Pembahasan
Humor adalah kelucuan-kelucuan
atau humor juga dipandang sebagai kepandiran atau kekonyolan. Kalau seseorang
bertindak aneh, bodoh, konyol, atau berani melakukan sesuatu yang dianggap
tidak perlu atau tidak patut dilakukan dan membuat orang lain tertawa maka
orang tersebut dikataan sedang menghumor. Humor memang bukanlah tradisi
masyarakat umum ia adalah perilaku tertentu yang aneh atau ganjil dan membuat
orang lain tertawa. Masyarakat umumnya menjadikan humor sebagai sarana atau
untuk menyegarkan kembali pikiran yang jenuh akibat kerja atau rutinitas
harian. Humor menyebabkan orang segar kembali fikirannya karena tertawa. Secara
psikologis tertawa menunjukkan orang segar fikiranya, maka dengan humor itu
seringkali pemahaman baru lebih mudah diterima oleh seseorang dari pada
ilmu-ilmu yang bersifat teoritis. Kerifan teoritis kadang lebih mudah dibentuk
dengan melalui humor daripada ilmu dan pengetahuan yang teoritis. Maka tidak
heran apabila ada pemikiran baru bahwa humor atau lawakan bisa membentuk
kepribadian masyarat.
Jenis humor yang bersifat
bersifat apresiasi terhadap situasi/tekanan hidup yang terjadi sehari-hari,
dalam proses analisis faktor tampak paling banyak terbentuk dibandingkan dengan
jenis humor lainnya (humor terhadap situasi yang bersifat netral atau apresiasi
terhadap hal-hal yang polos/innocent dan jenis humor yang bersifat agresif atau
kekerasan. Hal ini boleh jadi disebabkan bahwa sebagian besar partisipan dalam
penelitian ini menggunakan humor untuk melepaskan kondisi stres yang dialaminya
sehari-hari. Dengan mengungkapkan kondisi stres yang dialaminya dalam kehidupan
sehari-hari, individu merasakan bahwa dirinya tidak sendiri mengalami kondisi tersebut. Hal ini sesuai dengan Lefcourt (dalam Kess, 2001), yang menyatakan bahwa humor dapat
dimaknai sebagai adanya kehadiran individu lain.
Kepribadian adalah susunan
sifa-sifat dan aspek-aspek tingkah laku yang saling berhubungan di dalam satu
individu. Sifat-sifat itu yang membedakan individu dengan yang lainya. Termasuk
di dalamnya sikapya, kepercaaanna, niai-nilai dan cita-citanya, pengetahuan dan
keterampilanya, macam-macam cara gerak tubuhnya dan sebagainya. Dengan demikian
kepribadian terdiri bermacam-macam aspek,baik fisik, mauipun psikis. Minimal ada
3 faktor yang mempengarui kepribadian, yaitu adalah faktor biologis, faktor
sosial dan faktor kebudayaan. Dari ketiga faktor itu perlu diterangkan di sini
yang berkaitan langsung dengan humor adalah faktor sosial. Faktor sosial adalah
masyarakat ; yakni manusia – manusia lain di sekitar individu yang mempengaruhi
idividu yang bersangkutan. Termasuk ke dalam faktor sosial ini juga
tradisi-tradisi, adat-istiadat, peraturanperaturan, bahasa, dan sebagainya yang
berlaku dalam masyarkat itu. Adapun sifat-sifat dan watak manusia adalah hasil
interaksi antara pembawaan (heredity) dan lingkungan. Kepribadian, menurut
Allport adalah organisasi dinamis daripada sistem psikofisik dalam indidividu
yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan. Dengan demikian maka setiap indvidu pasti beruhungan dengan
lingkunganya yang berupa menyesuaikan diri, baik itu mengubah dirinya atau
mengubah lingkungannya. Menurut para ahli ilmu kependidikan bahwa manusia
berinteraksi dengan dunia luar dengan menggunakan berbagai daya yatu daya jiwa.
Daya jiwa menurut ahli pendidikan itu yang terpenting adalah pengamatan,
anggapan, ingatan, fantasi, berfikir, perasaan dan kemauan. Pengamatan adalah
daya jiwa untuk memasukkan kesan-kesan dari luar melalui alat indera.
Pengamatan adalah dasar setiap pengalaman dan pengetahuan seseorang. Sedangkan
ingatan adalah daya menyimpan dan mengeluarkan kesan-kesan. Fantasi adalah daya
jiwa untuk menciptaan tanggapan-tanggapan atau kesan-kesan yang baru dengan
bantuan tanggaan- tanggapan yang sudah ada. Daya fantasi ini selalu meyertai
daya pengamatan dan daya berfikir manusia. Seringkali fantasi menyertai daya
pengamatan dan membantunya memperoleh hasil pengamatan yang baik, tetapi kadang
membatunya dengan hasil yang kurang baik. Daya perasaan adalah daya yang paling
sensitif, karena ia lebih mencerminkan kepribadian seseorang dalam interaksinya
dengan dunia luar. Ia berwujud senang tidak senang, suka atau tidak suka,
gembira atau sedih dan lai-lain.
Kesimpulan
Simpulan Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan
bahwa terdapat 3 jenis humor, yaitu:
1. Jenis
humor yang bersifat
apresiasi terhadap situasi/tekanan hidup
yang terjadi sehari-hari (humor is viewed as a form of
cognitive appraisal that involves perceiving potentially stressful situations);
2. Jenis humor yang bersifat netral atau
apresiasi terhadap hal-hal yang polos/innocent (humor is viewed as a neutral
& innocent stimulus);
3. Jenis humor yang bersifat
agresif atau humor terhadap hal-hal yang bersifat kekerasan (humor as resulting
from a sense of superiority derived from ridiculing others for their stupidity,
weakness, or ugliness).
Daftar Pustaka
Tommy, P. 2010. Identify
Type Humor : Funny, Funny, and Funny
Mohajar, 2015. Membangun
Kearifan Praktis Dengan Humor (Cara Para Sufi dalam Mendidik Umat)
Febriana, Irliene, 2014. Pengaruh
Kepribadian dan Sense of Humor Terhadap Psycological Well-Being
Dwijayanti, Kunthi. 2013. Hubungan
Sense of Humor Dengan Konsep Diri Remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar