OLEH : FIRSTA FAUZYAH (@P23-FIRSTA)
Adaptasi
merupakan usaha
manusia untuk menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang
berbeda. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari
yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara
budaya. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup.
Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak.
Model
konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969).
Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti
diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
1.
Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
2.
Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan
biopsikososial.
3.
Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk
beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan
baik positif maupun negatif.
4.
Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika
seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan
untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
5.
Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan manusia
Tujuan Adaptasi
Organisme
yang dapat beradaptasi terhadap lingkungannya tidak akan mengalami kelangkaan
jenis atau kepunahan. Mengacu pada penjelasan tentang pengertian adaptasi di
atas, adapun beberapa tujuan adaptasi adalah sebagai berikut:
·
Untuk
melindungi diri dari serangan musuh atau pemangsa
·
Untuk
memperoleh makanan
·
Untuk
berkembang biak dan melestarikan jenisnya
·
Untuk
bertahan hidup
Proses
adaptasi tersebut sebenarnya tidak hanya dilakukan oelh manusia dan hewan saja,
tumbuh-tumbuhan juga melakukannya Misalnya pada tumbuhan berklorofil yang akan
tumbuh ke arah cahaya matahari, atau pada tumbuhan berair seperti eceng gondok
yang akan menumbuhkan akarnya ke bawah untuk menjaga keseimbangan.
Jenis-Jenis Adaptasi
Dalam
ekosistem, adaptasi terbagi dalam beberapa jenis yaitu adaptasi morfologi,
adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adapun penjelasan dari
jenis-jenis adaptasi adalah sebagai berikut:
1.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi
morfologi merupakan cara untuk menyesuaikan bentuk tubuh dan alat-alat yang
terdapat pada tubuh organisme tersebut untuk menyesuaikan pada lingkungannya.
Dimana biasanya bentuk dari adaptasi ini mudah kita amati dengan kasat mata.
Contoh
adaptasi morfologi pada manusia yaitu perubahan warna rambut saat lanjut usia
serta kulit manusia yang menghitam ketika berada di tempat yang panas.
Sedangkan contoh adaptasi morfologi pada hewan misalnya pada bebek yang
mempunyai selaput pada kakinya untuk bisa mencari makan di tempat berair, dan
pada burung pelikan yang memiliki paruh berkantung agar bisa membawa makanan
untuk anak-anaknya.
2.
Adaptasi Fisiologi
Sesuai
dengan namanya, adaptasi fisiologi merupakan bentuk penyesuaian diri
berdasarkan fungsi kerja bagian organ-organ tubuh organisme tersebut terhadap
lingkungannya. Sehingga untuk mengamati bentuk adaptasi ini tidaklah mudah
karena menyangkut dengan fungsi-fungsi organ pada organisme tersebut.
Contoh
dari adaptasi fisiologi pada manusia yaitu ditemukan pada ukuran jantung atlet
yang rata-rata lebih besar daripada ukuran jantung orang pada umumnya. Atau
misalnya ketika kita mengeluarkan keringat saat kepanasan maka tubuh akan
dingin karena panas tubuh diambil dan menguap melalui keringat tersebut.
Sedangkan
contoh adaptasi fisiologi pada hewan misalnya ditemukannya beberapa jenis hewan
herbivora sebagai binatang pemakan tumbuhan atau karnivora sebagai binatang
pemakan daging. Jenis makanan binatang tersebut akan mempengaruhi fungsi organ
tubuhnya.
3.
Adaptasi Tingkah laku
Jenis
adaptasi yang ketiga yaitu dikasih tingkah laku. Adaptasi ini dilakukan oleh
sebuah organisme yang berupa penyesuaian tingkah laku terhadap keadaan
lingkungannya.
Contoh
dari adaptasi tingkah laku ditemukan pada hewan bunglon yang merubah warna
tubuhnya untuk menyesuaikan tempat yang dihinggapi.
Contoh Adaptasi
Ada
banyak sekali contoh proses adaptasi yang dilakukan oleh organisme agar dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk bertahan hidup. Sesuai dengan
pengertian adaptasi, adapun beberapa contoh adaptasi adalah sebagai berikut:
1.
Contoh Adaptasi Morfologi
·
Tumbuhan
air memiliki daun lebih lebar agar membantu proses penguapan menjadi lebih
cepat.
·
Bentuk
gigi hewan sesuai dengan jenis makanannya.
·
Hewan
di kutub utara memiliki kulit dan bulu yang tebal agar tubuhnya dapat bertahan
terhadap dingin.
2. Contoh
Adaptasi Fisiologi
·
Manusia
mengeluarkan keringat untuk membantu mengatur suhu tubuh serta membuang zat
sisa.
·
Jenis
cacing teredo menghasilkan menghasilkan enzim selulase untuk membantu mencerna
kayu yang dimakannya.
·
Hewan
herbivora memanfaatkan enzime selulase untuk membantu proses pencernaan
tumbuhan yang dimakannya.
·
Pada
tubuh ikan terdapat gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan
air.
3.
Contoh Adaptasi Tingkah Laku
·
Hewan
kaki seribu akan menggulung diri ketika disentuh.
·
Hewan
bunglon dapat mengubah warna tubuhnya (mimikri) sesuai dengan lingkungannya.
·
Hewan
kumbang dan tupai akan berpura-pura mati saat dalam menghadapi bahaya.
·
Hewan
cumi-cumi akan mengeluarkan tinta berwarna dari tubuhnya ketika dalam keadaan
bahaya.
Strategi
Meningkatkan Adaptasi
.
1. Terima perubahan
Perubahan ada di mana-mana. Untuk itu,
terimalah perubahan tersebut. Mengapa? Karena perubahan di luar kendali
Anda.Tidak ada gunanya menolak atau membenci perubahan. Semakin Anda menolak
atau membencinya, semakin stres Anda dibuatnya. Lihat para peselancar. Mereka
tidak melawan gelombang air laut, namun mengikutinya sehingga tercipta
gerakan-gerakan yang mengagumkan.
2. Buka pikiran
Setelah menerima perubahan, buka pikiran
Anda. Dengan pikiran terbuka, Anda akan:
Mendapatkan pemikiran dan ide-ide baru,
Memperoleh peluang-peluang baru,Memberi kesempatan pada diri sendiri untuk
berubah Lebih menikmati hidup. Sebagai contoh, Anda selama ini mempromosikan
produk Anda dari rumah ke rumah. Dengan pikiran terbuka, Anda tahu bahwa media
sosial sekarang ini tengah ngetren. Oleh karena itu, Anda akan mencoba media
sosial tersebut (misalnya Facebook dan Twitter) untuk mempromosikan produk
Anda.
3. Bersedia untuk belajar dan berpraktik
Perubahan biasanya membawa imu dan teknologi
baru. Yakinkan diri Anda untuk besedia mempelajari ilmu dan teknologi baru
tersebut. Bukan hanya itu, praktikkan apa yang Anda pelajari sehingga lebih
berdaya guna. Ingat, orang yang praktik lebih baik daripada orang yang
mengetahui. Dengan belajar dan berpraktik tersebut, kepercayaan diri Anda akan
menguat dengan sendirinya.
4. Keluar dari zona nyaman
Orang yang menolak perubahan biasanya tidak
mau keluar dari zona nyaman. Anda tidak harus seperti itu. Keluarlah dari zona
nyaman dengan membuat tantangan baru.
Sebagai contoh, jika saat ini Anda memiliki
sebuah blog berbahasa Indonesia yang menghasilkan Rp 10 juta per bulan, buat
blog baru dengan topik yang beda. Selain akan mengasah keterampilan ngeblog
Anda, projek baru ini akan memastikan apakah kesuksesan pertama Anda tersebut
bukanlah keberuntungan semata.
5. Miliki tekad kuat
Perubahan itu tidak pandang bulu. Oleh karena
itu, Anda harus memiliki tekad kuat untuk bertahan di perubahan tersbut.
Cirinya, Anda tekun menyelesaikan pekerjaan atau mengatasi masalah. Dengan
demikian, Anda terus bertindak sampai meraih sasaran Anda. Terkait pemecahan
masalah, kreatiflah dalam memecahkan masalah yang menghadang. Untuk tujuan
tersebut, Anda bisa melakukan tindakan berikut:
·
Cari akar masalah
·
Buat daftar solusi dari akar masalah
·
Eksperimen dengan solusi-solusi tersebut
Selalu akan ada yang berubah di kehidupan
profesional dan personal Anda. Jangan tolak perubahan tersebut, namun
beradaptasilah. Ingat, hanya orang-orang yang beradaptasi yang bertahan, bukan
orang-orang yang paling kuat atau paling pintar. Cobalah ketujuh strategi di
atas untuk meningkatkan adaptasi Anda. Saya optimistis Anda akan mampu bertahan
di perubahan apa pun.
Adaptasi
Dalam Dunia Remaja
Adaptasi
dalam dunia remaja jaman sekarang ini sangat lah penting dimana telah
banyak sekali remaja-remaja yang sudah tidak sejalan dengan etika remaja.
Dalam hali ini kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup
didunia. Modern ini sudah semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih
bisa atau msuk kedunia remaja yang lebih positif. Sehingga kita tidak
keluar dari asas-asas etika. Sebagai contoh ketikakita bergaul dengan
anak-anak yang mempunyai sifat kurang baik, dari yang minum-minuman keras
hingga yang memakai obat-obatan terlarang. Kita sebagai remaja boleh-boleh saja
bergaul tetapi tidak mencoba sesuatu yang sekiranya itu negative, sebagai
remaja kita boleh bergaul dengan siapa pun tetapi selau ingat untuk menghindari
sesuatu yang bersifat negaif dan merusak diri.
Daftar Pustaka
Ali,
M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT
RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Hartono,
Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT.
Bina Ilmu, Surabaya, 1991.
Suyadi
M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar,
Depdikbud U.T. 1984-1985.
Widyo
Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta : Universitas Gunadarma
Dewayani, Sofie.
2016.https://acch.kpk.go.id/images/edukasi/buku_antikorupsi/pdf/Agar-Anak-Jujur.pdf. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar