Karakteristik Adaptasi
Berikut
ini akan ditinjau karakteristik penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian
diri yang salah menurut Hartinah (2010:186-187) adalah sebagai berikut.
1.
Adaptasi secara positif
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara
positif ditandai hal - hal sebagai berikut:
·
Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional.
·
Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme
psikologis.
·
Tidak menunjukkan adanya frustrasi
pribadi.
·
Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan
diri.
·
Mampu dalam belajar
·
Menghargai pengalaman.
·
Bersikap realistic dan objektif.
Dalam melakukan
penyesuaian dini secara positif, individu akan melakukannya dalam berbagai
bentuk, antara lain:
a) Penyesuaian dengan mengahadapi masalah
secara langsung
Pada situasi ini individu secara langsung menghadapi
masalahnya dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai
dengan masalah yang dihadapinya. Misalnya seorang siswa yang terlambat dalam
menyerahkan tugas karena sakit, maka Ia menghadapinya secara langsung, ia
mengemukakan segala masalahnya kepada gurunya.
b) Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi
(penjelajahan)
Pada situasi ini individu mencari berbagai bahan pengalaman
untuk dapat menghadapi dan memecahkan
masalahnya. Misalnya: seorang siswa yang merasa kurang mampu dalam mengerjakan
tugas, ía akan mencari bahan dalam upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan
membaca buku, konsultasi, diskusi dan sebagainya.
c) Penyesuaian dengan trial and error atau
coba-coba
Dengan cara ini individu melakukan suatu tindakan coba-coba,
dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan.
Taraf pemikiran kurang begitu berperan dibandingkan dengan cara eksplorasi.
d) Penyesuaian dengan substitusi (mencari
pengganti)
Jika individu
merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ja dapat memperoleh
penyesuaian dengan jalan mencari pengganti. Misalnya gagal nonton film di
gedung bioskop, dia pindah nonton TV.
e) Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan
diri
Dalam hal ini individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan
khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu
penyesuaian diri. Misalnya seorang siswa yang mempunyai kesulitan dalam
keuangan, berusaha mengembangkan kemampuannya
dalam menulis (mengarang). Dan usaha mengarang ía dapat membantu
mengatasi kesulitan dalam keuangan.
f) Penyesuaian dengan belajar
Dengan belajar, individu akan banyak mempenoleh pengetahuan
dan keterampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri. Misalnya seorang guru akan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak belajar tentang berbagai
pengetahuan keguruan.
g) Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian
diri
Penyesuaian diri akan lebih berhasil jika disertai dengan
kemampuan memilih tindakan yang tepat dan pengendalian diri secara tepat pula.
Dalam situasi ini individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan,
dan tindakan mana yang tidak penlu dilakukan. Cara inilah yang disebut
inhibisi. Di samping itu, individu harus mampu mengendalikan dirinya dalam
melakukan tindakannya.
h) Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat
Pada situasi ini tindakan yang dilakukan merupakan keputusan
yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat. Keputusan diambil setelah
dipertimbang kan dan berbagai segi, antara lain segi untung dan
ruginya.
2.
Adaptasi Secara Negatif
Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif,
dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaian yang salah. Penyesuaian diri
yang salah ditandai dengan berbagai bentuk tingkah laku yang serba salah, tidak
terarah, emosional, sikap yang tidak realistik, agnesif dan sebagainya. Ada
tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah yaitu : (1) reaksi bertahan,
(2) reaksi menyerang, dan (3) reaksi melarikan diri.
Cara Agar Mudah Beradaptasi di Lingkungan
Baru
1) Menata Persepsi Tentang Lingkungan Baru
Untuk menghindari persepsi yang salah, sebelumnya kita
harus membekali diri dengan informasi yang benar dan terpercaya tentang
lingkungan baru tersebut. Dengan demikian, sedikit banyak kita tahu dan
mempunyai gambaran dengan lingkungan baru. Bagaimanapun, akan lebih nyaman
berada di lingkungan baru yang kita sudah tahu daripada sibuk menerka dan
menjadikan lingkungan baru tersebut sebagai misteri.
Lalu bagaimana jika informasi yang kita dapatkan tidak
sesuai dengan keinginan kita? Misal kita akan pindah ke suatu kota dan ternyata
kita mendapati bahwa kota tersebut masih sangat kolot, sehingga tabu bagi
wanita keluar malam. Mungkin cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah
berusaha memahami alasan budaya itu. Dengan memahami, maka kita tidak akan
menolak mentah-mentah dan membenci lingkungan baru, meskipun beberapa hal di
dalamnya kita tidak suka.
2) Menata Diri
Persiapkan diri menghadapi lingkungan baru tersebut.
Secara fisik, jika lingkungan baru kita membutuhkan persiapan ekstra, maka
persiapkan fisik kita. Jika lingkungan baru kita sangat menghargai
intelektualitas, persiapkan juga itu. Atau jika lingkungan baru kita sangat
religius, maka ada baiknya kita memilah kembali baju yang akan kita kenakan di
sana, agar lebih sesuai.
3) Persiapkan Mental
Intinya adalah kita menanamkan kepada diri bahwa kita
adalah orang baru yang harus berlaku baik agar diterima. Janganlah segan
menyapa. Jangan pula takut bertanya. Jangan merasa rendah diri, ingatlah jika
kita memiliki kelebihan yg tidak dimiliki orang lain, begitpula orang lain
memiliki kekurangan yg tidak kita ketahui, jadi bisa saja rasa memiliki kekurangan
juga dirasakan oleh orang – orang yang akan kita kenali tsb.
4) Mulailah Beradaptasi
Sebagus apapun persiapan yang kita lakukan, tetaplah
kita harus beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan ketika kita sudah masuk ke
dalam lingkungan tersebut, adaptasi mutlak tetap dilakukan. Jangan lupa,
lingkungan terus berubah, maka ikutlah berubah agar tidak terkena seleksi alam.
Janganlah takut ditolak karena tantangan akan selalu ada di setiap lingkungan
yang akan kita masuki. So, masuk lingkungan baru, siapa takut?
5) Rajin-rajinlah Memulai Pembicaraan
Rajin - rajinlah menyapa atau mengobrol dengan teman2
baru kita. Dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu berarti kita sedang
menunjukkan bahwa adalah pribadi yg hangat & terbuka terhadap lingkungan
baru. Yang pasti kita harus jadi orang yg murah senyum & senang menyapa
orang-orang di sekitar lingkungan baru kita.
6) Hargailah Budaya & Aturan di Lingkungan
Baru
Percayalah, jika kita memasuki suatu lingkungan,
pastilah kita berhadapan dengan peraturan. Sebebas-bebasnya suatu lingkungan,
pastilah ada aturannya. Peraturan ini mutlak diperlukan agar kehidupan dalam
lingkungan tersebut berjalan teratur. Oleh karena itu, kita harus bisa
mengikuti peraturan yang ada di lingkungan baru tersebut. Baik peraturan yang
sifatnya tertulis, maupun peraturan tidak tertulis tapi bersifat mengikat. Pada
awalnya mungkin kita akan merasa canggung. Namun begitu, kita harus tetap
mengikuti budaya dan aturan yang diterapkan di lingkungan yang baru itu.
7) Open Mind
Ingat, kita ini orang baru. Kita masih sangat banyak
membutuhkan bantuan dan belajar dari para senior di lingkungan baru. Misalnya,
kita dapatkan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang kita tempuh di kampus,
bukan berarti kita lantas bersikap “sok jagoan”. Pengalaman dari para senior
akan sangat bermanfaat untuk kita dalam lingkungan baru itu. Janganlah menutup
diri. Terimalah kritikan orang lain. Jika kita bekerja sebagai tim, cobalah
untuk meraih kepercayaan di dalam tim. Dan akan lebih baik lagi bila kita
langsung mendapat kepercayaan untuk bertanggung jawab terhadap tugas tim. Kita
akan banyak belajar.
8) Jangan Malu Bertanya
Segeralah bertanya bila ada sesuatu yang sekiranya kita
rasa masih kurang jelas. Bertanya tidak harus pada orang yang lebih tua. Kita
bisa bertanya kepada orang - orang yang sudah cukup berpengalaman di sekitar
kita. Setidaknya, untuk urusan teknis orang itu lebih berpengalaman daripada
kita. Selain itu, jika lingkungan baru kita adalah lingkungan kerja, kita bisa
juga bertanya kepada atasan langsung atau rekan satu level.
9) Keingintahuan
Kuriositas akan membuat kita bersemangat dalam bekerja.
Bila dari awal saja kita sudah tidak memiliki rasa ingin tahu terhadap bidang
pekerjaan, bukan tidak mungkin kita pun akan malas untuk mengerjakan apa pun.
Kuriositas akan memotivasi kita untuk mengeksplorasi kemampuan kita lebih
dalam.
10) Mintalah Penilaian dari Orang-orang di
Sekitar Kita
Cobalah minta penilaian terhadap apa yang sudah kita
lakukan. Baik dan buruknya mesti kita terima, sehingga kita bisa meningkatkan
kualitas diri kita di lingungan baru. Tapi sikap dan cara demikian bukanlah
jaminan bahwa kita akan begitu saja lolos beradaptasi di lingkungan baru kita.
Bila ada kesalahan dalam cara beradaptasi kita, diskusikanlah dengan orang lain
untuk mendapatkan solusinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Dzainal. 2011. Kemampuan
Menyesuaikan Diri. [Online]. Tersedia : http://shifa-idha-salsabila.blogspot.co.id/2011/12/kemampuan-menyesuaikan-diri.html.
[30 Oktober 2016]
Ardiyanti, Leni. 2014. Kemampuan
Beradaptasi. [Online]. Tersedia : http://leniardiyanti.blogspot.co.id/2014/11/kemampuan-adaptasi_17.html.
[30 Oktober 2016]
Eko, Ardian. 2012. Cara Agar Mudah
Beradaptasi di Lingkungan Baru. [Online]. Tersedia : http://leniardiyanti.blogspot.co.id/2014/11/kemampuan-adaptasi_17.html.
[30 Oktober 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar