Pengertian
Resiko adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang
diambil dalam memecahkan masalah yang telah dibuat. Resiko dapat terjadi
langsung maupun tidak langsung dan juga mungkin setelah beberapa berselang.
Keputusan yang diambil dalam level manapun dan dalam kondisi
apapun dapat membawa dampak atau resiko yang ditimbulkan dari keputusan
tersebut.
Mengambil risiko adalah suatu hal yang harus dihadapi
manusia untuk mendapatkan hal yang lebih baik, dan juga dapat mengangangkat
harga diri seseorang. Mengambil risiko adalah suatu keberanian yang harus
dimiliki oleh seseorang. Karena apa yang dilakukan manusia itu semua mengandung
risiko gak ada yang gak mengandung risiko.
Oleh karena itu jika kita tau risiko apa yang kita dapat dan
ingin melakukan sesuatu sebaiknya kita hadapi dengan penuh perhitungan dan
pertimbangan jangan sembarangan karena kalau kita sembarangan dan tidak di
perhitungkan maka apa yang kita inginkan malah tidak tercapai dan apa yang kita
rencanakan dan kita susun akan berantakan.
Tetapi Kadang-kadang saya sulit untuk mengendalikan diri
sendiri ketika banyak hal yang membuat saya ingin marah dan berontak, tetapi
saya mempunyai beberapa langkah untuk mengendalikan diri dan meminimalisir
hal-hal yang membuat diri saya tidak terkendali, antara lain yaitu :Kembali
melihat situasi, kembali melihat situasi yang membuat saya marah, memikirkan
apa penyebabnya? dan apa akibatnya? jika saya tidak mengendalikan diri.Menganalisis
masalah, bertanya kepada diri sendiri kenapa saya bisa marah? dan apa
penyebabnya?
Menyelesaikan masalah, mengendalikan diri saya sendiri,
mengidentifikasiapa yang sesungguhnya saya rasakan memahami dampak emosi yang
timbul, menenangkan diri dan membuang emosi negatif, berfikir sebelum bicara
dan berfikir tentang solusi.
Namun setiap strategi pasti mengandung risiko.
"Kemenangan besar hanya bisa dilakukan orang yang berani ambil risiko
besar". Prinsip ini menegaskan bahwa tanpa keberanian mengambil taktik
berisiko besar, maka kemenangan besar sulit diraih. Inilah inti dari strategi
perang yang cerdik dan matang dengan keberanian mengambil risiko besar demi
kemenangan yang besar pula.
Bila kita berani mengambil risiko, artinya kita telah berani
menjalani kehidupan itu sendiri. Juga menunjukkan bahwa kita yakin akan
mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap risiko yang diambil. Tentu
saja bukan berarti melangkah tanpa perhitungan yang matang. Satu rahasia
orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa
mereka sering mengambil risiko dalam bertindak.
Lantas, mengapa sebagian orang enggan untuk mengambil
risiko? Jawabannya sederhana. Mereka takut gagal, berpikir tak dapat
melakukannya, atau merasa belum mahir dan berbakat. Keberanian mengambil
risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan mental seseorang.
Bukan pada besar kecilnya risiko yang dihadapi. Kualitas seseorang tidak
ditentukan dari peristiwa yang datang menghampirinya, tapi dari respon yang ia
berikan dari peristiwanya itu sendiri.
Jadi, bila kita ragu untuk melangkah karena tidak tahu apa
yang akan menghadang langkah kita nantinya, beranilah untuk mengambil risiko.
Beranilah untuk mengambil kesempatan yang datang demi terwujudnya kehidupan yang
lebih baik. Toh, kita tidak akan tahu apakah kita sanggup menghadapinya atau
tidak, sebelum kita benar-benar mengalaminya. Namun, sekali lagi diingatkan,
berani mengambil risiko bukan berarti melakukan tindakan gegabah. Hanya karena
sebagai orang berhasil menggapai kesuksesan karena tidak takut akan risiko,
kita tetap harus melakukan persiapan dan pertimbangan yang matang. Agar apabila
suatu saat risiko yang kita takutkan itu benar-benar terjadi, kita dapat
melewatinya dengan baik. Begitulah bila kita ingin sukses dalam segala hal,
kita akan selalu dihadapi dengan risiko. Risiko sangat berkaitan dengan rasa
takut-takut akan timbulnya kekacauan, takut akan penilaian orang lain yang
menghakimi, dan takut akan hal-hal tak terduga yang menunggu di depan sana.
Hadapi rasa takut itu dan jadikanlah rasa takut sebagai motivator!
Tanpa kita sadari, banyak sekali keuntungan yang dapat kita
ambil bila kita berani mengambil dan menghadapi risiko. Bila kita melakukan
kesalahan, otomatis kita akan lebih bijaksana ke depannya. Bila kita sukses,
kita akan belajar dan tahu besarnya kapabilitas dan potensi yang kita miliki.
Dalam hal karier, saat kita berani mengambil risiko, maka hal itu akan
mengantar kita menjadi seorang pemimpin dan inovator. Kunci dari semua yang telah
disebutkan di atas adalah, menjadi a smart risk taker- seorang pengambil risiko
yang cerdas!
Berikut ada enam cara yang ditulis oleh Beth Banks,
PhD-seorang ahli di bidang leadership development, yang bisa mengantar kita
menjadi salah satunya.
Percaya pada insting
Jangan menunggu sampai suatu petunjuk nyata datang kepada
kita, baru mengambil keputusan, karena bisa saja petunjuk itu datang terlalu
telat atau malah tidak datang sama sekali. Kalaupun ada petunjuk yang sangat
baik, bukan hanya kita saja yang mengetahuinya, tetapi juga orang lain yang
mungkin memiliki tujuan yang sama. Saat ide brilian menghampiri, jangan banyak
membuang waktu, langsung realisasikan dan kerjakan saat itu juga! Percaya pada
apa kata hati.
Jangan takut untuk meminta bantuan
Bila memang kita sedang menghadapi suatu hal yang memang
kita kurang pahami, sedangkan sesuatu itu bisa membawa kemajuan besar menuju
apa yang kita ingin capai, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada yang lebih
ahli. Bila kita terus terjebak dalam rasa takut akan risiko-takut bila meminta
bantuan kepada orang lain, maka kemampuan kita akan diremehkan, maka kita tidak
akan pernah bisa maju.
Lepaskan energi positif
Rasa takut, stres, dan ketidakpastian bisa kita jadikan
"teman", bukan musuh yang harus dihindari, asalkan kita
memperlakukannya sebagai motivasi, bukan sebagai penghalang. Biasakan untuk
menolelir perasaan-perasaan itu. Selalu ingatkan kepada diri sendiri, bahwa
kemajuan tidak akan datang bila kita tidak melangkah maju ke keadaan yang penuh
ketidakpastian.
Antisipasi dan tindakan
Tidak membuat suatu keputusan sebenarnya adalah sebuah
keputusan, yang buruk tentunya. Berpikirlah seperti seorang atlet, dan belajar
untuk menempatkan diri bahwa aksi dan tindakan diperlukan untuk mencapai suatu
prestasi.
Belajar dari Kegagalan
Pelajaran yang paling berharga dalam hidup kita adalah apa
yang dihasilkan dari sebuah kegagalan. Orang-orang bisa menjadi sangat pemaaf
bila kita benar-benar sudah melakukan yang terbaik dan bersikap penuh dengan
integritas.
Realistis
Memang, terkadang ide-ide dan mimpi yang superfantastis akan
terlihat sangat bagus di atas kertas, tetapi kenyataan tidak semudah menulis di
atas selembar kertas. Saat kita sudah merasa siap untuk mengambil risiko,
pikirkan tentang alasan yang masuk akal mengapa kita akan melakukannya.
Ada beberapa halangan yang bisa membuat kita mengurungkan
niat untuk menjadi seorang pengambil risiko. Mungkin, dengan mengetahui apa
saja halangan/perasaan itu, kita bisa jadi lebih siap dan tidak berubah pikiran
untuk melangkah maju demi mencapai apa yang kita inginkan, walaupun ada risiko
yang menghadang!
-Rasa takut akan penolakan
-Takut tidak mendapatkan persetujuan
-Perasaan bersalah
-Keinginan untuk selalu benar
-Ketidakpastian
-Rasa takut diremehkan
-Menghindari konflik
-Takut akan kegagalan
-"Bermain" aman
-Takut akan menyakiti orang lain.
Sumber:
http://gozalionline.blogspot.co.id/2010/09/menjadi-seorang-pengambil-risiko.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar