Senin, 11 November 2019

Pentingnya Mengasah Kemampuan Beradaptasi Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0


OLEH : FIRSTA FAUZYAH (@P23-FIRSTA)


Adaptasi merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak.

Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :

1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi dengan lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia


Tujuan Adaptasi

Organisme yang dapat beradaptasi terhadap lingkungannya tidak akan mengalami kelangkaan jenis atau kepunahan. Mengacu pada penjelasan tentang pengertian adaptasi di atas, adapun beberapa tujuan adaptasi adalah sebagai berikut:

·         Untuk melindungi diri dari serangan musuh atau pemangsa
·         Untuk memperoleh makanan
·         Untuk berkembang biak dan melestarikan jenisnya
·         Untuk bertahan hidup

Proses adaptasi tersebut sebenarnya tidak hanya dilakukan oelh manusia dan hewan saja, tumbuh-tumbuhan juga melakukannya Misalnya pada tumbuhan berklorofil yang akan tumbuh ke arah cahaya matahari, atau pada tumbuhan berair seperti eceng gondok yang akan menumbuhkan akarnya ke bawah untuk menjaga keseimbangan.

Jenis-Jenis Adaptasi
Dalam ekosistem, adaptasi terbagi dalam beberapa jenis yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adapun penjelasan dari jenis-jenis adaptasi adalah sebagai berikut:

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan cara untuk menyesuaikan bentuk tubuh dan alat-alat yang terdapat pada tubuh organisme tersebut untuk menyesuaikan pada lingkungannya. Dimana biasanya bentuk dari adaptasi ini mudah kita amati dengan kasat mata.

Contoh adaptasi morfologi pada manusia yaitu perubahan warna rambut saat lanjut usia serta kulit manusia yang menghitam ketika berada di tempat yang panas. Sedangkan contoh adaptasi morfologi pada hewan misalnya pada bebek yang mempunyai selaput pada kakinya untuk bisa mencari makan di tempat berair, dan pada burung pelikan yang memiliki paruh berkantung agar bisa membawa makanan untuk anak-anaknya.

2. Adaptasi Fisiologi
Sesuai dengan namanya, adaptasi fisiologi merupakan bentuk penyesuaian diri berdasarkan fungsi kerja bagian organ-organ tubuh organisme tersebut terhadap lingkungannya. Sehingga untuk mengamati bentuk adaptasi ini tidaklah mudah karena menyangkut dengan fungsi-fungsi organ pada organisme tersebut.

Contoh dari adaptasi fisiologi pada manusia yaitu ditemukan pada ukuran jantung atlet yang rata-rata lebih besar daripada ukuran jantung orang pada umumnya. Atau misalnya ketika kita mengeluarkan keringat saat kepanasan maka tubuh akan dingin karena panas tubuh diambil dan menguap melalui keringat tersebut.

Sedangkan contoh adaptasi fisiologi pada hewan misalnya ditemukannya beberapa jenis hewan herbivora sebagai binatang pemakan tumbuhan atau karnivora sebagai binatang pemakan daging. Jenis makanan binatang tersebut akan mempengaruhi fungsi organ tubuhnya.

3. Adaptasi Tingkah laku
Jenis adaptasi yang ketiga yaitu dikasih tingkah laku. Adaptasi ini dilakukan oleh sebuah organisme yang berupa penyesuaian tingkah laku terhadap keadaan lingkungannya.

Contoh dari adaptasi tingkah laku ditemukan pada hewan bunglon yang merubah warna tubuhnya untuk menyesuaikan tempat yang dihinggapi.

Contoh Adaptasi

Ada banyak sekali contoh proses adaptasi yang dilakukan oleh organisme agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk bertahan hidup. Sesuai dengan pengertian adaptasi, adapun beberapa contoh adaptasi adalah sebagai berikut:

1. Contoh Adaptasi Morfologi

·         Tumbuhan air memiliki daun lebih lebar agar membantu proses penguapan menjadi lebih cepat.
·         Bentuk gigi hewan sesuai dengan jenis makanannya.
·         Hewan di kutub utara memiliki kulit dan bulu yang tebal agar tubuhnya dapat bertahan terhadap dingin.
2. Contoh Adaptasi Fisiologi

·         Manusia mengeluarkan keringat untuk membantu mengatur suhu tubuh serta membuang zat sisa.
·         Jenis cacing teredo menghasilkan menghasilkan enzim selulase untuk membantu mencerna kayu yang dimakannya.
·         Hewan herbivora memanfaatkan enzime selulase untuk membantu proses pencernaan tumbuhan yang dimakannya.
·         Pada tubuh ikan terdapat gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan air.
3. Contoh Adaptasi Tingkah Laku

·         Hewan kaki seribu akan menggulung diri ketika disentuh.
·         Hewan bunglon dapat mengubah warna tubuhnya (mimikri) sesuai dengan lingkungannya.
·         Hewan kumbang dan tupai akan berpura-pura mati saat dalam menghadapi bahaya.
·         Hewan cumi-cumi akan mengeluarkan tinta berwarna dari tubuhnya ketika dalam keadaan bahaya.


Strategi Meningkatkan Adaptasi 
.
1. Terima perubahan
Perubahan ada di mana-mana. Untuk itu, terimalah perubahan tersebut. Mengapa? Karena perubahan di luar kendali Anda.Tidak ada gunanya menolak atau membenci perubahan. Semakin Anda menolak atau membencinya, semakin stres Anda dibuatnya. Lihat para peselancar. Mereka tidak melawan gelombang air laut, namun mengikutinya sehingga tercipta gerakan-gerakan yang mengagumkan.
2. Buka pikiran
Setelah menerima perubahan, buka pikiran Anda. Dengan pikiran terbuka, Anda akan:
Mendapatkan pemikiran dan ide-ide baru, Memperoleh peluang-peluang baru,Memberi kesempatan pada diri sendiri untuk berubah Lebih menikmati hidup. Sebagai contoh, Anda selama ini mempromosikan produk Anda dari rumah ke rumah. Dengan pikiran terbuka, Anda tahu bahwa media sosial sekarang ini tengah ngetren. Oleh karena itu, Anda akan mencoba media sosial tersebut (misalnya Facebook dan Twitter) untuk mempromosikan produk Anda.
3. Bersedia untuk belajar dan berpraktik
Perubahan biasanya membawa imu dan teknologi baru. Yakinkan diri Anda untuk besedia mempelajari ilmu dan teknologi baru tersebut. Bukan hanya itu, praktikkan apa yang Anda pelajari sehingga lebih berdaya guna. Ingat, orang yang praktik lebih baik daripada orang yang mengetahui. Dengan belajar dan berpraktik tersebut, kepercayaan diri Anda akan menguat dengan sendirinya.
4. Keluar dari zona nyaman
Orang yang menolak perubahan biasanya tidak mau keluar dari zona nyaman. Anda tidak harus seperti itu. Keluarlah dari zona nyaman dengan membuat tantangan baru.
Sebagai contoh, jika saat ini Anda memiliki sebuah blog berbahasa Indonesia yang menghasilkan Rp 10 juta per bulan, buat blog baru dengan topik yang beda. Selain akan mengasah keterampilan ngeblog Anda, projek baru ini akan memastikan apakah kesuksesan pertama Anda tersebut bukanlah keberuntungan semata.
5. Miliki tekad kuat
Perubahan itu tidak pandang bulu. Oleh karena itu, Anda harus memiliki tekad kuat untuk bertahan di perubahan tersbut. Cirinya, Anda tekun menyelesaikan pekerjaan atau mengatasi masalah. Dengan demikian, Anda terus bertindak sampai meraih sasaran Anda. Terkait pemecahan masalah, kreatiflah dalam memecahkan masalah yang menghadang. Untuk tujuan tersebut, Anda bisa melakukan tindakan berikut:
·         Cari akar masalah
·         Buat daftar solusi dari akar masalah
·         Eksperimen dengan solusi-solusi tersebut
Selalu akan ada yang berubah di kehidupan profesional dan personal Anda. Jangan tolak perubahan tersebut, namun beradaptasilah. Ingat, hanya orang-orang yang beradaptasi yang bertahan, bukan orang-orang yang paling kuat atau paling pintar. Cobalah ketujuh strategi di atas untuk meningkatkan adaptasi Anda. Saya optimistis Anda akan mampu bertahan di perubahan apa pun.
Adaptasi Dalam Dunia Remaja
Adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang  ini sangat lah penting dimana telah banyak sekali remaja-remaja yang sudah  tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hali ini kita sebagai para remaja jaman  sekarang yang hidup didunia. Modern ini sudah semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau msuk kedunia remaja yang lebih positif. Sehingga kita tidak keluar  dari asas-asas etika. Sebagai contoh ketikakita bergaul dengan anak-anak yang mempunyai sifat kurang baik, dari yang minum-minuman keras hingga yang memakai obat-obatan terlarang. Kita sebagai remaja boleh-boleh saja bergaul tetapi tidak mencoba sesuatu yang sekiranya itu negative, sebagai remaja kita boleh bergaul dengan siapa pun tetapi selau ingat untuk menghindari sesuatu yang bersifat negaif dan merusak diri.

Daftar Pustaka
Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991.

Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.

Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas  Gunadarma

Dewayani, Sofie. 2016.https://acch.kpk.go.id/images/edukasi/buku_antikorupsi/pdf/Agar-Anak-Jujur.pdf.  Jakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar