Laman

Senin, 13 November 2017

Mengapa Kita Harus Berani Mengambil Resiko ?

Oleh Fateh

Mengambil resiko adalah sebuah kepribadian yang harus dimiliki oleh orang-orang berkarakter unggul dan sukses. Jika mau sukses, kamu harus berani mengambil resiko. Masa depan yang cerah milik pengambil resiko. Itu yang dikatakan Brian Tracy, seorang ahli pengembangan diri dunia.
The future belongs to the risk takers, not the security seekers. The more you seek security, the less of it you will have and the more you pursue opportunity, the more security you will achieve. ~Brian Tracy.
Masa depan dimiliki oleh para pengambil resiko, bukan pencari keamanan. Semakin Anda mencari keamanan, justru akan semakin sedikiti keamanan yang Anda miliki dan semakin mengejar peluang, semakin banyak keamanan yang akan Anda raih. Dari Brian Tracy.
Saya setuju dengan pendapat dari Brain Tracy, bahwa masa depan yang cerah hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang mau mengambil resiko. Hanya orang yang berani mengambil resiko yang akan mencapai hal besar.
Semakin besar resiko yang diambil, akan semakin besar hasil yang menanti. Resiko kecil, atau yang disebut dengan “keamanan” menjanjikan hasil yang kecil juga. Hukum resiko dan imbalan sudah seperti itu. Inilah pentingnya mengapa kita harus berani mengambil resiko.
Mengapa harus berani mengambil resiko ?
Tapi harus dengan perhitungan bukan ?

Orang yang berani mengambil resiko bukanlah orang bodoh yang asal nekat mengambil suatu keputusan. Seringkali mereka yang kita kira berani dalam mengambil sebuah resiko justru sebenarnya sangat berhati-hati dan mengalami rasa takut berkelanjutan dalam dirinya sendiri.
Siapa bilang pengambil resiko itu orang yang berani? Siapa bilang mereka itu nekat? Darimana asumsi seperti ini berasal? Justru kebalikannya mereka itu sangat berhati-hati dan penuh perhitungan dalam mengambil resiko yang ada.
Let’s think about it.
Ketika kita mendengar kata “berbisnis”, “entrepreneurship”, “wirausaha”, maka yang muncul pertama kali dibenak kita adalah resiko. Namun apakah betul setiap usaha/bisnis itu selalu beresiko? Apakah benar semua entrepreneur itu mempertaruhkan nasibnya? Apakah mereka betul-betul mengorbankan sesuatu atau bahkan segalanya?
Saat Bill Gates dan Mark Zuckerberg memutuskan cuti/keluar dari Harvard untuk membangun kerajaan Microsoft dan Facebook, mereka memastikan dirinya bisa kembali lagi ke Harvard seandainya usaha mereka tidak berjalan mulus. See? Mereka tidak asal nekat bertindak, mereka bahkan tidak mengorbankan apapun (nothing to lose) selain waktu dan tenaga mereka saat masih muda, mereka punya backup plan jika segala sesuatunya tidak berjalan seindah yang mereka harapkan, sesial-sialnya adalah mereka akan kembali ke kampus dan sedikit terlambat untuk menyelesaikan studi kuliahnya. Apakah ini bisa disebut pengorbanan? Apakah ini nekat?
Bahkan pebisnis dan investor genius seperti Warren Buffett memiliki nasihat-nasihat bijak tentang resiko seperti:
·         Risk comes from not knowing what you’re doing.
·         Never test the depth of river with both the feet.
·         Rule No. 1: Never lose money. Rule No.2: Never forget rule No. 1.
·         I don’t look to jump over 7-foot bars, I look around for 1-foot bars that I can step over.
Orang yang sukses dalam bisnis/usaha bukanlah mereka yang sekedar berani mengambil resiko, melainkan mereka yang pintar bermain dengan resiko yang ada.
Referensi :
https://www.motivasi-islami.com/berani-mengambil-resiko/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar