PENGERTIAN PENGENDALIAN DIRI
·
Chalhoun
dan Acocella (1990) mendefinisikan pengendalian diri (self-control) sebagai
pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata
lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri.
·
Golfried
dan Merbaum, mendefinisikan pengendalian diri sebagai suatu kemampuan
untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat
membawa individu ke arah konsukuensi positif. Selain itu, pengendalian
diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku
yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang
diinginkan (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22).
·
Menurut
Mahoney & Thoresen, pengendalian diri merupakan jalinan yang secara
utuh (intergrative) yang dilakukam individu terhadap lingkungannya. Individu
dengan kontrol diri tinggi sangat memerhatikan cara-cara yang tepat untuk
berperilaku dalam situasi yang bervariasi.
·
Individu
cenderung akan mengubah perilakunya sesuai dengan permintaan situasi sosial yang
kemudian dapat petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk
memperlancar interaksi sosial, bersifat hangat, dan terbuka (Nur Gufron &
Rini Risnawati, 2011:22-23).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGENDALIAN
DIRI
·
Faktor
internal. Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah
usia. Semakin bertambah usia seseorang maka, semakin baik kemampuan mengontrol
diri seseorang itu dari diri individu.
·
Faktor
eksternal ini diantaranya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga
terutama orangtua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang.
Bila orangtua menerapkan disiplin kepada anaknya sikap disiplin secara intens
sejak dini, dan orangtua tetap konsisten terhadap semua konsekuensi yang
dilakukan anak bila ia menyimpang dari yang sudah ditetapkan, maka sikap
konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak dan kemudian akan menjadi kontrol
diri baginya.
JENIS KEMAMPUAN MENGENDALIAN DIRI
1. Behavioral control
Kontrol perilaku merupakan kesiapan
atau tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung mempengaruhi atau
memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini
diperinci menjadi dua komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated
administrion) dan kemampuan memodifikasi stimulus (stimulis modifiability).
Kemampuan mengatur pelaksanaan
merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan keadaan,
dirinya sendiri atau sesuatu yang ada di luar dirinya.
Kemampuan mengatur stimulus merupakan
kemampuan untuk mengatahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak
dikehendaki di hadapi.
2.Cognitive control
Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu
dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi,
menilai atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai
adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan.
Aspek ini terdiri dari dua komponen,
yaitu memperoleh informasi dan melakukan penilaian.
Dengan informasi yang dimiliki oleh
individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat
mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan.
Melakukan penilaian berarti individu
berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara
memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
3. Decision control
Kontrol keputusan merupakan kemampuan
seseorang untuk memilih atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang
diyakini atau disetujuinya.
Pengendalian diri dalam menentukan
pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau
kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
JENIS KUALITAS PENGENDALIAN DIRI
·
Over control merupakan pengendalian diri
yang dilakukan oleh individu secara berlebihan yang menyebabkan individu banyak
menahan diri beraksi terhadap stimulus.
·
Under control merupakan suatu kecenderungan
individu untuk melepaskan implus dengan bebas tanpa perhitungan yang masak.
·
Appropriate control merupakan pengendalian
individu dalam upaya mengendalikan implus secara tepat
TIPS CARA MENGENDALIKAN DIRI
1. Menenangkan diri
Dari perspektif manajemen marah, marah
bisa dilihat sebagai sebuah siklus agresi (aggression cycle) yang terdiri dari
eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Oleh karena itu, saat Anda marah,
tenangkan diri sehingga siklus agresi Anda berantakan. Dengan pikiran tenang,
Anda bisa berpikir logis dan mencari solusi.
Untuk menenangkan diri, Anda bisa
melakukan cara-cara berikut:
·
Tarik
napas dalam-dalam – Saat menarik napas, fokuskan pikiran Anda pada napas
yang masuk ke hidung atau bayangkan pemandangan yang indah. Lakukan berulang
sehingga Anda bisa menurunkan emosi sedikit demi sedikit.
·
Hitung
1 s.d 10 – Dalam hati, hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan
untuk meredakan emosi. Jika perlu, lakukan beberapa kali.
·
Alihkan
perhatian – Anda bisa mengalihkan perhatian pada hal-hal lain seperti
menonton TV atau pergi ke toilet.
2. Berempati
Pemicu marah terkadang hal sepele.
Untuk menghindari masalah sepele ini menjadi besar, berempatilah. Empati adalah
keadaan mental yang membuat Anda merasakan keadaan atau pikiran orang lain.
Kembali kepada contoh pengendara yang
menyalip Anda, berempatilah kepada dia. Mungkin dia sedang buru-buru atau
memang karakternya sudah begitu. Dengan berempati, Anda tidak akan mengeluarkan
sumpah serapah dan nama hewan.
3. Mengingat dampak negatif yang akan
terjadi
Emosi yang meluap-luap biasanya
membuat yang bersangkutan gelap mata. Jika sudah demikian, dia akan memukul,
berteriak, memaki, atau merusak barang-barang yang ada. Nah, untuk menghindari
keadaan ini, ingatlah dampak negatif yang akan terjadi jika Anda tidak bisa
melawan emosi.
4. Menganggap hari terakhir Anda hidup
Jika Anda masih sulit mengontrol
emosi, anggap hari saat Anda marah adalah hari terakhir Anda hidup. Dengan
menganggap seperti itu, emosi Anda akan mereda dengan sendirinya karena Anda
ingin mati dengan membawa kebaikan, bukan membawa emosi.
5. Memaafkan dan melupakan
Anda sering mengungkit-ungkit masalah
lama sehingga emosi Anda meluap lagi? Mulai sekarang, maafkan mereka yang telah
memberi Anda masalah (misalnya menyakiti, membohongi, merendahkan, atau
menjelekkan Anda) dan lupakan.
Cara ini adalah cara favorit saya
dalam menghilangkan emosi. Dengan memaafkan dan melupakan, saya bisa berfokus
pada hal-hal penting yang berdampak positif pada kehidupan saya. Selain itu,
saya juga terhindar dari balas dendam.
6. Membaca ta’awudz
Jika Anda beragama Islam, baca
ta’awudz (a-‘udzu billahi minas syaithanir rajiim) untuk menahan diri ketika
Anda sedang marah. Dengan membaca ta’awudz tersebut, Anda memohon perlindungan
kepada Allah SWT dari gangguan setan yang merupakan sumber amarah.
7. Berolahraga
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk
mengatasi emosi adalah berolahraga seperti berjalan kaki, bermain sepak bola,
lari, atau berenang. Apa pun jenisnya, olahraga bisa menstimulasi zat-zat kimia
dalam otak yang membuat Anda lebih rileks dan bahagia. Selain itu, olahraga
akan menguras energi Anda secara positif sehingga melenturkan ketegangan syaraf
Anda.
DAFTAR ISI
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengendalian-diri-atau-self-control/8224/3
https://id.wikihow.com/Membangun-Pengendalian-Diri
http://yohakimn.blogspot.com/
https://www.tipspengembangandiri.com/cara-mengendalikan-emosi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar