Penampilan Diri
dengan Kepribadian Menarik Saling Berhubungan?
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Kepribadian dilihat dari pengaruhnya terhadap orang lain,
orang yang berpengaruh atau besarnya pengaruh terhadap orang lain dipandang
berpribadi, sedang yang kecil atau tidak ada pengaruhnya dipandang tidak
berpribadi. Pengaruh seseorang terhadap orang lain sering kali dilatarbelakangi
oleh kekuasaan atau kekuatan yang dimilikinya. Orang berpengaruh karena
ilmunya, karena kedudukannya, jabatannya, popularitasnya, kecantikannya.
Kata
Kunci :
Kepribadian, menarik,
sifat
I.
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita lazim mendengar istilah
kepribadian atau pribadi. Maksud penggunaan istilah itu tidak selalu sama, dan
munggkin juga jauh berbeda dari pengertian yang sesungguhnya.
Marilah kita lihat beberapa penggunaan dari istilah kepribadian tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Kepribadian diartikan sebagai kepribadian yang menarik dan kepribadian
yang membosankan. Kepribadian yang menarik atau yang subut (lot
of personality), menggambarkan sebuah sosok yang
memiliki sifat-sifat: mudah menarik simpati orang, mengesankan, berbudi
pekerti, sopan santun, memberikan kesan pertama yang baik.
II.
Permasalahan
Bagaimana
cara membangun kepribadian yang menarik ?
III.
Pembahasan
3.1 Pengertian Kepribadian
Kepribadian
mencakup keseluruhan pikiran, perasaan, dan tingkah laku, kesadaran, dan
ketidaksadaran. Kepribadian pembimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal kehidupan, kepribadian
berpotensi membentuk kesatuan. Ketika mengembangkan kepribadian, orang harus
berusaha mempertahankan kesatuan antar elemen kepribadian.
3.2 Proses Membangun Kepribadian
Menurut Murray bahwa faktor-faktor genetika dan pematangan
mempunyai peranan penting dalam perkembangan kepribadian. Setiap masa
perkembangan manusia terjadi proses genetik pematangan. Selama masa pertama,
yaitu masa kanak-kanak, adolesen dan masa dewasa awal, komposisi strukturan
baru muncul dan menjadi bertambah banyak. Masa usia setengah baya ditandai oleh
rekomposisi konservasif atas struktur dan fungsi yang telah muncul. Selama masa
terakhir, masa usia lanjut, kapasitas untuk membentuk komposisi baru menjadi
berkurang. Sebaliknya atrofi dari bentuk dan fungsi yang ada menjadi meningkat.
Menurut Sobur, lingkungan juga berpengaruh dalam proses pembentuk
kepribadian anak. Dalam hubungan mempengaruhi perkembangan anak dengan
memperlihatkan sifat-sifat yang tertuju pada lingkungan. Lingkungan menerima
sifat tersebut dan memperlihatkan reaksi yang dibentuk atas dasar sifat,
penampilan, dan pengolahan lingkungan itu. Jadi, lingkungan juga berubah dan
memperlihatkan proses perubahan. Lingkungan yang berubah itu memberikan juga
perangsang pada anak, yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
3.3 Hubungan Penampilan Diri Dengan Kepribadian
Penampilan diri mempengaruhi dan menunjang kepercayaan diri,
kematangan diri, kesuksesan dalam pekerjaan, karier atau dunia profesi, yang
pada akhirnya mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian berhubungan
dengan sikap, dan dipengaruhi oleh cara berfikir seseorang, cara berkomunikasi,
cara berbicara, kecakapan atau intelegensi atau tingkat pendidikan, kesehatan
jasmani, dan keseimbangan emosi seseorang. Kesehatan jasmani banyak dipengaruhi
oleh kebiasaan yang dilakukan seseorang seperti
1.
Pola makan, seperti makanan
empat sehat lima sempurna
2.
Perawatan diri, seperti
mandi dan selalu bersih
3.
Pemakaian kosmetik
4.
Iklim atau cuaca dan sinar
matahari.
Keseimbangan emosi erat
kaitannya dengan kesehatan mental seseorang atau dikenal dengan inner beauty. Keseimbangan
emosi akan nampak pada ekspresi wajah seseorang, seperti ketidak sabaran, cepat
marah, emosi yang tidak stabi, murung, gelisah yang pada akhirnya mempengaruhi
seluruh ritme kehidupan seseorang. Kesehatan mental atau kesehatan rohani dapat
mempengaruhi air muka, sehingga ekspresi yang keluar dapat mencerminkan
kesehatan batin seseorang.
IV.
Kesimpulan dan Saran
Untuk
meningkatkan kualitas kepribadian kita tidak boleh menyalahkan faktor-faktor
lingkungan maupun faktor genetik, karena kepribadian akan berkualitas lewat
gaya hidup dan kebiasaan kita. Apabila kita membiasakan merawat diri sendiri,
menjaga pola makan, olah raga teratur, maka akan berpengaruh kepada kepribadian
kita yang menjadi rajin, tekun, rapih, disipli, dan sebagainya
V.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar