Laman

Jumat, 11 Oktober 2024

Mengapa Mengenal Potensi Diri Penting untuk Karir dan Kehidupan Pribadi


Oleh : Robby Arnanda

Abstrak

Mengenali potensi diri merupakan salah satu syarat untuk dapat meraih keberhasilan dalam karir yang akan dijalani oleh mahasiswa dalam upaya untuk merencanakan karirnya ke depan sehingga akan dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan karir yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya yang diharapkan akan membantu dalam pengambilan keputusan terutama dalam pemilihan karir atau studi lanjut pasca lulus.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan experience learning, dimana proses penyampaian materi dilakukan dengan cara melibatkan peserta secara langsung baik dari sisi kognisi, afeksi maupun psikomotorik yang sangat interaktif dengan menempatkan peserta sebagai subjek sehingga secara langsung akan mengoptimalkan potensi peserta. Berdasarkan hasil pelaksanaan, diketahui bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa belum dapat mengenali dan menemukan potensi pada dirinya, namun setelah menerima materi pelatihan ini, mahasiswa menjadi paham bagaimana konsep diri, serta potensi yang ada pada dirinya, hal ini terbukti dari bagaimana mahasiswa mampu menjelaskan dan memaparkan disertai dengan contoh mengenai konsep diri.

 

Kata kunci : Konsep diri, potensi diri, karir; mahasiswa

 

Abstract
            Recognizing self-potential is one of the requirements to be able to achieve success in the careers that will be undertaken by students in an effort to plan their future careers so that they can be used as a reference in determining a career that is in accordance with their potential which is expected to assist in decision making, especially in choosing career or further study after graduation. This community service activity uses an experience learning approach, where the process of delivering material is carried out by involving participants directly in terms of cognition, affection and psychomotor which is very interactive by placing participants as subjects so that it will directly optimize the potential of participants. Based on the results of the implementation, it is known that before the implementation of this activity students have not been able to recognize and find potential in themselves, but after receiving this training material, students understand how self-concept, as well as the potential that exists in themselves, this is evident from how students are able to explain and explain accompanied by examples of self-concept, and the potential that exists in him.

 

Keywords : Self-concept, self-potential, career; student

 

 

PENDAHULUAN

Konsep diri adalah pemahaman mengenai diri sendiri yang timbul karena proses interaksi  dengan  orang  lain  (Fajrin  et  al.,  2020).  Konsep  diri  merupakan  cerminan seseorang  mengenai  diri  sendiri  yang  menggambarkan  unsur  keyakinan  fisik, psikologis,  sosial,  emosional  aspiratif,  dan  prestasi  yang telah  dicapai.  Konsep  diri, terdiri dari yaitu  komponen kognitif  (self  image)  dan  komponen  afektif  (self  esteem). Komponen kognitif merupakan sebuah pengetahuan individu  tentang  dirinya  meliputi tentang pemahaman “siapa saya”. Gambaran “siapa saya” disebut citra diri. Komponen afektif  meliputi  cara  menilai  individu  pada  dirinya  sendiri  yang  akan  membentuk bagaimana adanya penerimaan terhadap diri dan harga diri dari individu. Ada dua ciri - ciri konsep diri, yakni konsep positif serta konsep negatif (Rakhmat, 1998).

 

Setelah  memahami  mengenai konsep  diri, selanjutnya  mahasiswa harus  dapat menemukan  potensi  dirinya.  Potensi  berasal  dari  to  potent  (bahasa  Inggris)  yang mengandung  arti  kekuatan  (powerfull).  Masing-masing  individu  pada  intinya  pasti mempunyai  sebuah  potensi  yang  bisa  ditumbuh  kembangkan  sesuai  kebutuhannya dengan cara latihan individu maupun kelompok. Beberapa ahli manajemen berpendapat inti  dari  manajemen  yaitu  kepemimpinan.  Hal  tersebut  bermakna  jika  sebuah manajemen akan  mencapai  keberhasilan apabila  dimotori  adanya kepemimpinan  atau seorang pemimpin yang hebat, dalam arti memiliki kompetensi, kecerdasan emosional dan  spiritual  dalam  memimpin.  Pendapat  tersebut  berarti  bahwa  sebelum  seorang pemimpin  menjadi  motor  roda  organisasi  yang  dipimpin,  maka  harus  mempunyai kemampuan  menjadi  motor  penggerak  roda  diri  sendiri.  Maka  dari  itu  dibutuhkan adanya  kemampuan  dalam  memanajemen  diri sendiri  dan melakukan  pengembangan potensi  dalam  diri.  Potensi  diri  merupakan  sebuah  kemampuan  yang  dimiliki  oleh seseorang yang  sangat mungkinan untuk dapat dikembangkan agar seseorang tersebut dapat  berprestasi  karena  ada  kemungkinan  bahwa  kemampuan  tersebut  masih terpendam sehingga perlu untuk dikembangkan (Yumnah, 2016).

 

Setiap insan pada umumnya jelas memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri terbilang pada peserta didik di sekolah. Namun beberapa dari peserta didik ada yang belum mampu atau tidak dapat memilih tujuan dari masa depannya atau karier selanjutnya di masa depan. Peran pendidik di sekolah dan orangtua di rumah sangat dibutuhkan guna mendukung peserta didik saat menemukan dan memilih karier ke depan melalui kesanggupan ataupun potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Terkhusus guru bimbingan konseling di sekolah yang bertugas sebagai konselor sekolah harus mampu memberikan bimbingan karier terhadap peserta didik supaya peserta didik mempunyai gambaran tentang berbagai karier di masa depan. Peserta didik ialah sekumpulan indivisu yang belum matang yang berusaha mencari dan mengembangkan potensi diri melalui berbagai 2 proses pembelajaran baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah. Untuk itu perkembangan peserta didik sangat perlu didampingi oleh berbagai pihak yang berada di sekitarnya untuk mencapai perkembangan secara optimal. Dalam hal ini tanpa adanya pendampingan yang dilakukan, lingkungan yang memberikan pengaruh negatif sangat sulit untuk dikendalikan. Maka dari itu agar proses mencari dan mengembangkan potensi diri peserta didik, sangat dibutuhkan bimbingan dan arahan oleh orangtua di rumah, pendidik di sekolah khususnya guru bimbingan konseling. Menurut Kaswan (2014 : 11) karier merupakan “sebutan yang sudah biasa dalam bahasa sehari-hari yang digunakan dalam pengertian, antara lain, riwayat karier seseorang, susunan dan ragam dalam kedudukan atau posisi pekerjaan, dan pertumbuhan ke atas dalam pekerjaan, karier atau biasanya dalam hidup. Dapat disimpulkan oleh penulis bahwa pengertian karier adalah riwayat karier seseorang yang didalamnya termasuk susunan pekerjaan, ragam kedudukan dan posisi pekerjaan serta hak dan kewajiban yang dilakukan dalam pekerjaan”. Menurut Wetik, 1981:2 dalam (Ruslan, 2012:11-12) Bimbingan karier merupakan “rencana atau program pendidikan berbentuk layanan atau fasilitas terhadap peserta didik agar peserta didik dapat mengenal dirinya sendiri, memahami dunia kerja, dapat mengambil keputusan apa yang diharapkan dari pekerjaan, dapat mengambil keputusan untuk 3 struktur kehidupan yang diharapkan, di samping pekerjaan atau karier untuk mencari nafkah. Dilihat dari pengertian diatas bahwa bimbingan karier bertujuan untuk memberikan suatu layanan atau fasilitas kepada peserta didik agar dapat mengenal dirinya sendiri, memahami dunia kerja, dapat mengambil keputusan untuk struktur kehidupan di masa yang akan datang”.

 

PERMASALAHAN

A.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan Self Analysis ?

B.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan Self Monitoring ?

C.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan Self Disclouser ?

 

TUJUAN

A.     Untuk mengetahui pengertian Self Analysis

B.      Untuk mengetahui pengertian Self Monitoring

C.      Untuk memahami pengertian Self Disclouser

 

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Self Analysis

Self-analysis adalah proses introspeksi di mana seseorang secara kritis menilai dan mengevaluasi diri sendiri, baik dari segi pikiran, emosi, perilaku, maupun pengalaman hidup. Tujuan utama self-analysis adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, motivasi, keyakinan, dan area yang perlu dikembangkan.

·         Refleksi diri

·         Evaluasi motivasi

·         Identifikasi pola perilaku

·         Pengembangan diri

    Self-analysis sering melibatkan refleksi diri secara jujur dan mendalam, yang bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti menulis jurnal, meditasi, atau diskusi dengan orang lain. Proses ini membantu seseorang untuk meningkatkan kesadaran diri,  meningkatkan pengambilan keputusan.

B.     Pengertian Self Monitoring

Self-monitoring adalah kemampuan individu untuk secara sadar mengamati, mengevaluasi, dan mengontrol perilaku, emosi, dan pikiran mereka dalam berbagai situasi. Ini melibatkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan interpersonal berdasarkan umpan balik dari situasi atau orang lain.

·         Pengamatan diri

·         Penyusaian perilaku

·         Sensitivitas terhadap isyarat sosial

Orang dengan tingkat self-monitoring yang tinggi cenderung lebih peka terhadap isyarat sosial dan sering kali menyesuaikan perilakunya agar sesuai dengan harapan atau norma yang berlaku. Mereka cenderung fleksibel dalam berbagai situasi sosial dan lebih fokus pada bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain. Sementara itu, orang dengan self-monitoring yang rendah cenderung lebih konsisten dalam perilaku mereka, terlepas dari lingkungan sosial.

C.     Pengertian Self Disclouser

Self-disclosure adalah proses di mana seseorang secara sukarela membagikan informasi pribadi, perasaan, pikiran, dan pengalaman kepada orang lain. Informasi ini bisa berupa hal-hal yang bersifat pribadi atau intim yang sebelumnya tidak diketahui oleh orang lain. Self-disclosure sering terjadi dalam interaksi interpersonal, dan tingkat keterbukaan seseorang bisa berbeda-beda tergantung pada hubungan, situasi, serta tingkat kepercayaan antara kedua belah pihak.

·         Kedalaman informasi

·         Frekuensi

·         Durasi

·         Tingkat penerimaan

Self-disclosure penting dalam membangun hubungan yang lebih dekat dan mendalam, baik dalam persahabatan, keluarga, atau hubungan romantis. Namun, keterbukaan ini perlu dilakukan dengan bijak, karena membagikan informasi yang terlalu pribadi atau dalam situasi yang tidak tepat bisa menimbulkan kerugian atau ketidaknyamanan.

 

 

KESIMPULAN

Mengenal potensi diri merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan dalam karir dan kehidupan pribadi. Dengan memahami kekuatan, kelemahan, minat, dan nilai-nilai diri sendiri, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih tepat terkait jalur karir yang sesuai, serta menetapkan tujuan yang realistis dan bermakna. Pengenalan diri juga memungkinkan seseorang untuk lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan mengambil kesempatan yang tepat dalam pengembangan karir.

 


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Goleman, Daniel. (2002). Emotional Intelegence-Kecerdasan Emosional. Terjemahan Alex Tri Kancoro Widodo. Jakarta: PT. Gramedia.

Hidayat, D. R., & Prabowo, A. S. 2019. A Career Development Program for Higher Education in Indonesia; The Strategy to Achieve Career Maturity. 1st International Conference on.

Herr, E. L. 1996. Career guidance Throught the life span. Systematic approaches. Boston: Little, Brown & Company.

Haddon, Peter F. 1999. Mastering Personal And Interpersonal Skills, Key Techniques For Effective Decision-Making And Personal, London: Ashford Colour Press.

Muhammad Arif. 2018. Hubungan Minat  dan Potensi  Diri Dengan  Pemilihan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar