Mintalah bantuan kepada orang
lain yang amanah untuk menilai kita, karena itupun salah satu cara agar kita dapat
mengenal diri kita. Dan jangan lupa untuk selalu berdo’a agar kita dapat
menggapai segala tujuan baik kita. Semoga kita semua dapat bermanfaat dalam
kebaikan untuk semua makhluk dan tidak hanya menjadi “sampah” yang membuat dunia
beraroma busuk. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Pradika, Brili Agung Zaky. 2014. Seni Memantaskan Diri. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Oalah.....tapi min,ada ga sih orang yang udah punya tujuan hidup tapi dia malah ga kenal ama dirinya sendiri??
BalasHapusorang yang pesimis contohnya
HapusOalah.....thanks min
Hapus