BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian
Pengendalian diri memang terasa sedikit mudah untuk menerangkannya dengan
tepat. Tetapi adakalanya pengendalian diri dikaitkan dengan berbuat sesuatu,
atau kadang kadang dihubungkan dengan kesulitan untuk konsekuensi dari suatu
perbuatan.
Banyaknya bentuk pengendalian diri yang dapat menyebabkan terasa sulit untuk merumuskan dalam bentuk karakter dari bahasa heran seseorang dan terasa sulit dalam merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian in selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan
.
Banyaknya bentuk pengendalian diri yang dapat menyebabkan terasa sulit untuk merumuskan dalam bentuk karakter dari bahasa heran seseorang dan terasa sulit dalam merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian in selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan
.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Rumusan Masalah
Yang rumusan masalah pada makalah ini :
1. Apa pengertian
pengendalian diri ?
2. Apa dasar dan dalil
pengendalian diri ?
3. Apa contoh
Pengendalian diri ?
4. Apa hikmah
pengendalian diri ?
B. Tujuan
Pembuatan makalah bertujuan untuk :
1. Mampu menjelaskan
pengertian pengendalian diri.
2. Mampu melafadzkan
dalil tentang pengendalian diri.
3. Mampu menyebutkan
contoh mengendalikan diri.
4. Mampu menyebutkan
hikmah tanggung jawab.
BAB 3
KESIMPULAN
A. SERAMBI
Dalam memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar
jangan sampai kita melanggar hak orang lain. Pengendalian diri mutlak
dibutuhkan supaya terjadi harmonis kehidupan sosial. Pengendalian diri akan
menuntun manusia agar lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan, menempatkan
diri pada posisi yang layak untuk dihormati dan dihargai serta menjauh dari
sifat yang bisa merugikan orang lain.
URAIAN MATERI
1. Pengertian Pengendalian Diri
Pengendalian
diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya terkontrol &
terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam kesuksesan
seseorang dalam menangani suatu permasalahan hidup.
Paling tidak ada tiga alasan pengendalian diri :
- Pertama,
mempunyai kecenderungan negatif dan positif dalam dirinya. Dan setan (iblis)
selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang lebih didominasi oleh
kecenderungan negatif dalam dirinya.
- Kedua,
Penetapan seseorang untuk menempati sesuatu didahului dengan studikelayakan dan
pertimbangan.
- Ketiga,
Kegagalan besarmanusia dalam menjalankan tugas disebabkan oleh ketidakmauan
dalam mengendalikan diri. Perilaku manusia didasarkan pada karakteristik
dorongan dalam dirinya.
Salah satu meningkatkan kemampuan mengendalikan diri ialah
dengan mengenal ciri ciri orang yang berhasil dan sukses menjalankan tugasnya,
Seseorang yang tidak berhasil mengendalikan diri biasanya :
a. Cenderung
menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya didahulukan
b. Saling ragu - ragu
& goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah, karena khawatir gagal
melakukannya.
c. Sering tidak
konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu menyelesaikan atau mencapai
keberhasilan.
d. Membebani diri dengan
sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak
e. Dapat
mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.
f. Sering jenuh dan
dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehinggan kedisplinan &
produktifitasnya menurun.
g. Sering tergesah –
gesah, seringkali mengeluh & putus asa .
2. Anjuran Mengendalikan Diri
Segala
apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh Mahfuzh &
telah diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya Allah yang
tahu dan Dialah yang menentukan segalanya.
Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu
& kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang orang yang bertaqwa (yaitu) orang orang yang mampu menafkahkan (hartanya)
baik diwaktu lapang atau sempit & orang orang yang berbuat kebajikan. Q.S
Ali Imran (3): 133 – 134
3. Contoh Pengendalian Diri
a. Pengendalian
diri terhadap hawa nafsu saat bertemu lawan jenis
b. Pengendalian diri
terhadap godaan mencontek
c. Pengendalian
diri terhadap nafsu amanah
4. Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri
a. Dalam Keluarga
- Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan
kelebihannya.
- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
b. Dalam Masyarakat
- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci
permusuhan.
- Saling menghormati dan menghargai orang lain.
- Mengikuti segera aturan yang berlakudalam masyarakat.
c. Dalam Lingkungan
sekolah Dan Kampus
- Patuh dan taat pada peraturan disekolah
- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak gengsi
5. Hikmah
a. Dapat menahan
emosi
b. Dapat menghindari
salah faham
c. Sabar dalam
menerima musibah
d. Terhindar dari sifat
rakus
e. Menjaga
dirihingga tak terisolasi dalam masyarakat
6. Akibat Bersikap Mengendalikan Diri
a. Bisa menjaga
kehormatan diri
b. Bisa menjaga terhindar
dari sifat yang merugikan orang lain
c. Bisa menjadi
teladan bagi orang lain
d. Bisa menyelesaikan
segala permasalahan dengan lebih jernih.
BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN DIRI
Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan
diri sendiri dimana banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan
berontak terhadap sesuatu hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul
karena emosi yaitu perasaan yang timbul dalam diri kita sendiri secara alamiah,
yaitu bisa berupa amarah, sedih, senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya
yang merupakan efek atau respon yang terjadi dari sesuatu yang kita alami.
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri
dan mengendalikan dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan
kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan kecakapan sosial.
Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara
lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan
membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim,
membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
Meluapkan amarah merupakan hal wajar. Namun terkadang, emosi
yang terlalu meluap buat Anda jadi tak terkendali. Menurut penelitian terbaru
yang telah dimuat dalam Journal of Experimental Social Psychology, perasaan
marah sebenarnya dikarenakan adanya pikiran negatif terhadap suatu hal. Pikiran
itu terus berkelanjutan, sehingga tidak bisa mengontrol diri sendiri.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dominik Mischkowski, mahasiswa
psikologi sosial setingkat doktor di Ohio State University, menunjukkan
jika menjaga jarak dengan situasi yang membuat Anda marah bisa membantu redakan
rasa emosi yang meluap, seperti kemarahan atau kesedihan yang sedang dirasakan.
Akan tetapi, mereka tidak dapat menjelaskan secara pasti
apakah teknik menjaga jarak benar-benar menghilangkan rasa marah atau hanya
menghilangkannya untuk sesaat? Mischkowski dan tim penelitiannya menemukan
bahwa peserta yang mengikuti penelitian dengan menjaga jarak dari 'gangguan',
lebih bisa mengendalikan emosi sehingga tidak ada keinginanan untuk 'menyerang' orang
lain.
"Kedengarannya memang sepele karena cara ini begitu
mudah, tapi pikiran seperti itulah yang dapat mencegah amarah menjadi
berlebihan.
Disini ada tiga langkah yang dapat dicoba untuk
mengendalikan diri :
1. Kembali melihat situasi
Untuk mengontrol marah yang berlebihan, coba kembali melihat situasi yang membuat Anda marah. Pikirkan apa penyebabnya. Hal ini membantu seseorang dalam mengendalikan diri mereka.
Untuk mengontrol marah yang berlebihan, coba kembali melihat situasi yang membuat Anda marah. Pikirkan apa penyebabnya. Hal ini membantu seseorang dalam mengendalikan diri mereka.
2. Analisis Masalahnya
Tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda bisa merasakan marah yang begitu besar dan apa penyebabnya. Dengan mengetahui secara jelas masalah yang ada, Anda bisa memiliki kemampuan untuk mengontrol amarah yang meledak.
3. Selesaikan Masalah
Bagi sebagian orang, menonton film atau video lucu dapat membuat perasaan lebih tenang. Namun, hasilnya hanya bertahan beberapa waktu saja. "Karena Anda selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang telah membuat Anda sangat marah, maka perasaan itu bisa kembali lagi suatu saat jika tidak diselesaikan.
Tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda bisa merasakan marah yang begitu besar dan apa penyebabnya. Dengan mengetahui secara jelas masalah yang ada, Anda bisa memiliki kemampuan untuk mengontrol amarah yang meledak.
3. Selesaikan Masalah
Bagi sebagian orang, menonton film atau video lucu dapat membuat perasaan lebih tenang. Namun, hasilnya hanya bertahan beberapa waktu saja. "Karena Anda selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang telah membuat Anda sangat marah, maka perasaan itu bisa kembali lagi suatu saat jika tidak diselesaikan.
Ada beberapa cara untuk dapat mengendalikan diri sendiri
antara lain :
Mengenali diri kita sendiri dan mengidentifikasi apa yang
sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam
pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan dan di
rasakan oleh kita apakah marah, senang, sedih atau hal lainnya.
Memahami dampak dari emosi yang timbul dari diri kita
sendiri apakah itu berdampak negatif atau positif ??? Jika kita dapat memahami
dampak dari emosi yang timbul itu maka kita bisa mengetahui apa yang akan
terjadi dari emosi yang ada tersebut. Jadi emosi hanyalah awal dari respon
manusia dalam sebuah peristiwa atau kejadian. Kemampuan kita untuk
mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.
Tenangkan dan buang emosi negatif yang timbul dan
berpikirlah secara netral dan lebih berpikir ke dampak dari pelampiasan emosi
negatif itu sendiri. Sadarilah hidup kita tidak sendiri dan masih banyak orang
lain di sekitar kita dan buang ego mu.
Berpikirlah dari sudut orang yang terkena dampak dari emosi
dan ego kita dan kita bisa melihat mengapa orang itu bertindak seperti itu,
tenangkan dan berpikirlah secara dingin untuk menangani hal seperti ini.
Berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan
meyakini bahwa kita bisa berhasil menangani emosi ini sebelumnya dan dengan
bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya.
Lakukan terus dan ingatlah kegagalan adalah pengalaman
terbaik di mana kita bisa belajar untuk menutupi kekurangan yang ada dalam kita
sendiri dan itu adalah kemampuan kita dalam mengelola emosi, karena kitalah
sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. Dan
sadarilah bahwa hidup masih panjang dan kita masih membutuhkan orang lain dalam
hidup kita. Ingat anda bukan siapa siapa.
Oleh karena itu, sebaiknya kembali 'menoleh
kebelakang' agar mengetahui masalah, cari inti dari permasalahan tersebut, dan
segera menyelesaikannya. Maka akan membuat perasaan lepas dari emosi
berlebihan.
CARA MENGONTROL DIRI AGAR TIDAK MUDAH MARAH
Marah adalah suatu keadaan
dimana otak tidak lagi bisa mengontrolnya. untuk anda yang sering marah jangan
takut dengan niat yang tulus maka dapat berubah. karena semua itu berasal dari
kebiasaan kita yang menjadi sebuah karakter yang kemudian menjadi sebuah watak.
inilah yang dapat menurun ke anak-anak kita nanti. tuk kita baca artikel di
bawah ini tentang Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah
Berikut ini adalah 10 Cara mengontrol diri agar tidak mudah
marah :
1.Ambil waktu sebentar
Mengambil waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat dan menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
Mengambil waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat dan menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
2.Ekspresikan kemarahan anda
Begitu Anda berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi tidak konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.
Begitu Anda berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi tidak konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.
3.Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
4.Berpikirlah sebelum Anda berbicara
Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali. Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.
Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali. Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.
5.Berpikir tentang solusi jangan asal marah
Apakah kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun, dan hanya membuat situasilebih buruk.
Apakah kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun, dan hanya membuat situasilebih buruk.
6.Gunakan pernyataan 'saya'
Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
7.Jangan menyimpan dendam
Jika Anda melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang banyak, Anda mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa bersalah Anda sendiri. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, anda mungkin mendapat pelajaran dari situasi ini.
Jika Anda melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang banyak, Anda mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa bersalah Anda sendiri. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, anda mungkin mendapat pelajaran dari situasi ini.
8.Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan
Humor dapat membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran, karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
Humor dapat membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran, karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
9.Praktek keterampilan relaksasi
Ketika amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau melakukan yoga dan apa pun yang membuat anda relax
Ketika amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau melakukan yoga dan apa pun yang membuat anda relax
10.Tahu kapan untuk mencari bantuan
Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia. Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar Anda.
Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia. Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar Anda.
LATIH ANAK MENGENDALIKAN DIRI
Cynthia Stifter, Ph.D , peneliti dari Univesitas Pennsylvania , Amerika Serikat, menyebutkan dua ciri pengendalian diri. Pertama, kemampuan anak untuk mengendalikan dorongan-dorongan melakukan sesuatu dan mengendalikan keinginan akan sesuatu. Kedua, kemampuan anak mematuhi norma sosial tanpa pengawasan. Dua hal ini dilakukan karena adanya kerelaan.
Sementara itu, Dr. Michele Borba , konsultan pendidikan dari Amerika dan penulis buku Building Moral Intelligence: The Seven Essential Virtues That Teach Kids to Do the Right Thing, mengatakan bahwa pengendalian diri merupakan salah satu aspek kecerdasan moral, di samping aspek lain seperti menolong orang lain dan berempati.
Cynthia Stifter, Ph.D , peneliti dari Univesitas Pennsylvania , Amerika Serikat, menyebutkan dua ciri pengendalian diri. Pertama, kemampuan anak untuk mengendalikan dorongan-dorongan melakukan sesuatu dan mengendalikan keinginan akan sesuatu. Kedua, kemampuan anak mematuhi norma sosial tanpa pengawasan. Dua hal ini dilakukan karena adanya kerelaan.
Sementara itu, Dr. Michele Borba , konsultan pendidikan dari Amerika dan penulis buku Building Moral Intelligence: The Seven Essential Virtues That Teach Kids to Do the Right Thing, mengatakan bahwa pengendalian diri merupakan salah satu aspek kecerdasan moral, di samping aspek lain seperti menolong orang lain dan berempati.
Fleksibel dengan berbagai situasi. Kemampuan
mengendalikan diri pada anak, membentuk fleksibilitas dalam beradaptasi dengan
berbagai situasi. Pengendalian diri, yang termasuk di dalamnya menunda
kepuasan, berkaitan dengan prestasi belajar anak di sekolah dan pergaulan.
Penelitian lain menyebutkan bahwa anak usia 4 tahun yang mampu menunda
kepuasannya dalam jangka waktu cukup lama, memiliki kemampuan yang sangat baik
dalam menghadapi sumber stresnya, pandai, dan berprestasi baik.
Perlu latihan dan belajar. Mengendalikan diri dapat
dilatih sejak bayi, yaitu melalui rutinitas. Stifter mengatakan, keterampilan
mengendalikan diri berkembang melalui tiga fase. Fase pertama, yaitu sampai anak
berusia sekitar 18 bulan, disebut fase kontrol. Anak-anak usia ini perilakunya
masih dikendalikan dari luar, oleh orang dewasa di sekitarnya. Fase kedua,
disebut fase self control, ditandai dengan kesadaran anak melakukan
kewajiban tanpa pengawasan. Fase ketiga atau yang terakhir, adalah kemampuan
anak menyesuaikan dan mengatur diri dalam berbagai kondisi. Stifter tidak
menyebut usia untuk dua fase yang terakhir.
Pengendalian diri dapat dilatihkan pada anak-anak balita, saat mereka,
misalnya, suka mengamuk bila keinginannya tak terpenuhi. Pada anak usia 4
tahun, latihan lebih mudah karena anak usia ini lebih dapat memahami isi
pembicaraan orang lain. Misalnya, saat ia menginginkan sesuatu, Anda
sebagai orang tua tidak harus selalu memenuhinya. Ajaklah anak berpikir, apakah
keinginannya itu hanya keinginan sesaat, ataukah kebutuhan jangka panjang.
KESADARAN – KUNCI PENGENDALIAN DIRI
“pancen wolak-waliking jaman
amenangi jaman edan
ora edan ora kumanan
sing waras padha nggagas
wong tani padha ditaleni
wong dora padha ura-ura
beja-bejane sing lali,
isih beja kang eling lan waspadha”
(Jangka Jayabaya)
amenangi jaman edan
ora edan ora kumanan
sing waras padha nggagas
wong tani padha ditaleni
wong dora padha ura-ura
beja-bejane sing lali,
isih beja kang eling lan waspadha”
(Jangka Jayabaya)
Kesadaran merupakan kondisi dasar dari Pengendalian Diri dan
Kesahatan Jiwa untuk mencapai kehidupan yang bahagia. Kesadaran bukan hanya
dibutuhkan oleh seorang pengembang produk, namun dibutuhkan oleh semua orang.
Tak ada seorangpun yang dapat menunjukkan bagaimana kamu
harus melakukannya, karena dia akan memberikan kamu sebuah cara, dia kemudian
akan memprogram kamu. Tetapi hanya dengan mengamati diri sendiri. Ketika kamu
berbicara, apakah kamu sadar bahwa kamu sedang berbicara? Ketika kamu sedang
marah terhadap seseorang, apakah kamu sadar bahwa kamu sedang marah atau adakah
kamu mengenali kemarahanmu itu?
Kemudian, ketika kamu memiliki waktu, apakah kamu
mempelajari pengalamanmu dan berusaha untuk mengertinya? Darimana hal tersebut
datang? Apa yang membawanya?
Saya tak tahu cara lain untuk menuju kepada kesadaran. Kamu
hanya dapat berubah atas sesuatu yang kamu pahami. Jika kamu tidak paham dan
tidak menyadarinya, maka kamu hanya menekannya. Kamu tidak mengubahnya. Tetapi
ketika kamu memahaminya, maka hal tersebut akan berubah.”
Anthony de mello mengajarkan banya mengenai “Bangun”. Banyak
orang yang sebenarnya tidur dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebagai
contohnya, lakukan pengamatan di sekeliling anda, dan perhatikan orang-orang
tersebut. Mereka semua sibuk atau terbenam dengan masalah yang ada di dalam
diri mereka sendiri. Orang yang sedang berjalan di jalan, sedang terbenam dalam
pikiran tentang hubungan dengan kekasihnya. Orang yang sedang berjalan di
pasar, sedang memikirkan anak-anaknya. Semua orang sibuk dengan pikirannya
masing-masing.
Segala permasalahan harus dipahami secara alami
Jika kita sedang melihat televisi atau film, maka dapat
dengan jelas kita mengikuti alur ceritanya tanpa harus terlibat menjadi aktor
atau artis di dalamnya. Karenanya penilaian akan jalan cerita yang ada menjadi
apa adanya.
Namun bagaimana kalau kita yang menjadi pelaku didalamnya?
Banyak sekali energi yang dihabiskan untuk menghadapi atau membayangkan cerita
yang bakal terjadi, namun hasil akhirnya, semua persiapan itu akan berbeda
dengan kenyataannya. Oleh karena itu, jika menginginkan melihat segala sesuatu
sebgai apa adanya, maka seseorang harus berada dalam suatu kondisi “terjaga”.
Ia harus berada dalam situasi yang netral, tidak memihak dan tidak
berkeinginan, tetapi hanya membaca yang terjadi. Jika kamu tertidur atau tidak
sadar, maka yang didapatkan hanyalah mimpi, dan kita mengetahui bahwa mimpi
bukanlah sesuatu yang nyata.
Semangat yang tidak pernah mati
Apa situasi terburuk dari seorang manusia? Kebuntuan akan
ide, inspirasi, dan yang paling buruk adalah kehilangan semangat. Kenapa
terkadang seseorang dapat kehilangan semangatnya? Jawabannya adalah karena
mereka kecapaian dan menjadi “mengantuk”.
Kembali kepada Kesadaran yang diungkapkan oleh Anthony, maka
kesadaran haruslah dimiliki. Situasi yang tidak baik harus dihadapi secara
bijak. Energi negatif hanya bisa diatasi dengan energi positif. Energi positif
dari Kesadaran adalah energi positif yang sangat kuat, yang akan membuat energi
negatif tidak bisa datang menghampiri.
Energi positif dari kesadaran berasal dari kesadaran
(consciuosness) bahwa baik dan buruk selalu datang berdampingan, dan kita semua
tidak bisa memilihnya. Ada plus juga ada minus, ada baik dan juga ada yang
jelek, ada kanan ada kiri, semua datang berdampingan, dan hal tersebut adalah
hukum alam. Maka dengan kesadaran kita dapat menerima segala sesuatu yang
terjadi sebagi suatu kewajaran. Kesdaran ini akan membebaskan seseorang dari
suatu kemelekatan maka energi negatif tidak akan mempengaruhi terhadap Rasa,
sehingga energi kreatif tidak akan pernah menyurut.
Ringan dalam Bertanggung jawab
Hidup tidak lain hanyalah sebagai suatu tanggung jawab. Jika
kita ingin hidup sehat, maka kita harus bertanggung jawab terhadap kondisi
badan. Sebagai seorang anak, maka dia bertanggung jawab sebagai seorang anak.
Sebagai orang tua, maka dia barus bertanggung jawab sebagi orang tua. Sebagai
seorang pelajar, maka dia harus bertanggung jawab sebagai seorang pelajar.
Sebagai kekasih dari seseorang, amak dia harus bertanggung jawab sebagai
kekasih.
Tanpa suatu Kesadaran, maka tanggung jawab dia akan
terhambat. Kondisi selalu berubah, maka diperlukan kecepatan yang 2 kali lebih
cepat dapat bertanggung jawab, karena kita harus melakukan penerjemahan atas
kebutuhan dari yang lain dan melakukan pemenuhan atas kebutuhan tersebut.
Jika tidak dapat bertanggung jawab secara terus menerus,
maka seseorang akan menjadi tertekan, dan kecapatannya untuk mengantisipasi
perubahan akan menjadi berkurang. Penerjemahan kebutuhan telah memiliki
kesulitan tersendiri, dan aktivitas atas pemenuhan kebutuhan tersebut akan jauh
lebih sulit lagi. Maka tanpa suatu kesadaran, pengendalian rasa, kita tidak
akan bisa siap selalu untuk menterjemahkan dan mengaktualisasikan diri.
Bagaimana mencapai Kesadaran
Sebenarnya untuk mengajarkan orang lain untuk mencapai
Kesadaran adalah hal yang sangat mudah. Konsep Kesadaran adalah sesuatu yang
sangat-sangat mudah untuk dimengerti dan diajarkan ke orang lain. Namun, untuk
mencapai kesadaran tersebut, bukanlah hal yang mudah, karena seseorang akan
membutuhkan waktu yang sangat panjang dan usaha yang sangat keras. Konsep
kesadaran bukanlah konsep untuk dimengerti, tetapi kesadaran adalah hasil dari
suatu disiplin, dan yang natinya hanya dapat dirasakan.
Konsep untuk mencapai kesadaran adalah dengan mengerjakan
sesuatu yang sangat mudah, namun memerlukan disiplin. Konsepnya adalah
“mengerti akan apa yang dilakukan setiap saat”. Seseorang harus mengerti apa
yang sedang dilakukan. Sebagai contoh: jika kamu menggerak tanganmu, maka kamu
harus tahu bahwa kamu sedang menggerakkan tangan.
“Jika kamu menyadari bahwa kamu sedang sedih,
maka kesedihanmu akan hilang separuh.
Jika kamu menyadari bahwa kamu sedang gembira,
maka kegembiraanmu akan hilang separuh juga.
Tetapi jika kamu bisa merasakan hal tersebut,
maka hidupnya akan menjadi 20 kali lebih berharga”.
maka kesedihanmu akan hilang separuh.
Jika kamu menyadari bahwa kamu sedang gembira,
maka kegembiraanmu akan hilang separuh juga.
Tetapi jika kamu bisa merasakan hal tersebut,
maka hidupnya akan menjadi 20 kali lebih berharga”.
BAB 4
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yang membangung kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis dan khususnya bagi pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Majelis Pimpinan Muhammadiyah, Pendidikan
Akhlaq, 2012 - Yogyakarta
ü http://haidarfzi.wordpress.com/2013/10/11/makalah-tentang-kecerdasan-emosi-
dan-pengendalian-diri/
ü http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/psikologi/latih.anak.mengendalikan.diri/001/007/442/1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar