BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi
derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga
kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi
ini.
Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang
dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi
pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh
kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup
seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan
hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai
proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia itulah proses dalam
menemukan jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga
dewasa.
Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga
dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya
adalah berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang
pandangan hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan. Karena dengan pendidikan
manusia dapat berpikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir maupun
batin.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis merangkum beberapa
rumusan masalah yang diangkat, antara lain :
1. Mengapa perlu adanya pandangan hidup manusia ?
Apa dampak negatif bagi manusia yang tidak mempunyai
pandangan hidup?
Pentingnya Pandangan hidup bagi anak.
3. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi
anak mempunyai tujuan ,
antaralain :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar (ISBD)
2. Menambah pengetahuan dasar mengenai masalah manusia
dan pandangan hidup
3. Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup
4. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai referensi tambahan dalam pembelajaran
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Hakikat Manusia
Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada faktor penting yang
harus menjadikan manusia
sebagai makhluk yang berakal, yakni :
1. Pandangan Hidup
1. Pandangan Hidup
1.1 Pengertian Pandangan Hidup
1. Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya
Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View)
adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara
selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat.
2. Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar
yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra
diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau
aspirasinya.
3. Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang
disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari
ideologi.
Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau
landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini
sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua
perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran
dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai
dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar
cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun
kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya
mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini,
seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila
menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang
dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1.Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
2.Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
3.Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam
pandangan hidupnya.
4.Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan
hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5.Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun
demikian, pandangan hidup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan
hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita
atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia yang mana mencerminkan diri
seseorang. Pandangan hidup tersebut dapat digunakan dalam menjalani hidup.
Pandangan hidup itu juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran
manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang
diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk atau arahan.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya
yang terdiri dari 3 macam, yaitu:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan
dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup
yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
1. Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai
dengan usaha atau perjuangan.
2.Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia
makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi
keyakinan.
4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting
dalam hidup manusia
5. Etika
1. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada
dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup
dimasa yang akan datang.
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan
oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu
perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada
umumnya dapat disebut yang
menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan
merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan
faktor yang menghambat merupakan kondisi
yang merintangi.
2. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang
mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan
etika.
Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu
baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat
baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai
kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai
dirinya, perasaannya dan cita-citanya. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus
melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai
anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak
seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi
suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati
amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati
kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti:berkata sopan, santun,
berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah
tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang
bagi yang melihatnya.
3.Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan
cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia
bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat
dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan
keduanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat
bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.
5.Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan
Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
1. Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi
mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib
dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah
kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi
kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2
macam, yaitu:
a. Ajaran agama yang dogmatis, disampaikan Tuhan melalui
ajaran para nabi.
b. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil
pemikiran manusia
sifatnya relatif.
2. Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika
atau akal. Akal berasal dari bahasa Arab yaitu qolbu yang berpusat dihati,
sehingga timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa.
3. Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang
gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan,
sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2
kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dansosialisme
religius.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:
1. Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap
hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan
hidup yaitu alquran dan hadist serta ijamak Ulama yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
2. Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti
tentang pandangan hidup.
3. Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan
mengenai pandangan hidup.
4. Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung
memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
5. Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam
menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh
dirinya sendiri lebih dari orang lain.
6. Mengamankan, merupakan langkah terberat dan
benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi
segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
5. Etika
Istilah etika dalam bahasa Indonesia berasal dari kata
Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan dan adat. Jadi, hampir
sama dengan pengertian moral yang berarti cara hidup atau adat. Etika
dipergunakan dalam mengkaji suatu system nilai yang ada, misalnya etika itu
sesuai atau tidak dengan norma yang berlaku. Sedangkan moral dipergunakan untuk
perbuatan yang sedang dinilai, misalnya beramal merupakan perbuatan yang
bermoral, sedangkan mencuri merupakan perbuatan yang tidak bermoral. Jadi,
etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sebaiknya
manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik dan apa yang buruk; segala ucapan
harus senantiasa berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan tentang peri keadaan hidup
dalam arti kata seluas-luasnya.
Penentuan segala sesuatu dalam masyarakat untuk memilih mana
yang baik dan mana yang buruk. Karena, norma merupakan aturan, ukuran, atau
pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu, benar atau salah, baik atau
buruk.
1.2 Hubungan manusia dan pandangan hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri
tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia
memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia
tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya
lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin
dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:
Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat
berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan
pandangan hidup dari anak-anak .
1.3 Pengertian Anak
1. Menurut Dr. As’aril Muhajirin, M. Ag dalam buku berjudul
Ilmu Pendidikan Perspektif Kontekstual (2011: 113) pengertian anak dalam islam
diistilahkan dari akar kata al-walad, al-ibn, al-tifl, al-syabi, dan al-ghulam.
Dalam pengertiannya yang identik dengan al-walad, ia berarti keturunan yang
kedua dari seseorang, atau segala sesuatu yang dilahirkan,juga bias berarti
manusia yang masih kecil. Menurut pengertian ini,keturunan pertama adalah orang
tua. Kemudian setiap orang tua yang mempunyai keturunan, keturunan itu yang
disebut sebagai anak.
2. Menurut Prof.Drs. Koesparmono Irsan,SH,MH,MBA dalam
buku berjudul Hukum dan Hak Asasi Manusia(2009:63) mengatakan bahwa anak adalah
amanah sekaligus karunia Tuhan YME , yang senantiasa harus kita jaga karena
dalam dirinya melekat harkat,martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus
dijunjung tinggi.
3. Berdasarkan Undang-Undang Pasal 1(2) 4/1979 di dalam
buku berjudul Sosiologi Keluarga yang disusun oleh Prof.Dr. Soerjono Soekanto
(2004:130) memaparkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21
tahun dan belum pernah menikah.
Dari definisi- definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa anak adalah pribadi yang membutuhkan kasih sayang, perhatian dan
perlindungan dari pribadi yang dituakan olehnya, baik dari orangtua, guru
ataupun masyarakat.Selain itu anak- anak mulai berkembang tidak hanya dari
jasmaninya melainkan juga psikologinya dimana anak-anak sudah berkembang
semakin luas.Selain itu juga anak-anak mulai diberi pengertian tentang berbagai
hal mulai dari agama, norma, hak dan kewajiban. Anak juga mengalami
perkembangan seperti mulai mengambil keputusan tentang apa yang akan dia
lakukan kedepannya.
1.4 Pengertian Keluarga
1.Dalam buku berjudul Psikologi Perkembangan yang disusun
oleh Drs. Agus Sujanto yang dikutip oleh Drs.Sudarsono dalam buku
berjudul Kenakalan Remaja(2008:125) menjelaskan bahwa keluarga merupakan
lingkungan yang terdekat untuk membesarkan,mendewasakan dan di dalamnya anak
mendapatkan pendidikan yang pertama kali. Keluarga merupakan kelompok
masyarakat terkecil,akan tetapi merupakan lingkungan paling kuat dalam
membesarkan anak dan terutama bagi anak yang belum sekolah.
2. Menurut Soerjono Soekamto dalam buku berjudul
Sosiologi keluarga tentang Ikhwal Keluarga,Remaja dan anak (2004:1) mengatakan
bahwa keluarga merupakan kelompok social kecil yang terdiri dari suami,istri
beserta anak-anaknya yang belum menikah. Keluarga lazimnya juga disebut rumah
tangga,yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat sebagai wadah dan proses
pergaulan hidup
3. Menurut Subino Hadisubroto dalam bukunya yang
berjudul Pentingnya Pendidikan,dalam “Keluarga dalam Hakikat Tujuan Pendidikan
Nasional” keluarga(2007:23) adalah tempat untuk berbagi rasa dan pikiran,
menjadi tempat mencurahkan suka dan duka,tidak menjadi tempat bergantung bagi
anak-anak akan tetapi sebagai tempat berlatih mandiri, tidak menjadi tempat
menuntut hak,menjadikan tempat menumbuhkan kehidupan religius, dan akhirnya
menjadi tempat yang aman karena aturan main antaranggota ditegakkan.
Dari definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan
pengertian dari keluarga adalah kelompok sosial terkecil dalam masyarakat,
tetapi memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter seseorang.
1.5 Pengertian Pendidikan
1. Istilah pendidikan yang terdapat dalam buku Ilmu
Pendidikan Teoretis dan Praktis, ditulis oleh
M. Ngalim Purwanto (2007: 3) salah satunya Pedagogik atau
ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang
gejala-gejala perbuatan mendidik. Pedagogik berasal dari kata YunaniPaedagogia yang
berarti “pergaulan dengan anak-anak”. Paedagogos ialah seorang
pelayan atau bujang pada zaman Yunani kuno yang pekerjaanya mengatur dan
menjemput anak-anak ke dan dari sekolah.
2. Arti pendidikan dalam buku. Pemikiran kependidikan (
2009 : 25 ) ialah crow and crow ( dalam subingh, 1979 ) : “ the function of
education must be recongnelzed to be guidance of a lerning, at all stages of
his want, needs, and potentialities that will insure for him a personally
satisfying and socially desirable pattern of living. Dari pengertian ini dapat
dipahami bahwa pendidikan tidak dipandang hanya sebagai usaha mewujudkan
keiginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi
dan social yang memuaskan. Dikemukakan pula bahwa pendidikan mengandung tujuan
yang ingin dicapai yaitu individu yang berkembang kemampuannya sehingga
bermanfaat untuk kepentingan hidupnya, atau sebagai warga masyarakat mapun
sebagai warga Negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu
melakukan usaha yang disengaja dan terencana. Kegiatan tersebut hendaknya dapat
diberikan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Menurut Aristoteles dalam buku berjudul Pedoman
Pendidikan dan Pengajarannya yang disusun oleh Drs.Abu Bakar Muhammad(1981:16),
pendidikan adalah menyiapkan akal untuk pengajaran, sebagaimana disiapkan tanah
tempat persemaian benih. Dia mengatakan bahwa di dalam diri manusia itu ada dua
kekuatan,yaitu pemikiran kemanusiaannya dan syahwat hewaniyah. Pendidikan itu
adalah alat (media) yang dapat membantu kekuatan pertama untuk mengalahkan
kekuatan yang kedua.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
1.6 Pengertian Masyarakat
1. Menurut J.L.Gillin dan J.P.Gillin dalam buku
Sosiologi dan Perubahan Masyarakat yang di susun oleh Drs. Abdul Syani(1995:46)
menamakan masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
2. Dalam buku berjudul Individu dan Masjarakat
yang disusun oleh Dr A. Lysen(1967:14) mengatakan bahwa masyarakat kira-kira
sama artinya dengan “lingkungan sosial”, pergaulan hidup manusia dan seperti
kata masyarakat lebih diartikan , apabila kita memandangnya di dalam hubungan
dengan individu
3. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun
oleh W.J.S Poerwadarminta(2007:751)Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia
(sehimpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan
aturan yang tentu)
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
masyarakat merupakan sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri dari
yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. Baik buruknya
kualitas masyarakat ditentukan oleh kualitas pendidikan anggotanya, sehingga
semakin baik pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat
secara keseluruhan.
2. Macam-Macam Pandangan Hidup
Dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis
bahwa macam-macam pandangan hidup yang disusun oleh Drs.M.Ngalim Purwanto
(2007:23) berdasarkan sumbernya,dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok,yaitu
:
1. Pandangan hidup berupa agama (pandangan hidup
muslim). Pandangan hidup ini memiliki kebenaran mutlak. Sebagai contoh,
pandangan hidup muslim(orang islam) bersumber dari Al-Qur’an dan Sunah(sikap,
perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad saw)
2. Pandangan hidup berupa ideologi merupakan abstraksi
dari nilai-nilai budaya suatu Negara atau bangsa. Misalnya ideologi Pancasila
dapat merupakan sumber pandangan hidup, sebagaimana halnya P4
3. Pandangan hidup berupa hasil perenungan seseorang
sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran
kepercayan.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab
terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa pokok sebagai berikut
:
1. Pendidikan pandangan hidup yang dimiliki seorang
anak dapat membantu kembang tumbuh anak dalam proses pembelajaran tentang
dirinya sendiri dan dunia sekitarnya.
2. Seorang anak yang memiliki pandangan hidup atau
prinsip hidup akan menjalankan kebajikan dalam kehidupannya.
3. Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk
mencapai kehidupan yang sejahtera, baik sebagai pedoman dalam hidupnya,
pegangan ataupun petunjuk hidupnya.
2. Saran
Melalui kesempatan ini, ada beberapa saran yang ingin
penulis sampaikan, yaitu :
1. Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada
anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak
mulia.
2. Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan
hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Latif, Abdul. 2007. Pendidikan Berbasis Nilai
Kemasyarakatan. Bandung: PT Refika Aditama
Syani, Abdul. 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Bandar
Lampung: PT Dunia Pustaka
Jaya
Muhammad, Abu Bakar. 1981. Pedoman Pendidikan dan
Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional
A. Lyzen. 1967. Individu dan Masjarakat. Bandung:
Sumur Bandung
Sujanto, Agus. 1981. Psikologi Perkembangan, edisi
kedua. Jakarta: Radar Jaya Offset
Semiawan, Conny R. 2002. Pendidikan Keluarga Dalam Era
Global. Jakarta: PT Prenhallindo
Harjaningrum, Agnes Tri. 2007. Peranan Orang Tua dan
Praktisi dalam Membantu Tumbuh
Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Group
Hasbullah. 2009 . Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta
: Rajawali Pers
Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan, edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar