Laman

Kamis, 28 September 2017

KEPEDULIAN KUNCI KECERDASAN EMOSIONAL

@E02-Elvi, @ProyekA05
Disusun Oleh Elvi Khairina






 Peduli? Masih banyak diantara kita yang hanya mengaku peduli dibibir saja, tapi sedikit yang mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari padahal sikap peduli telah diajarkan atau ditanamkan sejak dini dan sikap peduli merupakan bukti iman. Masih banyak yang mementingkan urusan pribadi, tapi sayangnya ajaran Islam tak menghendaki umatnya bersikap abai atau acuh tak acuh terhadap kesulitan orang lain. Karena Islam merupakan agama yang memberikan perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat, antara hubungan manusia dengan Tuhan, antara hubungan manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.Kepedulian seseorang diuji setiap kali terjadi musibah atau bencana, mengapa demikian? Karena dengan adanya musibah atau bencana kita dapat melihat ketulusan dari seseorang tanpa adanya tendensi lain.
Lalu, bagaimana jika kebanyakan orang yang membantu punya tujuan-tujuan politis atau maksud – maksud tertentu? Maka sudah seharusnya kita umat Islam menjadi orang-orang yang terdepan dalam memberikan bantuan kepada orang-orang yang sedang ditimpa musibah, baik bantuan moril ataupun materil. Kita paparkan dihadapan umat tentang keagungan syariat ini serta keindahannya, dan bahwa Islam ini mampu menjawab problematika zaman. Kita sampaikan hiburan yang datang dari Allah, Rasul-Nya serta petuah para salaf umat ini. (Asy Syariah:2011)
Secara umum, seorang Muslim sejati akan suka menolong orang lain yang mendapatkan kesulitan. Apalagi membantu sesama merupakan prasyarat datangnya pertolongan Allah SWT.
"Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat” (HR Muslim).
Dengan hadits shahih tersebut, Rasulullah Saw menunjukkan keutamaan seseorang yang suka membantu meringankan beban saudaranya sesama muslim, baik dengan bantuan harta, tenaga maupun pikiran atau nasihat kebaikan. Menurut Imam an-Nawawi, dalam hadits ini terdapat keutamaan menunaikan/membantu kebutuhan dan memberi manfaat  kepada sesama muslim sesuai kemampuan, (baik itu) dengan ilmu, harta, pertolongan, pertimbangan tentang suatu kebaikan, nasehat dan lain-lain” (Syarah Shahih Muslim).
Rasulullah Saw. juga menegaskan, “Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.).

Mengapa para pakar ilmu komunikasi dan pendidikan menilai kepedulian merupakan kata kunci dalam tahap akhir kecerdasan emosional?
Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu dan karena untuk berempati kita harus mampu mengobservasi dan melibatkan banyak panca indera.

Menurut Michael Nichols dalam Purnomo (2008) ada dua modal dasar yang harus dimiliki oleh seseorang agar memiliki empati atau sikap peduli, yaitu :
"Mengerti dan Menerima". Pengertian dan penerimaan sangat penting bila seseorang ingin menunjukkan kepeduliannya. Mengerti apa yang dirasakan orang lain, dapat melihat masalah dari sudut pandang mereka dan menerima keadaan itu.

Menurut Purnomo(2008) , ada beberapa langkah praktis agar kita bisa belajar menanamkan rasa empati (peduli):
Ø  Kenali perasaan sendiri. 
Ø  Sediakan waktu menyendiri untuk berpikir apa yang telah terjadi. 
Ø  Cobalah memandang masalah dari sudut pandang orang lain. 
Ø  Jadilah pendengar yang baik.
Ø  Biasakan menghayati fenomena berbagai hal yang kita jumpai.
Ø  Berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam menghadapi reaksi positif maupun negatif.  
Ø  Latihan berkorban untuk kepentingan orang lain. 

Apa sajakah manfaat peduli pada orang lain di saat ada begitu banyak masalah diri dan keluarga sendiri yang perlu kita pedulikan?


  • Allah berikan kemudahan, pertolongan, selama kita masih mau menolong sesama
Sukakah kita, Maukah kita, jika Allah memberi kemudahan dalam segala persoalan hidup, meringankan beban di akhirat kelak serta menolong di saat kita membutuhkan pertolongan? Maka buktikanlah dengan kepedulian pada sesama!
“Siapa saja yang meringankan beban seorang Mukmin di dunia, Allah pasti akan meringankan bebannya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan at-Tirmidizi) 
  • Bukti bahwa kita merupakan bagian dari orang-orang yang beriman
Jangan mengaku bagian dari kaum mukminin jika kita tak memiliki rasa kepedulian sosial pada sesame.Diriwayatkan dari Abi Musa ra. di berkata, “Rasulullah saw. pernah bersabda, ‘Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan.'” (HR. Bukhari)  
  • Menghindarkan diri dari siksa neraka
Jangankan peduli pada sesama manusia, bahkan kepedulian pada binatang sekalipun bisa membawa seorang pelacur ke surgaNya.
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai.” (HR. Bukhari) Na’udzubillah min dzalik. 
  • Kepedulian merupakan bentuk lain dari sedekah
 Tidak seorang muslim pun yang menanam suatu tanaman melainkan bagian yang dimakan dari pohon tersebut adalah sedekah baginya, bagian yang dicuri dari pohon tersebut adalah sedekah baginya, bagian yang dimakan oleh burung-burung adalah sedekah baginya, serta bagian yang dikurangi oleh seseorang juga sedekah baginya.” (H.R. Al-Bukhari, 8:118; Muslim, 8:176; At-Tirmidzi, 5:253)


Kesimpulan :
Manusia yang di ciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dari makhluk lainnya seharusnya memiliki sikap kepedulian yang paling tinggi kepada sesamanya. Manusia memiliki rasa saling ketergantungan yang sebaiknya diimbangi dengan rasa peduli yang di wujudkan dalam aksi nyata, bukan sekedar berkata “aku peduli” dan manusia haruslah manusiawi dan peduli adalah salah satu bukti iman. Tak perlu repot-repot memperindah penampilan fisik dengan gaya orang shaleh pada umumnya, karena penampilan luar saja tak bisa menunjukkan keimanan di hati.  


Daftar Pustaka :
Anonim. 2011 . Pelipur Lara saat Musibah dan Bencana. Asy Syariah.com Edisi 030. Dalam http://asysyariah.com/pelipur-lara-saat-musibah-dan-bencana/ (Diakses tanggal 28 September 2017).
Anonim. 2014 . Keutamaan Membantu dan Peduli Sesama. Risalah Islam.com. Dalam http://www.risalahislam.com/2014/12/keutamaan-membantu-peduli-sesama.html (Diakses tanggal 28 September 2017).
Lupika, Ayu. 2015 . Peduli adalah bukti iman. Dompet Dhuafa. Dalam http://tabungwakaf.com/peduli-adalah-bukti-iman/  (Diakses tanggal 28 September 2017).
Purnomo. 2008 . Cara menumbuhkan empati. Pengembangan Diri. Dalam http://tripurnomo010374.blogspot.co.id/2008/09/cara-menumbuhkan-empati.html


1 komentar: