Pengertian, Macam, dah Hikmah Perilaku Adil
A.
Pengertian Adil - Perilaku Terpuji
Secara bahasa adil mempunyai arti
meletakkan sesuatu pada tempatnya, tidak memihak ke salah satu pihak, bersikap
prorporsional, dan memihak kepada yang benar. Kemudian secara istilah,
pengertian dari perilaku terpuji adil yaitu menetakpkan suatu kebenaran
terhadap dua masalah atau beberapa masalah untuk dipecahkan sesuai dengan
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama. Dengan demikian perbuatan adil
adalah suatu tindakan yang berdasar kepada kebenaran, bukan mengikuti kehendak
hawa nafsu pribadi. Allah swt berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang
artinya :
5:8. Hai orang-orang yang beriman,
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sebagai umat Islam yang beriman,
kita dituntut untuk selalu menegakan kebenaran karena Allah, bila kita menjadi
saksi maka kita harus menjadi saksi yang sebenar-benarnya, dan
sejujur-jujurnya. Kita tidak boleh berbohong atau memihak pada salah satu
pihak, karena itu termasuk perbuatan yang tidak adil. Kemudian yang
selanjutnya, adalah nasihat bagi para pemimpin dan kita semua. Dimana sebagai
seorang pemimpin harus adil kepada seluruh rakyatnya dan tidak tekecuali kepada
musuhnya atau rakyat yang tidak memihak kepadanya.
Contoh yang paling baik untuk
berperilaku adil adalah pada diri Rasulullah saw. Nabi Muhammad saw selalu
berbuat adil dan menegakkan keadilan kepada seluruh umatnya, dalam haditnya
beliau bersabda yang artinya :
Jika sekiranya Fatimah binti
Muhammad mencuri, niscaya aku potong tangannya. H.R. Bukhari
Dari hadits ini dapat kita ambil
kesimpulan bawa Nabi Muhammad tidak membeda-bedakan, walaupun anaknya sendiri
apabila Fatimah tertangkap mencuri Nabi Muhammad saw akan tetap memberikan
sanksi yang tegas yaitu akan memotong tangannya.
B.
Macam-macam perilaku adil
1. Berlaku adil kepada Allah swt,
Maksud dari berlaku adil kepada
Allah adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Allah swt berfirman dalam Q.S. Ads-Dzariaat ayat 56 yang artinya :
Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Kita harus yakin bahwa nikmat yang kita
terima selama hidup di dunia ini adalah pemberian dari Allah swt. Maka berbuat
adil dalam arti berlaku proporsional kepada Allah adalah dengan memenuhi
hak-Nya. Dalam hadit qudsi Allah swt berfirman, yant artinya :
Aku tidak akan memerhatikan hak hamba-Ku,
sebelum menunaikan ak-Ku. HR. Thabrani
Hak Allah swt adalah disembah, dan
kewajiban kita adalah menyembahnya. Ini bisa dilakukan dengan menjalankan
segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Maksud dari perilaku adil terhadap
diri sendiri adalah meletakkan diri pribadi pada tempat yang bak dan juga
tempat yang benar. Dimana kita harus memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan norma-norma syariat. Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri,
makan makanan yang halal dan baik. Istirahat yang cukup, tidak menyiksa diri
sendiri seperti mentato, minum alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.
3. Berlaku adil kepada orang lain
Maksud dari berlaku adil kepada
orang lain artinya adalah meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya.
Berperilaku adil kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan
kepada semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita benci
sesuai dengan Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang sudah saya bahas di atas tadi. Contoh
berlaku adil kepada orang lain yaitu, tidak menghukum orang lain dengan
berlebihan (tidak sesuai dengan besar kesalahannya), tidak mengejek dan
menghina karena kita pasti juga tidak mau bila di ejek atau dihina oleh orang
lain.
4. Berlaku adil kepada makhluk hidup
yang lain (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan
Maksud dari berlaku adil yang ke
empat ini adalah kita harus menyayangin dan merawat hewan atau tumbuhan serta
lingkungan yang ada disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan
seperti burung, kelinci, kucing atau yang lainnya maka kita harus berbuat adil,
diantaranya dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makan dan minum
setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.
C.
Membiasakan sikap adil dalam kehidupan sehari-hari
Perilaku adil adalah perilaku yang
terpuji, kita dapat membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang
sederhana berikut ini :
- Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang telah di larang oleh Allah swt
- Memberikan rasa keadilan kepada orang lain, dari mulai keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya.
- Selalu mengargai dan menghormati orang lain, tanpa adanya sikap diskriminasi (membeda-bedakan)
- Memberikan hak-hak orang lain, misal : tidak merokok di samping orang yang tidak merokok
- Menghormati orang yang sedang berbicara dengan cara mendengarkannya
- Tidak menyakiti diri sendiri, tidak merokok, mabuk-mabukan, narkoba dan lain sebagainya
- Tidak suka menyiksa hewan, tidak mengadu hewan, dll
- Selalu merawat hewan dan tumbuhan dengan sebaik-baiknya, juga tidak merusak lingkungan sekitar.
D. Hikmah
berperilaku adil
Berperilaku adil pasti ada
hikmahnya, dan berikut ini beberapa hikmah yang akan kita dapatkan apabila kita
berbuat adil yaitu :
- Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, karena adil lebih dekat dengan taqwa (Q.S. Al-Maidah ayat 8)
- Menjadi pemimpin dan teladan sekaligus pengayom bagi orang lain
- Disegani dan dipercaya oleh masyarakat sekitar
- Menumbuhkan rasa kepuasan, aman dan nyaman bagi orang lain
- Menciptakan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat
- Mempererat tali persaudaraan dan pesatuan
- Doanya cepat dikabulkan oleh Allah swt, dan juga mendapatkan perlindungan/pertolongan (naungan) dari Allah swt ketika di akhirat nanti, jika kita menjadi pemimpin yang adil.
Nabi bersabda yang artinya:”tiga
orang yang tidak ditolak doanya: orang yang sedang berpuasa hingga berbuka,
pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya, Allah mengangkat doa mereka ke
atas awand an dibuka untuk doa itu segala pintu langit. Seraya Allah SWT
berfirman: Demi kebesaran-Ku sesungguhnya Aku akan menolong engkau walau
pertolongan-Ku Aku berikan pada masa kelak”. (HR. Ahmad)
Dalil tentang Adil
Dalam Al-Qur'an Allah
SWT. menyuruh kepada umat Islam berlaku adil. Hal itu disebutkan dalam QS.
an-Nahl: 90.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.(QS.
an-Nahl: 90.)
Adil itu sifat mulia
dan sikap yang lurus serta tidak terpengaruh oleh faktor keluarga, hubungan
kasih sayang, karib kerabat, golongan, dan sebagainya. Sebagai pemimpin dan
hakim hendaknya berlaku adil sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang
artinya: Dari Abdullah bin Auf, bersabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya
Allah beserta para hakim selama hakim itu tidak curang. Apabila ia telah
curang, Allah pun menjauh dari hakim itu dan mulailah setan menjadi teman yang
erat bagi hakim itu." (HR- Tirmizi).
Sumber
:
Hidayat,
rahmad.2015. artikel Islam
Anonim.2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar