Abstrak
Mengenali potensi diri merupakan salah satu syarat untuk dapat meraih keberhasilan dalam karir yang akan dijalani oleh mahasiswa dalam upaya untuk merencanakan karirnya ke depan sehingga akan dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan karir yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya yang diharapkan akan membantu dalam pengambilan keputusan terutama dalam pemilihan karir atau studi lanjut pasca lulus.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan experience learning, dimana proses penyampaian materi dilakukan dengan cara melibatkan peserta secara langsung baik dari sisi kognisi, afeksi maupun psikomotorik yang sangat interaktif dengan menempatkan peserta sebagai subjek sehingga secara langsung akan mengoptimalkan potensi peserta. Berdasarkan hasil pelaksanaan, diketahui bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa belum dapat mengenali dan menemukan potensi pada dirinya, namun setelah menerima materi pelatihan ini, mahasiswa menjadi paham bagaimana konsep diri, serta potensi yang ada pada dirinya, hal ini terbukti dari bagaimana mahasiswa mampu menjelaskan dan memaparkan disertai dengan contoh mengenai konsep diri.Kata kunci : Konsep
diri, potensi diri, karir; mahasiswa
Abstract
Recognizing
self-potential is one of the requirements to be able to achieve success in the
careers that will be undertaken by students in an effort to plan their future
careers so that they can be used as a reference in determining a career that is
in accordance with their potential which is expected to assist in decision
making, especially in choosing career or further study after graduation. This
community service activity uses an experience learning approach, where the
process of delivering material is carried out by involving participants
directly in terms of cognition, affection and psychomotor which is very
interactive by placing participants as subjects so that it will directly
optimize the potential of participants. Based on the results of the implementation,
it is known that before the implementation of this activity students have not
been able to recognize and find potential in themselves, but after receiving
this training material, students understand how self-concept, as well as the
potential that exists in themselves, this is evident from how students are able
to explain and explain accompanied by examples of self-concept, and the
potential that exists in him.
Keywords : Self-concept,
self-potential, career; student
PENDAHULUAN
Konsep
diri adalah pemahaman mengenai diri sendiri yang timbul karena proses interaksi dengan
orang lain (Fajrin
et al., 2020).
Konsep diri merupakan
cerminan seseorang mengenai diri
sendiri yang menggambarkan
unsur keyakinan fisik, psikologis, sosial,
emosional aspiratif, dan
prestasi yang telah dicapai.
Konsep diri, terdiri dari
yaitu komponen kognitif (self
image) dan komponen
afektif (self esteem). Komponen kognitif merupakan
sebuah pengetahuan individu tentang dirinya
meliputi tentang pemahaman “siapa saya”. Gambaran “siapa saya” disebut
citra diri. Komponen afektif
meliputi cara menilai
individu pada dirinya
sendiri yang akan
membentuk bagaimana adanya penerimaan terhadap diri dan harga diri dari
individu. Ada dua ciri - ciri konsep diri, yakni konsep positif serta konsep
negatif (Rakhmat, 1998).
Setelah memahami
mengenai konsep diri,
selanjutnya mahasiswa harus dapat menemukan potensi
dirinya. Potensi berasal
dari “to potent”
(bahasa Inggris) yang mengandung arti
kekuatan (powerfull). Masing-masing
individu pada intinya
pasti mempunyai sebuah potensi
yang bisa ditumbuh
kembangkan sesuai kebutuhannya dengan cara latihan individu
maupun kelompok. Beberapa ahli manajemen berpendapat inti dari
manajemen yaitu kepemimpinan.
Hal tersebut bermakna
jika sebuah manajemen akan mencapai
keberhasilan apabila
dimotori adanya kepemimpinan atau seorang pemimpin yang hebat, dalam arti
memiliki kompetensi, kecerdasan emosional dan
spiritual dalam memimpin.
Pendapat tersebut berarti
bahwa sebelum seorang pemimpin menjadi
motor roda organisasi
yang dipimpin, maka
harus mempunyai kemampuan menjadi
motor penggerak roda
diri sendiri. Maka
dari itu dibutuhkan adanya kemampuan
dalam memanajemen diri sendiri
dan melakukan pengembangan
potensi dalam diri.
Potensi diri merupakan
sebuah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang yang sangat mungkinan untuk dapat dikembangkan
agar seseorang tersebut dapat
berprestasi karena ada
kemungkinan bahwa kemampuan
tersebut masih terpendam sehingga
perlu untuk dikembangkan (Yumnah, 2016).
Setiap
insan pada umumnya jelas memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri
terbilang pada peserta didik di sekolah. Namun beberapa dari peserta didik ada
yang belum mampu atau tidak dapat memilih tujuan dari masa depannya atau karier
selanjutnya di masa depan. Peran pendidik di sekolah dan orangtua di rumah
sangat dibutuhkan guna mendukung peserta didik saat menemukan dan memilih
karier ke depan melalui kesanggupan ataupun potensi yang dimiliki oleh peserta
didik. Terkhusus guru bimbingan konseling di sekolah yang bertugas sebagai
konselor sekolah harus mampu memberikan bimbingan karier terhadap peserta didik
supaya peserta didik mempunyai gambaran tentang berbagai karier di masa depan.
Peserta didik ialah sekumpulan indivisu yang belum matang yang berusaha mencari
dan mengembangkan potensi diri melalui berbagai 2 proses pembelajaran baik di
lingkungan masyarakat maupun di sekolah. Untuk itu perkembangan peserta didik
sangat perlu didampingi oleh berbagai pihak yang berada di sekitarnya untuk
mencapai perkembangan secara optimal. Dalam hal ini tanpa adanya pendampingan
yang dilakukan, lingkungan yang memberikan pengaruh negatif sangat sulit untuk
dikendalikan. Maka dari itu agar proses mencari dan mengembangkan potensi diri
peserta didik, sangat dibutuhkan bimbingan dan arahan oleh orangtua di rumah,
pendidik di sekolah khususnya guru bimbingan konseling. Menurut Kaswan (2014 :
11) karier merupakan “sebutan yang sudah biasa dalam bahasa sehari-hari yang
digunakan dalam pengertian, antara lain, riwayat karier seseorang, susunan dan
ragam dalam kedudukan atau posisi pekerjaan, dan pertumbuhan ke atas dalam
pekerjaan, karier atau biasanya dalam hidup. Dapat disimpulkan oleh penulis
bahwa pengertian karier adalah riwayat karier seseorang yang didalamnya termasuk
susunan pekerjaan, ragam kedudukan dan posisi pekerjaan serta hak dan kewajiban
yang dilakukan dalam pekerjaan”. Menurut Wetik, 1981:2 dalam (Ruslan,
2012:11-12) Bimbingan karier merupakan “rencana atau program pendidikan
berbentuk layanan atau fasilitas terhadap peserta didik agar peserta didik
dapat mengenal dirinya sendiri, memahami dunia kerja, dapat mengambil keputusan
apa yang diharapkan dari pekerjaan, dapat mengambil keputusan untuk 3 struktur
kehidupan yang diharapkan, di samping pekerjaan atau karier untuk mencari
nafkah. Dilihat dari pengertian diatas bahwa bimbingan karier bertujuan untuk
memberikan suatu layanan atau fasilitas kepada peserta didik agar dapat
mengenal dirinya sendiri, memahami dunia kerja, dapat mengambil keputusan untuk
struktur kehidupan di masa yang akan datang”.
PERMASALAHAN
A.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Self Analysis ?
B.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Self Monitoring ?
C.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Self Disclouser ?
TUJUAN
A.
Untuk
mengetahui pengertian Self Analysis
B.
Untuk
mengetahui pengertian Self Monitoring
C.
Untuk
memahami pengertian Self Disclouser
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Self Analysis
Self-analysis
adalah proses introspeksi di mana seseorang secara kritis menilai dan
mengevaluasi diri sendiri, baik dari segi pikiran, emosi, perilaku, maupun
pengalaman hidup. Tujuan utama self-analysis adalah untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan,
motivasi, keyakinan, dan area yang perlu dikembangkan.
·
Refleksi diri
·
Evaluasi motivasi
·
Identifikasi pola perilaku
·
Pengembangan diri
Self-analysis sering melibatkan
refleksi diri secara jujur dan mendalam, yang bisa dilakukan melalui berbagai
cara, seperti menulis jurnal, meditasi, atau diskusi dengan orang lain. Proses
ini membantu seseorang untuk meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan pengambilan keputusan.
B.
Pengertian Self Monitoring
Self-monitoring adalah kemampuan
individu untuk secara sadar mengamati, mengevaluasi, dan mengontrol perilaku,
emosi, dan pikiran mereka dalam berbagai situasi. Ini melibatkan kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan interpersonal berdasarkan
umpan balik dari situasi atau orang lain.
·
Pengamatan diri
·
Penyusaian perilaku
·
Sensitivitas terhadap isyarat sosial
Orang dengan tingkat self-monitoring
yang tinggi cenderung lebih peka terhadap isyarat sosial dan sering kali
menyesuaikan perilakunya agar sesuai dengan harapan atau norma yang berlaku.
Mereka cenderung fleksibel dalam berbagai situasi sosial dan lebih fokus pada
bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain. Sementara itu, orang dengan self-monitoring
yang rendah cenderung lebih konsisten dalam perilaku mereka, terlepas dari
lingkungan sosial.
C.
Pengertian Self Disclouser
Self-disclosure adalah proses di
mana seseorang secara sukarela membagikan informasi pribadi, perasaan, pikiran,
dan pengalaman kepada orang lain. Informasi ini bisa berupa hal-hal yang
bersifat pribadi atau intim yang sebelumnya tidak diketahui oleh orang lain.
Self-disclosure sering terjadi dalam interaksi interpersonal, dan tingkat
keterbukaan seseorang bisa berbeda-beda tergantung pada hubungan, situasi,
serta tingkat kepercayaan antara kedua belah pihak.
·
Kedalaman informasi
·
Frekuensi
·
Durasi
·
Tingkat penerimaan
Self-disclosure penting dalam membangun
hubungan yang lebih dekat dan mendalam, baik dalam persahabatan, keluarga, atau
hubungan romantis. Namun, keterbukaan ini perlu dilakukan dengan bijak, karena
membagikan informasi yang terlalu pribadi atau dalam situasi yang tidak tepat
bisa menimbulkan kerugian atau ketidaknyamanan.
KESIMPULAN
Mengenal potensi diri merupakan kunci untuk
mencapai kesuksesan dalam karir dan kehidupan pribadi. Dengan memahami
kekuatan, kelemahan, minat, dan nilai-nilai diri sendiri, seseorang dapat
membuat keputusan yang lebih tepat terkait jalur karir yang sesuai, serta
menetapkan tujuan yang realistis dan bermakna. Pengenalan diri juga
memungkinkan seseorang untuk lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan
mengambil kesempatan yang tepat dalam pengembangan karir.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusia.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Goleman, Daniel. (2002). Emotional Intelegence-Kecerdasan Emosional.
Terjemahan Alex Tri Kancoro Widodo. Jakarta: PT. Gramedia.
Hidayat, D. R., & Prabowo, A. S. 2019. A Career Development Program
for Higher Education in Indonesia; The Strategy to Achieve Career Maturity. 1st
International Conference on.
Herr, E. L. 1996. Career guidance Throught the life span. Systematic
approaches. Boston: Little, Brown & Company.
Haddon, Peter F. 1999. Mastering Personal And Interpersonal Skills, Key
Techniques For Effective Decision-Making And Personal, London: Ashford Colour
Press.
Muhammad Arif. 2018. Hubungan Minat
dan Potensi Diri Dengan Pemilihan. Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar