Laman

Rabu, 19 September 2018

JUJUR ITU MAHAL



Oleh : Razan Shabrina (@J06-Razan)
Abstrak
Kita sering mendengar kata “berkata yang benar atau diam.” . kalimat tersebut merupakan cerminan dari sifat jujur. Saat ini, sifat jujur yang dimiliki seseorang semakin menipis. Mengapa demikian? Salah satunya adalah kurangnya rasa percaya diri kita mengungkapkan atau pengaplikasikan sifat jujur itu. Mengapa hal itu terjadi ? dan bagaimana menumbuhkannya?

Kata Kunci : Jujur, Percaya Diri

Menurut Albert Hendra Wijaya (dalam Emosda, 2013) bahwa jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan-suatu informasi yang sesuai dengan kenyatan dan kebenaran.
Menurut Linda dan Charlie Bloom, Mengendalikan perasaan kita adalah bentuk manipulasi diri yang kita lakukan dalam upaya untuk mengendalikan tanggapan orang lain kepada kita dengan harapan memenangkan persetujuan mereka atau meminimalkan kemungkinan mereka merasa terluka, marah, atau tidak senang dengan kita.

Dikutip dari website eqi.org "How Society Discourages Emotional Honesty", dibutuhkan kesadaran emosional, kepercayaan diri, bahkan keberanian untuk jujur secara emosional. Ini karena, dalam banyak hal, masyarakat mengajarkan kita untuk mengabaikan, menindas, menyangkal dan berbohong tentang perasaan kita. Misalnya, ketika ditanya bagaimana perasaan kita, sebagian besar dari kita akan menjawab "baik-baik saja" atau "bagus", bahkan jika itu tidak benar. Seringkali, orang-orang juga akan mengatakan bahwa mereka tidak marah atau tidak membela diri, padahal jelas bahwa mereka marah.

Menurut pengalaman saya, saya sering melihat orang disekitar saya melakukan hal seperti itu. Bahkan, saya sendiri pun sering melakukannya. Ketika saya menanyakan kepada seseorang itu bagaimana perasaannya, justru sangat berbeda jauh dari apa yang dikatakannya. Untuk saya sendiri, saya melakukan hal seperti itu salah satunya memang untuk menjaga hubungan. Namun, apabila ada hal yang memang tidak wajar, maka saya akan menjelaskan kepada mereka bahwa saya tidak setuju atau merasa kesal terhadap apa yang mereka lakukan.

Bagaimana cara menumbuhkan sikap jujur? Menurut saya pribadi, hal yang paling mendasar untuk menumbuhkan sikap jujur adalah berpikir bahwa apa yang kita lakukan itu akan dipertanggungjawabkan. Selanjutnya, ingat bahwa jujur akan lebih banyak mendatangkan manfaat. Saya selalu menerapkan bahwa “Bukan sabar jika masih mengeluh, bukan ikhlas bila hati masih sakit.”  

Yang terakhir adalah ikhlas dalam menjalani kehidupan kalian. Setiap kejadian pasti memiliki konsekuensi. Apabila kalian jujur, kalian akan mendapatkan banyak respon mulai dari positif hingga negatif. Yang harus kita lakukan adalah menerima konsekuensi tersebut dengan bijak. Allah maha tau apa yang ada didalam diri kita. tetap bersikap jujur dimanapun dan kapanpun. 


Daftar Pustaka :

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. @J05-Alif

    Untuk artikel ini telah dibuat dengan baik dan mudah untuk dimengerti. Kemudian dari artikel ini saya juga lebih tahu cara untuk menumbuhkan sikap jujur

    BalasHapus