Laman

Minggu, 05 November 2023

Etika & Integritas melalui Pendidikan karakter bangsa Anti Korupsi

 

Oleh : Vivy Angelica (B01-VIVY)






Membangun Karakter Anak-anak Melalui Pendidikan Anti Korupsi: Pentingnya Etika dan Integritas 


Korupsi sudah menjadi masalah besar yang telah melanda banyak negara di dunia selama bertahun-tahun. Dalam konteks Indonesia, korupsi telah menjadi ancaman yang merugikan pembangunan negara, kesejahteraan masyarakat, dan integritas lembaga-lembaga negara. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pendidikan antikorupsi yang kuat, yang fokus pada pembentukan karakter yang tahan terhadap godaan korupsi. Korupsi sering kali terjadi ketika individu kehilangan kendali atas karakter mereka, seperti integritas, kejujuran, dan moralitas. 

Pendidikan antikorupsi merupakan upaya sistematis untuk menyadarkan masyarakat terutama generasi muda akan pentingnya integritas, etika dan antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Penguatan pendidikan antikorupsi dapat mendidik generasi muda yang sangat sadar akan bahaya korupsi dan mau berperan aktif dalam memberantasnya. Pendidikan antikorupsi dapat dimulai sejak usia dini dengan melibatkan sekolah dan keluarga sebagai mitra. 

Artikel ini bertujuan untuk menggali pentingnya konsolidasi pendidikan antikorupsi serta menanamkan etika dan integritas pada generasi muda. Berikut hal yang dapat dilakukan melalui Pendidikan mengenai pentingnya etika & integritas: 


1. Pembiasaan integritas 

Pembiasaan integritas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membentuk sikap dan tindakan

integritas pada pelajar sejak dini. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui pembiasaan disiplin, kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian pada lingkungan. Pembiasaan ini dapat dilakukan di sekolah dan keluarga, sehingga anak akan terbiasa dengan sikap-sikap integritas tersebut. 


2. Pembelajaran nilai-nilai moral

Pendidikan antikorupsi sejak dini juga harus didukung dengan pembelajaran nilai-nilai moral. Pelajar perlu diberikan pemahaman tentang nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan. Nilai-nilai moral ini akan membentuk karakter pelajar yang kuat dan mencegah terjadinya tindakan korupsi di masa depan.


3. Pembelajaran tentang hukum dan peraturan 

Pendidikan antikorupsi sejak dini juga harus dilengkapi dengan pembelajaran tentang hukum dan peraturan. Pelajar perlu diberikan pemahaman UUD tentang hukum dan peraturan yang berlaku di negara mereka. Hal ini akan membantu mereka memahami tindakan korupsi yang dapat merugikan masyarakat dan merugikan negara. (Contohnya UUD).


4. Pembelajaran tentang etika dan integritas 

Pendidikan antikorupsi sejak dini juga perlu dilengkapi dengan pembelajaran tentang etika dan integritas. Pelajar perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya etika dan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami etika dan integritas, pelajar akan terhindar dari tindakan korupsi yang dapat merusak integritas mereka sebagai individu. 


5. Pelibatan orang tua dan masyarakat 

Pendidikan antikorupsi sejak dini juga harus melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra. Orang tua dan masyarakat perlu terlibat dalam proses pembelajaran antikorupsi pada anak. Mereka dapat memberikan contoh dan pemahaman tentang nilai-nilai integritas, etika, dan moral yang diperlukan untuk membentuk karakter yang kuat.


6. Melalui Kurikulum 

Cara ketiga ini dapat ditempuh dengan memasukkan konsep karakter antikorupsi pada para siswa melalui kurikulum/program sekolah. Di sini peran guru sangat penting dan diharapkan melalui kurikulum/program sekolah dengan kelengkapan silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP). Melalui kurikulum, guru dapat menanamkan jiwa dan karakter anti korupsi agar para siswa menjadi bangsa Indonesia yang tertanam dalam dirinya sifat- sifat anti korupsi.


7. Kegiatan Ekstrakurikuler 

Sekolah dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti klub antikorupsi, debat etika, atau proyek sosial yang mempromosikan integritas dan kesadaran antikorupsi.


8. Kerjasama dengan Lembaga Antikorupsi 

Sekolah dan perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga antikorupsi pemerintah dan organisasi non-pemerintah yang berkomitmen untuk memerangi korupsi. Ini dapat menciptakan peluang bagi siswa untuk belajar dari praktisi antikorupsi. 


Dengan pendidikan karakter, penerapan, penanaman dan pembentukan jiwa antikorupsi yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan. Karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk melawan korupsi.

 

 

 

 


 


DAFTAR PUSTAKA 

Aulia, N. (2023, Juni 30) Memperkuat Pendidikan Anti Korupsi: Menanamkan Etika dan Integritas di Generasi Muda. kompasiana.com. Diakses pada 06 November 2023 melalui 

Romanti. (2023, Mei 11). Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini. kemdikbud.go.id. Diakses pada 06 November 2023 melalui  

Yuwono, A. (2023, September 26). Membangun Karakter Melalui Pendidikan Antikorupsi. kumparan.com. Diakses pada 06 November 2023 melalui  

SMKS, Maarif Pare. (2021, April 03). PENDIDIKAN ANTIKORUPSI MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER. jatimprov.go.id. Diakses pada 06 November 2023 melalui 

Meilina, A. (2022, Agustus 31). Mengembangkan Pendidikan Anti Korupsi. kejarcita.id. Diakses pada tanggal 06 November 2023 melalui 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar