Laman

Rabu, 08 November 2023

Peran Media dalam Pendidikan Anti Korupsi: Memahami Dampak Penyiaran terhadap Kesadaran Publik

 

(B18-NAUFAL)

1.      Pengertian Korupsi

            Korupsi merupakan perbuatan penyalahgunaan wewenang oleh individu atau pihak tertentu demi keuntungan pribadi atau kelompok. Korupsi dapat dilakukan oleh orang atau organisasi yang diberi jabatan penting. Dampak korupsi mencakup kerugian bagi negara dan masyarakat, serta melemahkan prinsip demokrasi, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan ketidakstabilan dalam pemerintahan. Shed Husein Alatas mengidentifikasi beberapa ciri korupsi, termasuk melibatkan lebih dari satu individu, keinginan untuk memengaruhi keputusan, penipuan yang melekat, dan pengkhianatan terhadap kepercayaan.


Korupsi bisa mengambil berbagai bentuk, seperti suap, penyelewengan dalam jabatan, pemerasan, konflik kepentingan dalam pengadaan, tindakan curang, dan gratifikasi. Untuk mencegah korupsi, diperlukan tindakan tegas dari penegak hukum serta perubahan mental individu yang menolak korupsi.

2.      Dampak Korupsi Pada Masyarakat

      Korupsi memberikan dampak yang signifikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga memberatkan warga di dalamnya. Dampak korupsi di berbagai sektor bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung, seperti:


- Kenaikan Biaya Jasa dan Layanan Publik

  Keadaan ekonomi yang mahal ini memengaruhi tarif jasa dan layanan publik karena harga yang ditetapkan harus mencakup kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan yang terkait dengan tindakan korupsi.


- Keterbatasan Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan

  Korupsi dalam proyek-proyek dan alokasi anggaran kesehatan sering terjadi di kalangan pejabat pemerintah, bahkan hingga level menteri. Korupsi juga menghambat pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintah.

 

3.      Peran Media Dalam Pendidikan Anti Korupsi

      Peran media dalam pendidikan anti-korupsi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak penyiaran terhadap kesadaran publik. Berikut beberapa peran media dalam pendidikan anti-korupsi:


- Sebagai Sarana Pendidikan

   Media, termasuk media sosial dan alat pembelajaran multimedia, dapat digunakan sebagai alat pembelajaran untuk memperkenalkan konsep anti-korupsi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa. Dalam konteks pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi, media pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa.


- Sebagai Sumber Informasi

   Media massa seperti televisi, radio, dan surat kabar dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk melaporkan kasus-kasus korupsi dan upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pihak berwenang. Berita tentang korupsi yang melibatkan pengusaha dan pejabat sering menjadi berita utama dan berita penting di media cetak dan elektronik.


- Sebagai Alat Pengawasan

   Media massa juga memiliki peran penting dalam mengungkapkan kelemahan atau bahkan tindakan korupsi dalam berbagai lembaga negara, termasuk pengadilan, polisi, dan satuan tugas anti-korupsi, sehingga korupsi dapat dikendalikan. Tekanan dari publik terhadap lembaga pemerintah tersebut dapat mendorong perubahan jangka

 panjang.

 

4.      Dampak Penyiaran Publik Tentang Korupsi

Dampak penyiaran publik tentang korupsi mencakup:

- Peningkatan Kesadaran Publik Tentang Korupsi

   Media massa memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya tentang korupsi, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dampak buruk korupsi dan pentingnya melawan korupsi dalam berbagai aspek kehidupan.


- Mendorong Keterlibatan Aktif dalam Upaya Pemberantasan Korupsi

   Melalui pemberitaan yang cepat, pendidikan kepada masyarakat, menciptakan kesadaran bersama, serta advokasi keadilan, media massa membantu menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan korupsi dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pemberantasan korupsi.


- Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

   Media massa dapat mengungkapkan ketidakberesan atau bahkan kasus korupsi di berbagai lembaga pemerintah seperti pengadilan, kepolisian, dan satuan tugas anti korupsi, yang pada akhirnya membantu mengendalikan korupsi. Tekanan dari publik terhadap lembaga-lembaga pemerintah ini dapat mendorong perubahan jangka panjang.


- Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda

   Melalui pendidikan anti-korupsi yang disebarkan melalui media massa, pesan-pesan ini dapat ditanamkan sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, membantu generasi muda memahami secara lebih dini isu korupsi dan cara mencegahnya.

 

5.      Langkah Media Massa Dalam Membantu Pendidikan Anti Korupsi

Langkah-langkah yang dapat diambil oleh media massa dalam mendukung pendidikan anti korupsi mencakup:


- Meningkatkan Kesadaran Publik

   Media massa dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran publik tentang korupsi dan dampak negatifnya pada masyarakat dan negara. Dengan melaporkan kasus-kasus korupsi dan mengungkapkan penyimpangan serta penyalahgunaan, media massa dapat membantu membentuk kesadaran masyarakat yang lebih baik.


- Memantau Kinerja Badan Pemerintah

   Media massa dapat menjalankan peran pengawasan dengan mengungkapkan kekurangan atau tindakan korupsi yang terjadi di berbagai lembaga pemerintah, termasuk pengadilan, kepolisian, dan satuan tugas anti korupsi. Tekanan dari publik terhadap lembaga-lembaga pemerintah tersebut dapat mendorong reformasi dalam jangka panjang.


- Membentuk Opini Publik

   Media massa dapat membentuk opini publik tentang korupsi dan upaya pemberantasan korupsi. Dengan memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, media massa membantu membentuk persepsi masyarakat terkait upaya pemberantasan korupsi di Indonesia serta pandangan masyarakat terhadap korupsi itu sendiri.


- Mendukung Gerakan Sosial

   Media sosial memiliki peran penting dalam menghimpun gerakan massa untuk melakukan aksi di dunia nyata. Gerakan sosial melalui media sosial dapat menjadi kuat, terutama dalam konteks politik identitas. Penggunaan media sosial dianggap efektif dalam menghimpun massa.


Dengan demikian, media massa dapat berperan kunci dalam melawan korupsi dengan meningkatkan kesadaran publik, memantau kinerja lembaga pemerintah, membentuk opini publik, dan mendukung gerakan sosial dalam upaya pemberantasan korupsi.



DAFTAR PUSTAKA

Suryatiningsih, R (2020), MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ANTI KORUPSI UNTUK MENANAMKAN NILAI KEJUJURAN DAN KESEDERHANAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI YOGYAKARTA, diakses pada 8 November 2023

https://journal.uny.ac.id/index.php/epistema/article/download/34970/15012

Nurrohmah, A , PERAN MEDIA BERANTAS KORUPSI, EFEKTIFITAS PROGRAM MADRASAH ANTI KORUPSI PEMUDA MUHAMMADIYAH DI TVMU, diakses pada 8 November 2023

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9478/ARIANA%20NURROHMAH.pdf?sequence=1

Nurmalita, C, Moh. Ari Wibowo (2018), Pengembangan media ajar petisi atau pendidikan anti korupsi, diakses pada 8 November 2023

https://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik/article/view/10636

RB. Soemanto, Sudarto, Sudarsana (2014), PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG KORUPSI, diakses pada 8 November 2023

https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/download/10124/9032

Putri, N (2023) Bincang Santai Mengenal Pentingnya Pendidikan Antikorupsi Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi Sejak Dini, diakses pada 8 November 2023

https://hukum.ub.ac.id/bincang-santai-mengenal-pentingnya-pendidikan-antikorupsi-sebagai-upaya-pencegahan-korupsi-sejak-dini/

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar