Definisi Peduli Menurut Para Ahli
Menurut Swanson (1991)
mendefinisikan kepedulian sebagai salah satu cara untuk memelihara hubungan
dengan orang lain, dimana orang lain merasakan komitmen dan tanggung jawab
pribadi.
Meneurut Noddings (2002) menyebutkan bahwa ketika kita peduli dengan orang
lain, maka kita akan merespon positif apa yang dibutuhkan oleh orang lain dan
mengeksresikannya menjadi sebuah tindakan.
Menurut Bender (2003) kepedulian adalah menjadika n diri kita terka it
dengan orang
lain dan apapun yang terjadi terhadap orang tersebut.
Menurut May (dalam Leininger 1981) mendefinisikan kepedulian sebagai
perasaan yang menunjukk an sebuah hubungan dimana kita mempersoalkan kehadiran
orang lain, terdapat hubungan pengabdian juga, bahkan mau menderita demi orang
lain.
Menurut Heidegger (dalam Leininger 1981) mengatakan bahwa kepedulian
merupakan
“sumber dari kehendak”. Menurut Heidigger,kehendak itulah yang mendorong
kekuatan hidup dan kepedulian adalah sumbernya. Peduli merupakan fenomena dasar
dari eksistensi manusia termasuk dirinya sendiri, dengan kata lain jika kita
tidak peduli, maka kita akan kehilangan kepribadian kita, kemauan kita dan diri
kita.
Dapat disimpulkan bahwa kepedulian
merupakan sikap kepekaan yang muncul dalam diri seseorang untuk memberikan
perhatian yang lebih terhadap orang lain atau memberikan motivasi kepada orang
lain dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh orang
lain. Kepedulian sangat mendorong kita untuk bisa menjalin hubungan baik dengan
orang lain. Kepedulian didasarkan pada hasrat secara penuh untuk membina ikatan
dengan orang lain dan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kepedulian itu bermula
dari perasaan, dan perasaan akan mendorong tindakan kita untuk bersikap peduli
terhadap orang lain. Sikap peduli juga merupakan sikap untuk berusaha
membangkitkan kemandirian yang ada di masyarakat. Orang-orang yang peduli
adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam melihat kelemahan dan
membiarkan keadaan-keadaan yang buruk terus terjadi di masyarakat. Sikap peduli
juga turut serta untuk ikut merasakan penderitaan orang lain, ikut merasa
bersedih ketika orang lain atau saudara kita tertimpa musibah, kesulitan, dan
sedang tertimpa keadaan-keadaan yang memberatkan dan membangkitkan rasa kasihan
dan iba.
Dimensi Kepedulian
Menurut swanson(2000) terdapat 5
dimensi kepedulian
1.
Mengetahui
Berusaha keras memahami kejadian-kejadian yang memiliki makna dalam
kehidupan orang lain. Pada aspek ini menghindari asumsi tentang kejadian yang
dialami orang lain sangat penting, berpusat pada kebutuhan orang lain,
melakukan penilaian yang mendalam, mencari isyarat verbal dan non verbal, dan
terlibat pada kedua isyarat tersebut.
2.
Turut hadir
Hadir secara emosi dengan menyampaikan ketersedian, berbagi perasaan, dan
memantau apakah orang lain terganggu atau tidak dengan emosi yang diberikan.
3.
Melakukan
Melakukan
sesuatu bagi orang lain, seperti melakukannya untuk diri sendiri, apa bila memungkinkan, seperti menghibur,
melindungi, dan mendahulukan, seperti melakukan tugas-tugas dengan penuh
keahlian dan
kemampuansaat
mempertahankan martabat.
4.
Memungkinkan
Memfasilitasi
perjalanan hidup dan kejadian yang tidak biasa yang dimiliki oleh orang lain
dengan memberikan informasi, memberikan penjelasan, memberikan dukungan, fokus
pada perhatian yang sesuai, dan
memberikan
alternatif.
5.
Mempertahankan keyakinan
Mendukung
keyakinan orang lain akan kemampuannya menjalani kejadian atau masa transisi
dalam hidupnya dan menghadapi masa yang akan
datang
dengan penuh makna. Tujuan tersebut untuk memungkinkan orang lain dapat
memaknai dan memelihara sikap yang penuh harapan.
Tujuan Peduli
Sikap peduli harus dikembangkan pada setiap insan. Karena kepedulian sangat
berdampak positif terhadap kehidupan manusia. Dengan kita memiliki tingkat
kepedulian yang tinggi maka hal tersebut dapat memudahkan pencapain aktualisasi
diri satu sama lain. Kepedulian juga bertujuan untuk memperbaiki perhatian
seseorang, pengalaman, dan lain-lainnya dalam segi positif. Dengan kita
memiliki sikap peduli terhadap sesama kita akan mudah bersosialisasi dalam
lingkungan masyarakat, karena kita akan diterima baik oleh mereka. Kepedulian
juga mengajarkan seseorang dalam memiliki pribadi serta moral yang baik
terhadap sesama. Kepedulian meningkatkan rasa tolong-menolong antar sesama
manusia menjadi tinggi sehingga orang lain akan memandang baik pribadi kita.
Kepedulian mendorong kita bagaimana kita dalam bertingkah laku, dengan peduli
kita juga turut ikut membantu kelemahan orang lain. Orang yang memiliki tingkat
kepedulian yang tinggi dipandang sangat baik terhadap sesamanya. Maka dari itu
sikap peduli sangat penting kita kembangkan dalam kehidupan ini.
Fakto-faktor yang mempengaruhi
kepedulian
1) Budaya
Budaya mempengaruhi bagaimana kepedulian tersebut diekspresikan dan
diwujudkan ke dalam tindakan. Budaya mengendalikan bagaimana aksi atau tindakan
tersebut diwujudkan.Penerimaan sosial dan harapan sosial juga mempengaruhi bagaimana kepedulian
diberikan di tempat tertentu. Dalam budaya dapat mewujudkan sikap kepedulian
terhadap budaya dalam negara kita sendiri terutama. Seorang manusia akan
menunjukan kepeduliannya jika dia merasa empati terhadap arus budaya yang
terjadi. Sikap kepedulian manusia terhadap budaya dapat ditunjukkan dengan dia
memelihara dan menjaga budayanya sendiri agar tidak punah atau tertukar dengan
budaya lain.
2) Nilai
yang dianut oleh individu
Nilai yang dianut oleh individu sangat berpengaruh terhadap proses
pengambilan keputusan bagi seseorang, seperti bagaimana menentukan prioritas,
mengatur keuangan, waktu dan tenaga. Motivasi, maksud dan tujuan juga
bergantung pada nilai yang dianut. Nilai yang dianut oleh individu juga
berpengaruh terhadap kepedulian dalam diri manusia. Misalkan seseorang menganut
nilai yang positif maka individu tersebut akan memiliki perasaan yang peka terhadap
lingkungannya sehingga tercipta rasa kepedulian yang tinggi. Tetapi sebaliknya
jika seseorang menganut nilai yang negatif maka individu tersebut akan bersikap
tidak acuh terhadap lingkungannya sehingga tidak terciptanya sikap kepedulian
dalam diri individu tersebut.
3) Harga.
Harga apa yang kita dapatkan ketika
kita bersedia untuk memberikan waktu, tenaga, bahkan uang, harus sesuai dengan
nilai dari hubungan kita dengan orang lain. Kepedulian yang sungguh-sungguh
tidak akan membuat waktu, uang, dan tenaga yang bersedia kita berikan menjadi
sia-sia atau tidak bijaksana. Untuk mencapai suatu tujuan yang sangat penting
(misalnya demi keselamatan nyawa), orang yang peduli mungkin akan melukai
dirinya sendiri. Tetapi jika mengarah kepada hal yang membahayakan tentu saja
bukan termasuk wujud dari kepedulian.
4)
keeksklusifan.
Pada
sebuah hubungan, hal ini bisa saja dialami. Jika hal ini terus terjadi, maka
faktor ini akan memberikan pengaruh yang negatif dan oleh karena itu bukan lagi
merupakan wujud dari kepedulian. Hubungan lain terlihat sebagai kebutuhan untuk
kondisi manusia seperti untuk bertumbuh, stimulasi, memperdulikan, tetapi bagi
hubungan yang eksklusif, hal ini tidak akan diberikan.
5) Level
kematangan dari keprihatinan seseorang dalam sebuah hubungan
Kepedulian dapat berpengaruh terhadap kualitas dan tipe hubungan
kepedulian
tersebut. Hubungan kepedulian membutuhkan kesatuan dari
kepedulian
yang dilengkapi dengan keintegritasan dari kepribadian seseorang. Kepedulian
dapat diukur mealui level hubungan seseorang. Seseorang akan memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang yang spesial dalam setiap individu
tesebut. Namun, bukan berarti dengan demikian individu tersebut menjadi tak
acuh terhadap yang lain. Itu hanyalah sebatas lelev atau tingkat kepedulian
jika diliaht dari segi jenus hubungan individu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar