Pengertian Pengendalian diri. self control atau pengendalian diri
merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan
tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami
benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan.
Pengendalian diri (self control) didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku.
Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.
Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.
Chalhoun dan Acocella (1990) mendefinisikan pengendalian diri
(self control) sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku
seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya
sendiri.
Golfried dan Merbaum, mendefinisikan
pengendalian diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing,
mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah
konsukuensi positif. Selain itu pengendalian diri juga menggambarkan
keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku
yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang
diinginkan (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22).
Menurut Mahoney & Thoresen, pengendalian
diri merupakan jalinan yang secara utuh (intergrative) yang
dilakukam individu terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol
diri tinggi sangat memerhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam
situasi yang bervariasi.
Individu cenderung akan mengubah perilakunya
sesuai dengan permintaan situasi sosial yang kemudian dapat petunjuk
situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar interaksi sosial,
bersifat hangat, dan terbuka (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:22-23).
Berdasarkan konsep Averill, terdapat 3 jenis
kemampuan mengendalikan diri yang meliputi 3 aspek. Averill menyebut
pengendalian diri dengan sebutan kontrol personal, yaitu kontrol perilaku (behavioral
control), kontrol kognitif (cognitive control), dan mengontrol
kepuasan (decisional control) (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:
29-31)
1. Behavioral
control
Kontrol perilaku
merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung
mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci
menjadi dua komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated administrion)
dan kemampuan memodifikasi stimulus (stimulis modifiability).
·
Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu
untuk menentukan siapa yang mengendalikan keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu
yang ada di luar dirinya.
·
Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengatahui
bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki di hadapi.
2.Cognitive
control
Kontrol
kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak
diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai atau menggabungkan suatu
kejadian dalam suatu kerang
Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu
memperoleh informasi dan melakukan penilaian.
·
Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu
keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut
dengan berbagai pertimbangan.
·
Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan
menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi
positif secara subjektif.
3.
Decisional control
Kontrol keputusan
merupakan kemampuan seseorang untuk memilih atau suatu tindakan berdasarkan
pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.
pengendalian diri dalam menentukan pilihan
akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan
pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
Daftar Isi :
Srikandi
rahayu, 2015, http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-pengendalian-diri.html
Rina
Gunawan, 2016,
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengendalian-diri-self-control/8224
Tidak ada komentar:
Posting Komentar