Jumat, 18 Desember 2015

Pentingnya tidak berdusta alias jujur




A. Pengertian Jujur
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus.
Bersikap jujur berarti memilih untuk tidak berbohong, mencuri, berbuat curang, atau menipu dengan cara apa pun.
 
B. Mengapa seseorang berbohong?
Kita semua pasti pernah berbohong, kepada banyak orang yang berbeda, kepada diri kita sendiri, dan untuk alasan yang berbeda-beda. Tetapi tiba-tiba membuat suatu rencana yang sistematis untuk menjadi lebih jujur akan sulit untuk dilakukan, kecuali anda mencoba untuk menemukan alasan mengapa kita berbohong dan kepada siapa kita berbohong, demi kebaikan diri kita sendiri.
  • ”Berbohong untuk membuat diri kita terlihat lebih baik” mungkin dapat dikategorikan sebagai pernyataan yang berlebihan, cerita yang tidak benar dan sulit untuk dipercaya, yang kita ceritakan kepada orang lain, dan diri kita sendiri, untuk menutupi kekurangan kita. Ketika anda tidak puas tetang sesuatu hal, memang lebih mudah untuk menutupinya dengan kebohongan daripada mengatakan yang sebenarnya.
  • ”Kita berbohong kepada teman yang kita pikir lebih baik dari kita”, karena kita ingin dihormati, sama seperti kita menghormati mereka. Sayangnya, berbohong justru akan membuat kita lebih tidak dihormati pada akhirnya. Berikan lebih banyak waktu untuk mereka dapat berempati dan memahami anda lebih dalam.
  • ”Berbohong untuk menghindari rasa malu” dapat dikategorikan sebagai berbohong untuk menutupi perilaku buruk, pelanggaran, atau hal lain yang tidak kita banggakan. Jika ibu anda menemukan sebungkus rokok di jaket anda, anda mungkin berbohong dan mengatakan bahwa itu milik teman anda, untuk menghindari hukuman.
  • ”Kita berbohong kepada figur yang memiliki kewenangan” untuk menghindari rasa malu dan hukuman, termasuk diri kita sendiri. Ketika kita telah melakukan sesuatu yang membuat kita merasa bersalah, kita mungkin akan berbohong untuk menutupi rasa bersalah, menghindari hukuman, dan kemudian kembali berperilaku buruk yang memaksa kita untuk kembali berbohong. Ini adalah siklus dari sebuah kebohongan.
C. Pentingnya kejujuran
Kejujuran itu ada pada ucapan, adapula pada perbuatan, sebagaimana seseorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Ketika berani untuk mengatakan "tidak" untuk korupsi, berusaha untuk menjauhi apa yang namanya korupsi.
Jangan sampai jika sudah mengatakan tidak, namun kenyataannya melakukan korupsi. Demikian juga orang munafik, tidaklah dikatakan sebagai orang yang jujur karena ia menampakkan dirinya sebagai orang yang bertauhid, padahal hatinya jelas tidak.
D. Jujur menurut pandangan pribadi
Masih banyak perilaku tidak jujur yang tidak jujur di masyarakat, seperti menyontek, mencuri, berbohong, korupsi, dll. Kalau kita berbuat curang dan tidak jujur, pasti aka nada pihak yang dirugikan. Oleh karena itu ada baiknya kita selalu bersikap jujur di masyarakat agar hidup tenteran.
Saya sendiri pun selalu berusaha bersikap jujur kapanpun dan oleh siapapun. Selain saya tidak ingin dapat dosa, saya juga akan menghindar dari sikap-sikap tercela dan dipandang buruk oleh masyarakat.
 
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar