Senin, 11 November 2019

Kepribadian : Humoris



Pembahasan
Humor adalah kelucuan-kelucuan atau humor juga dipandang sebagai kepandiran atau kekonyolan. Kalau seseorang bertindak aneh, bodoh, konyol, atau berani melakukan sesuatu yang dianggap tidak perlu atau tidak patut dilakukan dan membuat orang lain tertawa maka orang tersebut dikataan sedang menghumor. Humor memang bukanlah tradisi masyarakat umum ia adalah perilaku tertentu yang aneh atau ganjil dan membuat orang lain tertawa. Masyarakat umumnya menjadikan humor sebagai sarana atau untuk menyegarkan kembali pikiran yang jenuh akibat kerja atau rutinitas harian. Humor menyebabkan orang segar kembali fikirannya karena tertawa. Secara psikologis tertawa menunjukkan orang segar fikiranya, maka dengan humor itu seringkali pemahaman baru lebih mudah diterima oleh seseorang dari pada ilmu-ilmu yang bersifat teoritis. Kerifan teoritis kadang lebih mudah dibentuk dengan melalui humor daripada ilmu dan pengetahuan yang teoritis. Maka tidak heran apabila ada pemikiran baru bahwa humor atau lawakan bisa membentuk kepribadian masyarat.
Jenis humor yang bersifat bersifat apresiasi terhadap situasi/tekanan hidup yang terjadi sehari-hari, dalam proses analisis faktor tampak paling banyak terbentuk dibandingkan dengan jenis humor lainnya (humor terhadap situasi yang bersifat netral atau apresiasi terhadap hal-hal yang polos/innocent dan jenis humor yang bersifat agresif atau kekerasan. Hal ini boleh jadi disebabkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini menggunakan humor untuk melepaskan kondisi stres yang dialaminya sehari-hari. Dengan mengungkapkan kondisi stres yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari, individu merasakan bahwa dirinya tidak  sendiri mengalami kondisi  tersebut. Hal ini sesuai  dengan Lefcourt (dalam Kess,  2001), yang menyatakan bahwa humor dapat dimaknai sebagai adanya kehadiran individu lain.
Kepribadian adalah susunan sifa-sifat dan aspek-aspek tingkah laku yang saling berhubungan di dalam satu individu. Sifat-sifat itu yang membedakan individu dengan yang lainya. Termasuk di dalamnya sikapya, kepercaaanna, niai-nilai dan cita-citanya, pengetahuan dan keterampilanya, macam-macam cara gerak tubuhnya dan sebagainya. Dengan demikian kepribadian terdiri bermacam-macam aspek,baik fisik, mauipun psikis. Minimal ada 3 faktor yang mempengarui kepribadian, yaitu adalah faktor biologis, faktor sosial dan faktor kebudayaan. Dari ketiga faktor itu perlu diterangkan di sini yang berkaitan langsung dengan humor adalah faktor sosial. Faktor sosial adalah masyarakat ; yakni manusia – manusia lain di sekitar individu yang mempengaruhi idividu yang bersangkutan. Termasuk ke dalam faktor sosial ini juga tradisi-tradisi, adat-istiadat, peraturanperaturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dalam masyarkat itu. Adapun sifat-sifat dan watak manusia adalah hasil interaksi antara pembawaan (heredity) dan lingkungan. Kepribadian, menurut Allport adalah organisasi dinamis daripada sistem psikofisik dalam indidividu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Dengan demikian maka setiap indvidu pasti beruhungan dengan lingkunganya yang berupa menyesuaikan diri, baik itu mengubah dirinya atau mengubah lingkungannya. Menurut para ahli ilmu kependidikan bahwa manusia berinteraksi dengan dunia luar dengan menggunakan berbagai daya yatu daya jiwa. Daya jiwa menurut ahli pendidikan itu yang terpenting adalah pengamatan, anggapan, ingatan, fantasi, berfikir, perasaan dan kemauan. Pengamatan adalah daya jiwa untuk memasukkan kesan-kesan dari luar melalui alat indera. Pengamatan adalah dasar setiap pengalaman dan pengetahuan seseorang. Sedangkan ingatan adalah daya menyimpan dan mengeluarkan kesan-kesan. Fantasi adalah daya jiwa untuk menciptaan tanggapan-tanggapan atau kesan-kesan yang baru dengan bantuan tanggaan- tanggapan yang sudah ada. Daya fantasi ini selalu meyertai daya pengamatan dan daya berfikir manusia. Seringkali fantasi menyertai daya pengamatan dan membantunya memperoleh hasil pengamatan yang baik, tetapi kadang membatunya dengan hasil yang kurang baik. Daya perasaan adalah daya yang paling sensitif, karena ia lebih mencerminkan kepribadian seseorang dalam interaksinya dengan dunia luar. Ia berwujud senang tidak senang, suka atau tidak suka, gembira atau sedih dan lai-lain.
Kesimpulan
Simpulan  Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 jenis humor, yaitu:
 1. Jenis  humor  yang  bersifat  apresiasi  terhadap  situasi/tekanan  hidup  yang  terjadi  sehari-hari (humor is viewed as a form of cognitive appraisal that involves perceiving potentially stressful situations);
 2. Jenis humor yang bersifat netral atau apresiasi terhadap hal-hal yang polos/innocent (humor is viewed as a neutral & innocent stimulus);
3. Jenis humor yang bersifat agresif atau humor terhadap hal-hal yang bersifat kekerasan (humor as resulting from a sense of superiority derived from ridiculing others for their stupidity, weakness, or ugliness).
Daftar Pustaka
Tommy, P. 2010. Identify Type Humor : Funny, Funny, and Funny
Mohajar, 2015. Membangun Kearifan Praktis Dengan Humor (Cara Para Sufi dalam Mendidik Umat)
Febriana, Irliene, 2014. Pengaruh Kepribadian dan Sense of Humor Terhadap Psycological Well-Being
Dwijayanti, Kunthi. 2013. Hubungan Sense of Humor Dengan Konsep Diri Remaja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar