Menurut Lewis Thomas dan Elaine B. Johnson
( 2014, h. 164) kerjasama adalah pengelompokan yang terjadi di antara
makhluk-makhluk hidup yang kita kenal. Kerja sama atau belajar bersama adalah
proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling
mengandalkan untuk mencapai suatu hasil
mufakat. Ruang kelas suatu tempat yang sangat baik untuk membangun kemampuan
kelompok (tim), yang anda butuhkan kemudian di dalam kehidupan. Kerjasama dapat
menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya pengalaman dan cara pandang
yang sempit. Jadi akan lebih mungkin menemukan kekuatan dan kelemahan diri,
belajar untuk menghargai orang lain, mendengarkan dengan pikiran terbuka, dan
membangun persetujuan kerjasama.
Ada beberapa cara yang dapat menjadikan
kerjasama dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah disepakati
oleh dua orang atau lebih tersebut yaitu:
1) Saling terbuka, dalam sebuah tatanan
kerjasama yang baik harus ada komasi yang komunikatif antara dua orang yang
berkerjasama atau unik lebih.
2) Saling mengerti, kerjasama berarti dua
orang atau lebih bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, dalam proses
tersebut, tentu ada, salah satu yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan permasalahan
yang sedang dihadapkan.
Faktor Pendukung dan Penghambat Kerjasama
1) Faktor penghambat dalam kerjasama
Sekumpulan orang belum tentu merupakan
suatu tim. Orang- orang dalam suatu kelompok tidak secara otomatis dapat bekerjasama.sering
kali tim tidak dapat berjalan sebagaimana yang di harapkan penyebab adalah sebagai
berikut:
a. Identifikasi pribadi anggota tim Sudah
merupakan hal yang alamiah bila seseorang ingin tahu apakah mereka cocok di
suatu organisasi, termasuk di dalam suatu tim. Orang menghawatirkan hal-hal
seperti kemungkinan menjadi outseder, pergaulan dengan anggota lainnya, faktor
pengaruh dan saling percaya antar tim .
b. Hubungan antar anggota tim Agar setiap
anggota dapat bekerjasama,mereka saling mengenal dan berhubungan. Untuk itu
dibutuhkan waktu bagi anggota nya untuk saling bekerjasama.
c. Identitas tim di dalam organisasi. Faktor
ini terdiri dari dua aspek: (1) kesesuaian atau kecocokan tim di dalam
organisasi dan (2) pengaruh keanggotaan tim tertentu terhadap hubungan dengan anggota.4
2) Faktor pendukung dalam kerjasama
Ada 5 strategi dalam pencapaian tujuan
diantaranya adalah :
a)
Saling ketergantungan Saling
ketergantungan diperlukan di antara para anggota tim dalam hal ini informasi,
sumber daya, pelaksanaan tugas dan dukungan. Adanya ketergantungan dapat
memperkuat kebersamaan tim
b) Perluasan tugas
Setiap tim harus diberi tantangaaan,karena
reaksi atau tanggapan tantangan tersebut akan membantu semangat persatuan,
kebanggaan dan kesatuan tim.
c) Bahasa yang umum
Setiap tim harus menguasai bahasa yang umum
dan mudah di mengerti.
d) Penjajaran
Anggota tim harus bersedia menyisihkan
sikap individualismenya dalam rangka mencapai rangka misi bersama.
e) Keterampilan menangani konfrontasi atau
konflik
Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar.
Oleh karna itu dibutuhkan keterampilan dalam penerimaan perbedaan pendapat dan
menyampaikan ketidaksetujuan terhadap pendapat orang lain tanpa harus menyakiti
orang lain.
d. Prinsip-prinsip Kerjasama
Prinsip-prinsip kerjasama antara lain dapat
dikemukakan
sebagai berikut :
1) Berorientasi pada tercapainya tujuan
yang baik
2) Memperhatiakan kepentingan bersama
3) Prinsip saling menguntungkan
Menurut Modjiono (2009, h. 61) pada situs
(http.//ayomengajar indonesia.co.id/2012/12/belajar-kelompok.html) menerangkan
bahwa tujuan kerjasama sebagai berikut:
1)Untuk mengembangkan berpikir kritis dalam
menyelesaikan masalah
2)Mengembangkan kemampuan bersosialisasi
dan komunikasi.
3)Menumbuhkan rasa percaya diri.
4)Untuk dapat memahami dan menghargai satu
sama lain antar teman. Dari pejelasan diatas pembelajaran kerjasama bermaksud
untuk memudahkan siswa mengerjakan tugas secara bersama-sama dan memudahkan
menghadapi permasalahan.
Daftar Pustaka
https://eprints.uny.ac.id/18186/4/BAB%20II%2009.12.017%20Eti%20i.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar