Laman

Kamis, 09 November 2023

Membangun Kepribadian yang Kuat Melalui Pendidikan Anti Korupsi: Mengubah Mindset Menuju Perubahan Sosial


Membangun Kepribadian yang Kuat Melalui Pendidikan Anti Korupsi: Mengubah Mindset Menuju Perubahan Sosial



(B12-SYAMIL)

Pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini didasarkan pada  Undang-Undang  Nomor  31 Tahun 1999 jo  Undang - Undang  Nomor  20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Dengan demikian pada prinsipnya pencegahan dan pemberantasan korupsi telah menjadi komitmen bangsa Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dengan penyelenggaraan pemberantasan tindak pidana korupsi secara represif dengan menegakkan Undang Undang  Tindak Pidana Korupsi serta dengan membentuk suatu lembaga yang secara khusus diadakan untuk mencegah dan memberantas korupsi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Upaya pemberantasan korupsi pun sudah dilakukan sejak lama dengan menggunakan berbagai cara. Sanksi terhadap pelaku korupsi sudah diperberat, namun  kita masih membaca atau mendengar adanya berita mengenai korupsi.

Ada Sembilan nilai anti korupsi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan berkeluarga, bekerja, maupun bersosialisasi dalam masyarakat. Kesembilan nilai anti korupsi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu inti (jujur, disiplin, dan tanggung jawab) yang dapat menumbuhkan sikap (adil, berani, dan peduli) sehingga mampu menciptakan etos kerja (kerja keras, mandiri, sederhana). berikut adalah contoh contoh sifat positif anti korupsi:

1. Jujur : sikap lurus hati, tidak berbohong, tidak curang dan tulus-ikhlas. Seseorang dengan nilai kejujuran di hatinya tidak akan pernah korupsi, karena tahu tindakan tersebut adalah bentuk kebohongan dan kejahatan. Orang dengan berintegritas jujur akan selalu berpegang pada prinsip yang diyakininya benar.

2. Disiplin : Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Sikap mental tersebut perlu dilatih agar segala perbuatannya tepat sesuai aturan yang ada. Komitmen adalah salah satu kunci terbentuknya disiplin. Komitmen adalah sikap mental pada diri seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang telah ditetapkan. Hal itu terbentuk dengan pembiasaan. Seseorang yang komitmen tinggi akan selalu melakukan segala sesuatu sesuai yang telah ditetapkan dan dapat menghindari korupsi

3. Tanggung jawab : Seseorang yang bertanggung jawab berani mengakui kesalahan yang dilakukan, mereka juga amanah dan dapat diandalkan. Tanggung jawab akan membuat seseorang memenuhi tuntutan atau tanggung jawab yang diberikan. Orang yang bertanggung jawab tidak akan korupsi, karena yakin segala tindakan buruknya akan dibayar dengan setimpal pula. Rasa tanggung jawab tidak begitu saja muncul, akan tetapi terjadinya melalui sebuah proses. Dimulai dari hal-hal kecil, seperti jika mengambil sesuatu harus mengembalikan pada tempatnya. Sebagai contoh jika kamu berjanji, janji tersebut harus ditepati.

Jadi, betapa pentingnnya pendidikan, karena langsung menyasar ke pribadi orang secara personal, sehingga ia tahu apa itu korupsi,"jelasnya.


Dalam pendidikan penting untuk memasukkan nilai-nilai integritas sebagai upaya membangun karakter dan penguatan nilai-nilai luhur masyarakat dan generasi muda. Mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi.


"Supaya tertanam dalam jiwa generasi muda maupun masyarakat budaya untuk menolak praktek-praktek korupsi,"ujarnya.

.

Perubahan Sosial Melalui Mindset

Untuk mengubah mindset menuju perubahan sosial, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:


Pendidikan dan Kesadaran: Edukasi diri sendiri dan orang lain mengenai isu-isu sosial yang ingin diubah adalah langkah pertama yang penting.


Diskusi dan Dialog: Melalui diskusi terbuka dan dialog yang konstruktif, kita bisa memperluas pemahaman tentang masalah sosial dan mencari solusi bersama.


Aksi Konkret: Tindakan nyata adalah kunci. Bergabung dengan gerakan sosial, melakukan kegiatan sukarela, atau menyebarkan informasi positif bisa membantu mengubah pola pikir dan mempengaruhi perubahan sosial.


Pendekatan Positif: Menggunakan pendekatan yang positif, memotivasi orang untuk berkontribusi dan memberikan solusi yang mungkin, daripada hanya fokus pada masalah.


Kolaborasi dan Kemitraan: Bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas, dan individu, untuk mencapai perubahan sosial yang lebih besar.


Yang paling penting adalah konsistensi dan kesabaran dalam upaya mengubah mindset dan mendorong perubahan sosial.


DAFTAR PUSAKA


https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-malang/baca-artikel/13948/Meningkatkan-Kesadaran-Untuk-Berperilaku-Anti-Koruptif-Berlandaskan-Sembilan-Nilai-Anti-Korupsi.html

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/cegah-tindak-korupsi-dengan-menerapkan-9-nilai-integritas/#:~:text=Orang%20yang%20bertanggung%20jawab%20tidak,sesuatu%20harus%20mengembalikan%20pada%20tempatnya

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/9-nilai-antikorupsi-122a7ce7/detail/#:~:text=terjadinya%20tindak%20korupsi.-,Kesembilan%20nilai%20itu%20adalah%20jujur%2C%20peduli%2C%20mandiri%2C%20disiplin%2C,sederhana%2C%20berani%2C%20dan%20adil

https://fmiindo.com/index.php/id/corporate/index/slug/korupsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar