BAB I
2.4. Pelaksanaan Kedisiplinan Dalam Kampus
2.5. Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Dalam Proses Pendidikan
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan dalam sebuah forum organisasi,
lembaga dan lain sebagainya, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai,
anggota dll, agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik
secara perorangan maupun kelompok.
Disamping itu disiplin bermanfaat untuk mendidik untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Disamping itu disiplin bermanfaat untuk mendidik untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Namun kurangnya pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan
kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu
upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi
kepada angotanya, maupun yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena tidak
dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau
kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan
sebagaimana mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan
secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan
konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami
perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui
diskusi aktif.
Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya
pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna.
Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus
belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan
dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku
menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.
1.2. TUJUAN
Supaya mahasiswa dapat menyadari betapa sungguh disiplin itu
penting dalam perkembangan pribadi serta masa depan yang bersangkutan. Oleh
karena itu diharapkan dapat memberikan motivasi lebih baik dan mahasiswa dapat
menjalankan segala sesuatunya lebih dewasa.
1.3. RUMUSAN MASALAH
- Apa pengertian kedisiplinan ?
- Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan ?
- Apa manfaat kedisiplinan mahasiswa ?
- Bagaimana pelaksanaan kedisiplinan dalam kampus ?
- belajar mahasiswa dalam proses pendidikan?
1.4 BATASAN MASALAH
Dalam
pembahasan materi makalah kali ini kami membatasi pembahasan hanya
pada ruang Pengertian kedisiplinan, faktor-faktor yang
mempengaruhinya, manfaat kedisplinan, kemudian pelaksanaannya dalam kampus
maupun proses pendidikan lainnya. dalam criteria tersebut kami
memaparkan penjelasan-penjelasan yang menurut kami wajar dengan apa yang
tertera pada batasan-batasan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
Dalam Islam, disiplin adalah kemauan yang instan
untuk taat dan hormat pada aturan yang berlaku baik itu aturan agama, etika
sosial maupun tata tertib organisasi.
Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan
karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan
dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap
mahasiswa.
2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.
a. Pergaulan di Lingkungan
b. Keluarga, dan
c. Diri sendiri
2.3. Manfaat Kedisiplinan bagi Mahasiswa
Manfaat kedisiplinan adalah membuat mahasiswa menjadi lebih
tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta mahasiswa juga dapat
mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak,
karena dapat membangun kepribadian mahasiswa yang kokoh dan bisa diharapkan
berguna bagi semua pihak.
Seorang yang disiplin ketika melakukan suatu
pelanggaran walaupun kecil akan merasa bersalah terutama karena ia merasa telah
mengkhianati dirinya sendiri. Perilaku khianat akan menjerumuskannya pada
runtuhnya harga diri karena ia tak lagi dipercaya. Sedangkan kepercayaan
merupakan modal utama bagi seseorang yang memiliki akal sehat dan martabat yang
benar untuk dapat hidup dengan tenang (sakinah), dan terhormat.
Dengan demikian, sikap disiplin adalah suatu
keharusan. Dalam bahasa Nabi, perilaku disiplin itu tersirat dalam
sifat ihsan. Dalam sebuah Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan
bahwa ihsan adalah “menyembah Allah seakan-akan kamu melihatNya.” Konsekuensi
dari perilaku ihsan adalah komitmen untuk melakukan segala aturan Allah menjalani
perintah dan menjauhi laranganNya saat sendirian maupun saat ada orang
yang mengawasi. Inilah inti dari disiplin.
Perilaku ihsan kepada Allah idealnya tidak didasarkan pada
rasa takut, tapi pada rasa cinta: cinta pada Allah dan cinta pada diri sendiri.
Pertama, dengan dasar cinta pada Allah, maka ketaatan pada
syariah Allah bukan karena rasa takut. Akan tetapi karena didorong semangat
untuk menyenangkanNya. karena ingin surgaNya, atau takut pada nerakaNya. Sebab
keikhlasan model begini, menurut Ibnu Sina, hanya timbul dari jiwa pedagang
yang selalu mempertimbankan untung rugi dalam berbuat.
Kedua, cinta pada diri sendiri. Perilaku disiplin hendaknya
juga didorong oleh rasa cinta pada diri sendiri. Karena setiap perbuatan baik
pada dasarnya untuk kepentingan diri sendiri walaupun terkesan untuk
kepentingan orang lain. Cinta pada diri sendiri bermakna bahwa seseorang akan
sekuat tenaga menjaga kehormatan, harga diri dan martabat pribadi dengan
berusaha selalu mentaati segala aturan yang berlaku, baik aturan Tuhan maupun
aturan antar-manusia yang sudah disepakati bersama.
Kesadaran bahwa perilaku disiplin diri
(self-discipline) atau ihsan sebagai bentuk dari kecintaan manusia pada dirinya
sendiri itu sangatlah penting. Sebab, dengan begitu, pengawasan tak lagi
diperlukan. Korupsi, pencurian, perzinahan dan tindakan kriminal serta asusila
lainnya tak akan ada. Karena semua tindakan kriminal, asusila dan pelanggaran yang
lain timbul dari lemahnya kesadaran bahwa segala perbuatan yang melanggar
aturan Tuhan dan manusia pada dasarnya akan merusak diri sendiri, keluarga dan
semua orang yang dicintainya.
2.4. Pelaksanaan Kedisiplinan Dalam Kampus
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari
dalam diri mahasiswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka
apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia.
Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan kampus.
a) datang ke kampus tepat waktu;
b) rajin belajar;
c) mentaati peraturan ;
d) mengumpulkan tugas yang diberikan dosen tepat waktu
e) selalu berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak
lagi.
2.5. Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Dalam Proses Pendidikan
Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib,
aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak).
Menurut Moeliono (1993: 208) disiplinartinya adalah ketaatan (kepatuhan)
kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian mahasiswa adalah pelajar atau anak (orang) yang melakukan
aktifitas belajar Dengan demikian disiplin mahasiswa adalah ketaatan
(kepatuhan) dari mahasiswa kepada aturan, tata tertib atau norma di kampus yang
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Dari pengertian tersebut, kedisiplinan mahasiswa dapat
dilihat dari ketaatan (kepatuhan) mahasiswa terhadap aturan (tata tertib) yang
berkaitan dengan jam belajar di kampus, yang meliputi jam masuk dan keluar ,
kepatuhan mahasiswa dalam berpakaian, kepatuhan mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan kampus, dan lain sebagainya. Semua aktifitas mahasiswa yang dilihat
kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di kampus, yang juga
dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar kampus.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di
sekolah, dikampus an dimanapun itu sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya,
kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam
mentaati aturan yang sangat penting bagi stabilitas kegiatan apapun. Selain itu
sikap disiplin sangat diperlukan untuk di masa depan bagi
pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat
diandalkan bagi seluruh pihak.
Oleh karena itu, marilah kita hidup berdisiplin. Agar kelak,
kita dapat menjadi panutan setiap orang dan bisa diandalkan. Jika tidak dari
sekarang kita membiasakan untuk berdisiplin, kapan lagi kita bisa merubah dunia
ini? Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk
menjadi lebih baik bagi para pembaca khususnya para mahasiswa.
3.2.SARAN
Dengan senang hati kami ekspresikan kepada kita
semua yang telah membaca makalah ini, namun di balik ini semua kami sangat
mengharapkan masukan tentang koreksi makalah kami. Tentu di dalam kami menyusun
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami
berharap ada di antara kita semua sebuah masukan yang bersifat membangun. Kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994
Tata Negara Sekolah Menengah Umum. Surakarta: PT. Pabelan.
Drs. H.Undang Ahmad Kamaludin, M.Ag, Drs. Muhammad Alfan,
2010,Etika Manajemen Islam, bandung: CV Pustaka Setia
Muhlasin.
Manajemen Islam, 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar