Beberapa cara orang pengambil resiko:
Percaya pada insting
Jangan menunggu sampai suatu petunjuk nyata datang
kepada kita, baru mengambil keputusan, karena bisa saja petunjuk itu datang
terlalu telat atau malah tidak datang sama sekali. Kalaupun ada petunjuk yang
sangat baik, bukan hanya kita saja yang mengetahuinya, tetapi juga orang lain
yang mungkin memiliki tujuan yang sama. Saat ide brilian menghampiri, jangan
banyak membuang waktu, langsung realisasikan dan kerjakan saat itu juga!
Percaya pada apa kata hati.
Jangan takut untuk meminta bantuan
Bila memang kita sedang menghadapi suatu hal yang
memang kita kurang pahami, sedangkan sesuatu itu bisa membawa kemajuan besar
menuju apa yang kita ingin capai, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada yang
lebih ahli. Bila kita terus terjebak dalam rasa takut akan risiko-takut bila
meminta bantuan kepada orang lain, maka kemampuan kita akan diremehkan, maka
kita tidak akan pernah bisa maju.
Lepaskan energi positif
Rasa takut, stres, dan ketidakpastian bisa kita
jadikan "teman", bukan musuh yang harus dihindari, asalkan kita
memperlakukannya sebagai motivasi, bukan sebagai penghalang. Biasakan untuk
menolelir perasaan-perasaan itu. Selalu ingatkan kepada diri sendiri, bahwa
kemajuan tidak akan datang bila kita tidak melangkah maju ke keadaan yang penuh
ketidakpastian.
Antisipasi dan tindakan
Tidak membuat suatu keputusan sebenarnya adalah
sebuah keputusan, yang buruk tentunya. Berpikirlah seperti seorang atlet, dan
belajar untuk menempatkan diri bahwa aksi dan tindakan diperlukan untuk
mencapai suatu prestasi.
Belajar dari Kegagalan
Pelajaran yang paling berharga dalam hidup kita
adalah apa yang dihasilkan dari sebuah kegagalan. Orang-orang bisa menjadi
sangat pemaaf bila kita benar-benar sudah melakukan yang terbaik dan bersikap
penuh dengan integritas.
Realistis
Memang, terkadang ide-ide dan mimpi yang
superfantastis akan terlihat sangat bagus di atas kertas, tetapi kenyataan
tidak semudah menulis di atas selembar kertas. Saat kita sudah merasa siap
untuk mengambil risiko, pikirkan tentang alasan yang masuk akal mengapa kita akan
melakukannya.
Ada beberapa halangan yang bisa membuat kita
mengurungkan niat untuk menjadi seorang pengambil risiko. Mungkin, dengan
mengetahui apa saja halangan/perasaan itu, kita bisa jadi lebih siap dan tidak
berubah pikiran untuk melangkah maju demi mencapai apa yang kita inginkan, walaupun ada risiko yang menghadang!
· Rasa takut
akan penolakan
·
Takut tidak
mendapatkan persetujuan
·
Perasaan
bersalah
·
Keinginan
untuk selalu benar
·
Ketidakpastian
·
Rasa takut
diremehkan
·
Menghindari
konflik
·
Takut akan kegagalan
·
"Bermain"
aman
·
Takut akan
menyakiti orang lain.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar