Laman

Minggu, 13 Oktober 2024

DARI HOBI MENJADI PRESTASI: MENGUBAH KELEBIHAN DIRI MENJADI KEKUATAN

 


Oleh: Muhammad Zidni Zainul Wafa (M10)

Abstrak

            Hobi bisa berkembang menjadi prestasi luar biasa dikelola dengan baik. Keahlian dan hasrat yang tertanam dalam hobi dapat menjadi kekuatan pendorong yang membawa menuju kesuksesaan. Mengubah hobi menjadi prestasi adalah proses transformasi di mana seseorang mengembangkan minat atau kegiatan favoritnya menjadi sebuah pencapaian yang berarti. Proses ini melibatkan pengenalan diri, pengembangan bakat, dan motivasi berprestasi. Selain itu, konsep diri yang positif juga dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang merupakan faktor penting dalam meraih prestasi.

Kata Kunci: Hobi, Keahlian, Kesuksesaan, Konsep diri, Prestasi.

 

Abstract

Hobbies can develop into extraordinary achievements managed well. The skills and passion embedded in a hobby can be the driving force that leads to success. Turning a hobby into an achievement is a transformation process in which a person develops an interest or favorite activity into a meaningful achievement. This process involves self-knowledge, talent development, and achievement motivation. Apart from that, a positive self-concept can also increase self-confidence, which is an important factor in achieving achievement.

 

Keywords: Hobbies, Skills, Success, Self-concept, Achievement.


Pendahuluan

Mengubah kelebihan diri menjadi kekuatan adalah proses yang membutuhkan kesadaran diri, dedikasi, dan usaha berkelanjutan. Seseorang perlu mengenali kelebihan mereka, mengasahnya dengan latihan dan pengalaman, serta memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menerapkan kemampuan tersebut dalam situasi yang bermanfaat. Dengan melakukan hal ini, seseorang dapat mengubah potensi yang dimiliki menjadi sumber daya yang kuat untuk mencapai tujuan, menghadapi tantangan, dan memberikan kontribusi positif pada lingkungan sekitar.

Mengubah hobi menjadi prestasi adalah proses di mana seseorang mengembangkan minat pribadi menjadi pencapaian yang lebih bermakna, baik dalam skala individu maupun profesional. Saat ini pentingnya soft skill bagi siswa menjadi suatu nilai tambah untuk dapat bersaing dan mendapatkan kesempatan karier yang gemilang. Soft skill merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh banyak organisasi dalam pengembangan karir lulusan di masa depan, selain keterampilan teknis yang harus dimiliki (Robles, 2012; Majid, Liming, Tong, & Raihana, 2012).

 

Rumusan Masalah

A.    Bagaimana cara mengidentifikasi hobi yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi prestasi ?

B.    Apa saja faktor yang mempengaruhi proses pengembangan hobi menjadi prestasi ?

C. Apa tantangan yang dihadapi dalam proses mengubah kelebihan diri menjadi kekuatan, dan bagaimana cara mengatasinya ?

 

Tujuan

A.    Untuk mengetahui cara mengidentifikasi hobi yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi prestasi

B.    Untuk memahami factor yang mempengaruhi proses pengembangan hobi menjadi prestasi

C.  Untuk mengetahui tantangan apa yang dihadapi dalam proses mengubah kelebihan diri menjadi kekuatan dan cara mengatasinya

 

Pembahasan

A.    Mengidentifikasi hobi yang memiliki potensi untuk di kembangkan menjadi prestasi

Setiap manusia terlahir dengan beragam potensi yang dibawanya, dan potensi itu digunakan untuk bertahan hidup. Potensi yang dimiliki akan berkembang sesuai dengan bakat dan keinginan yang dimilikinya. Bakat merupakan kemampuan yang melekat pada individu sejak lahir dan biasanya berkaitan dengan struktur otak, maka dari itu bakat perlu digali dan dikembangkan agar dapat diwujudkan. Bakat berbagai macam jenisnya, akan tetapi tidak semua bakat dapat teridentifikasi, karena kurangnya kesadaran akan bakat yang dimilikinya.

Berikut beberapa cara mengidentifikasi untuk mengembangkan minat dan bakat untuk diri:

1.     Penilaian Diri (Self Assessment)

Lakukan penilaian diri dengan jujur. Identifikasi bakat dan kelebihan yang di miliki, tetapi juga akui kelemahan dan area di mana ingin berkembang.

 

2.     Motivasi dan Tujuan

Ketika mengetahui potensi dan bakat yang di miliki, dapat menggunakannya sebagai motivasi untuk mencapai tujuan hidup. Potensi yang tergali menjadi pendorong untuk terus berkembang dan mencapai kesuksesan.

 

3.     Mengapresiasi Diri

Mengapresiasi merupakan kegiatan penilaian, dimaksudkan di sini menilai diri sendiri dengan kemampuan bakat minat yang dimiliki.

 

4.     Membentuk Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan sangat berpengaruh kepada pengembangan minat dan bakat, individu perlu membentuk lingkungan yang dapat mendukung segala sesuatunya.

 

B.    faktor yang mempengaruhi proses pengembangan hobi menjadi prestasi

Banyak yang mengeluh mengalahi kesulitan bakat mana yang harus dikembangkan atau bakat apa yang sesungguhnya di miliki. Untuk mengembangkan bakat seseorang harus terlebih dahulu, ciri-ciri bakat yang dimiliki tersebut. Dengan mengetahui ciri-ciri bakat akan lebih mudah untuk menilai bakat mana yang patut dikembangkan.

Faktor pendukung pengembangan bakat dan minat yaitu :

1.     Faktor Internal

·       Faktor bawaan (Genetik)

Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakter individu yang diwariskan dalam segala potensi fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf; 2004). 

 

·       Faktor kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi tergantung pada diri dan emosi itu sendiri. Hal ini akan membantu dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror; 1999).

 

2.     Faktor Eksternal

·       Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat.

 

·       Faktor keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan dan tempat memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting (Setiono; 1998).

 

·       Faktor sosial

Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

 

Jadi, bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan diatas rata-rata yang telah ada pada diri secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal. Maka dari itu minat dan bakat selalu berhubungan, karena minat merupakan faktor utama bagi pengembangan bakat. Minat bisa diciptakan tetapi bakat merupakan bawaan yang tidak bisa diciptakan dengan tiba-tiba.

 

C. Tantangan yang dihadapi dalam proses mengubah kelebihan diri menjadi kekuatan, dan cara mengatasinya

Mengembangkan diri merupakan perjalanan yang tidak hanya menuntut kesadaran diri tapi juga kemauan untuk menggali dan memaksimalkan potensi yang kita miliki. Dalam konteks pengembangan pribadi, "potensi" merujuk pada kemampuan individu untuk berkembang, mencapai, atau sukses dalam berbagai aspek kehidupan. Ini adalah proses di mana seseorang menilai keahlian dan kualitas diri, mempertimbangkan tujuan hidup, dan menetapkan tujuan untuk merealisasikan dan memaksimalkan potensinya.

Mengembangkan potensi diri seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan yang membutuhkan keberanian dan ketekunan untuk diatasi. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri, menetapkan tujuan yang realistis, dan mendorong diri keluar dari zona nyaman merupakan langkah-langkah penting dalam proses ini. Namun, tantangan-tantangan tertentu sering kali muncul dan berpotensi menghambat pencapaian potensi penuh seseorang.

 

1.     Kurangnya fokus:

Salah satu tantangan utama dalam mengembangkan potensi diri adalah kurangnya fokus. Dalam dunia yang penuh gangguan, mempertahankan fokus pada tujuan dan kegiatan yang mendukung pengembangan diri bisa menjadi sulit. Menemukan cara untuk meningkatkan konsentrasi dan mengelola waktu dengan lebih efektif adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini.

 

2.     Takut akan kegagalan:

Takut akan kegagalan merupakan rintangan besar lainnya. Ketakutan ini bisa mencegah seseorang dari mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru yang penting untuk pertumbuhan pribadi. Mengubah cara pandang terhadap kegagalan, melihatnya sebagai bagian dari proses belajar, adalah langkah penting untuk bergerak maju.

 

3.     Mengenali kemampuan diri:

Menurut Harvard Business Review, mengenali kemampuan diri, menentukan kesuksesan dengan istilah sendiri, dan mengeksel dalam aktivitas yang penting untuk peran yang diinginkan adalah tantangan yang harus dihadapi. Ini membutuhkan introspeksi diri yang mendalam dan kesediaan untuk menyesuaikan tujuan dan harapan.

 

4.     Peningkatan keahlian:

Memperbaiki dan mengasah keahlian merupakan bagian penting dari pengembangan pribadi. Baik itu keahlian keras (hard skills) seperti kemampuan teknis atau keahlian lunak (soft skills) seperti komunikasi dan kepemimpinan, setiap individu perlu berinvestasi waktu dan sumber daya untuk memperbaiki diri.

 

Kesimpulan

Mengubah hobi menjadi prestasi adalah proses di mana seseorang mengembangkan minat pribadi menjadi pencapaian yang lebih bermakna, baik dalam skala individu maupun profesional. Saat ini pentingnya soft skill bagi siswa menjadi suatu nilai tambah untuk dapat bersaing dan mendapatkan kesempatan karier yang gemilang. Soft skill merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh banyak organisasi dalam pengembangan karir lulusan di masa depan, selain keterampilan teknis yang harus dimiliki.


Daftar Pustaka

Afni, N., & Jumahir. (2020). Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak.

Agustina, S., & Mutia, T. (2015). Hubungan Konsep Diri, Motivasi Berprestasi, Dengan Hasil Belajar Mahasiswa.

Bangung, P., Hariani, L. S., & Walipah, W. (2020). Motivasi Berprestasi: Konsep Diri, Kecerdasan Emosional dan Efikasi Diri.

Burns, R. . (1993). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku (S. Satyanegara (ed.)). Arcan.

Octavia, S. A. (2020). Motivasi Belajar dalam Perkembangan Belajar (Pertama). CV Budi Utama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar