Cara Memanajemen Perubahan
@D30-Rafli
Oleh : Rafli Jabar Ainuna Azidan
Manajemen perubahan adalah pendekatan terstruktur untuk pergeseran / transisi individu , tim , dan organisasi dari keadaan sekarang ke keadaan masa depan yang diinginkan. Ini adalah proses organisasi bertujuan membantu karyawan untuk menerima dan merangkul perubahan dalam lingkungan bisnis mereka saat ini . Dalam manajemen proyek , manajemen perubahan mengaju pada proses manajemen proyek dimana perubahan proyek secara resmi diperkenalkan dan disetujui. Contoh Perubahan Organisasi:
I. Misi perubahan,
II. Perubahan strategis,
III. Operasional perubahan (termasuk perubahan Struktural),
IV. Perubahan teknologi,
Mengubah sikap dan perilaku personil, Sebagai praktek multidisiplin yang telah berkembang sebagai hasil dari penelitian ilmiah, Manajemen Perubahan Organisasi harus dimulai dengan diagnosis sistematis situasi saat ini dalam rangka untuk menentukan baik kebutuhan untuk berubah dan kemampuan untuk berubah.Tujuan, isi, dan proses perubahan semua harus ditentukan sebagai bagian dari rencana Manajemen Perubahan.
Mengubah proses Manajemen dapat mencakup pemasaran kreatif untuk memungkinkan komunikasi antara penonton berubah, tetapi juga pemahaman sosial yang mendalam tentang gaya kepemimpinan dan dinamika kelompok. Sebagai trek terlihat pada proyek transformasi, Manajemen Perubahan Organisasi sejalan harapan kelompok , berkomunikasi, mengintegrasikan tim dan mengelola pelatihan orang. Ini membuat penggunaan metrik kinerja, seperti hasil keuangan, efisiensi operasional, komitmen kepemimpinan, efektivitas komunikasi, dan kebutuhan yang dirasakan perubahan untuk desain strategi yang tepat, untuk menghindari kegagalan mengubah atau mengatasi proyek perubahan bermasalah.
Manajemen perubahan yang berhasil adalah lebih mungkin terjadi jika berikut ini termasuk:
1. Manfaat manajemen dan realisasi untuk menentukan stakeholder yang bertujuan terukur, membuat kasus bisnis untuk prestasi mereka (yang harus terus menerus diperbaharui), dan asumsi memantau, risiko, dependensi, biaya, laba atas investasi, dis-manfaat dan isu-isu budaya mempengaruhi kemajuan terkait bekerja.
2. Komunikasi efektif yang menginformasikan kepada stakeholder berbagai alasan untuk perubahan (mengapa?), Manfaat dari implementasi yang sukses (apa yang di dalamnya bagi kita, dan Anda) serta rincian perubahan (ketika di mana? Siapa yang terlibat?? berapa banyak biayanya dll)?.
3. Merencanakan pendidikan yang efektif, pelatihan dan / atau peningkatan keterampilan skema untuk organisasi.
4. Resistensi kontra dari karyawan perusahaan dan menyelaraskan mereka ke arah strategis secara keseluruhan organisasi.
5. Memberikan konseling pribadi (jika diperlukan) untuk mengurangi ketakutan perubahan apapun terkait.
6. Pemantauan pelaksanaan dan fine-tuning seperti yang diperlukan.
Mengapa perubahan perlu dimanajemen ?
Tuntutan perubahan terjadi pada berbagai bidang kehidupan, termasuk perubahan pendidikan tinggi. Sumber utama pemicu perubahan pada dasarnya berasal faktor internal dan eksternal suatu organisasi. Secara rinci Drucker (1985) menyebutkan beberapa sumber pembaruan suatu organisasi dapat berasal dari : the unexpected, the incongruity, innovation based on process need, changes in industry structure or market structure, demographics, changes in perception mood and meening, and new knowledge. Dari sumber utama tuntutan pembaruan organisasi menurut Drucker tersebut, maka sumber perubahan lembaga pendidikan tinggi dapat berasal dari kondisi yang tidak diharapkan, munculnya ketidakwajaran, inovasi yang berdasarkan kebutuhan proses, perubahan struktur industri atau struktur pasar, demografi, perubahan persepsi, suasana dan makna serta pengetahuan baru.
Selain itu Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut danstakeholders minta lebih banyak nilai. Sedangkan Kreitner dan Kinicki, menyebutkan kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh kekuatan eksternal yang mencakup demographics characteristics, technological advancements, market changes, social and political pressures dan kekuatan internal yang meliputi human resources problems/prospects, managerial behavior/decisions. Dari sumber terjadinya perubahan organisasi sebagaimana dikatakan oleh Drucker, tuntutan perubahan baik dari faktor internal dan ekesternal organisasi sebagaimana dikatakan oleh Kreitner dan Kinicki, dan dorongan perubahan yang diungkapkan oleh Hussey, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, maka lembaga pendidikan tinggi harus mengadakan perubahan sebagaimana dorongan dan tuntutan perubahan tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat kita pahami mengapa perubahan itu perlu dimanajemen, yaitu sesuai pengertian manajemen itu sendiri yang dirumuskan oleh Jones adalah The Planning, organizing, leading and controlling of resources to achieve organizational goals effectively and efeciently. (Yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan penggunaan sumber daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien).
Sikap Terhadap Perubahan
Terkait adanya kondisi yang menuntut kita memahami sebuah manajemen perubahan, ada empat sikap yang bisa dipilih terhadap kondisi ini. Empat sikap yang terkait dengan perubahan tersebut di antaranya adalah :
a) Menjadi motor penggerak terhadap perubahan
Di sini, kita memiliki posisi di garda terdepan terhadap proses perubahan yang terjadi. Kita dituntut memiliki pengetahuan tentang konsep dan alasan perlunya sebuah perubahan harus dilakukan. Dengan demikian, kita bisa mempengaruhi serta meyakinkan pihak lain bahwa kondisi yang ada pada saat ini perlu diubah. Untuk berada pada posisi ini, diperlukan lebih dari sekadarkecerdasan, namun juga keberanian. Sebab, untuk menjadi pelopor perubahan biasanya akan berhadapan dengan sebuah tantangan dari pihak yang sudah nyaman dengan kondisi yang ada, sehingga enggan terhadap perubahan.
b) Mendiamkan perubahan
Posisi ini merupakan posisi yang paling banyak dipilih oleh mereka yang ingin mengambil posisi aman terhadap kondisi yang ada. Mereka tidak berada di posisi sebagai pelopor perubahan, namun juga tidak menolak atas perubahan yang terjadi. Biasanya, orang-orang seperti ini tergolong sebagai kaum oportunis. Dimana ketika perubahan itu akan membawa keuntungan bagi mereka, maka perubahan itu akan mereka dukung. Sebaliknya jika mereka melihat perubahan itu tidak membawa keuntungan serta proses perubahan tersebut cenderung gagal, mereka memilih posisi aman dengan diam pada posisi yang ada pada saat ini.
c) Melawan perubahan
Posisi ini biasanya dilakukan oleh pihak yang sudah merasa nyaman dan memiliki keuntungan atas sebuah kondisi yang ada. Sehingga, mereka akan berusaha menolak semua usaha yang bertujuan untuk menggantikan posisi yang sudah ada sebelumnya. Biasanya, penolakan ini dilakukan karena pertimbangan materi dan kedudukan.
d) Berubah karena perubahan
Posisi diambil oleh mereka yang melihat bahwa perubahan yang terjadi membawa sebuah perbaikan. Sehingga mereka merasa perlu untuk mengikuti perubahan yang terjadi tersebut secara rasional, dan bukan atas dasar keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Namun lebih pada kesadaran bahwa perubahan tersebut memang perlu dilakukan serta membawa ke arah kebaikan.
Daftar Pustaka :
i. Nurohman.Taufik, 2011, Manajemen Perubahan dalam Sebuah Oranisasi, Dalam http://taufiknurohman25.blogspot.co.id/2011/03/manajemen-perubahan-dalam-sebuah.html
ii. Indrawanto.Evi, 2012, 6 Cara Menyikapai Perubahan, Dalam http://www.eviindrawanto.com/2012/09/6-cara-menyikapi-perubahan/
iii. Ahyan.Azanul, 2016, Menyikapi Perubahan Sosial Budaya, Dalam https://azanulahyan.blogspot.co.id/2016/02/menyikapi-perubahan-sosial-budaya.html
iv. Community.Hipwe, 2017, Pusing Mengikuti Perkembangan Jaman? Berikut 7 Cara Menyikapi Datangnya Zaman Edan, Dalam http://www.hipwee.com/event/pusing-mengikuti-perkembangan-zaman-berikut-7-cara-menyikapi-datangnya-zaman-edan/
v. Firman.Asep, 2017, Pentingnya Manajemen Perubahan, Dalam https://asepfirman17.wordpress.com/administrasi-pendidikan/pentingnya-manajemen-perubahan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar