Menurut Chaplin kontrol diri (self kontrol) adalah kemampuan
individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri, atau kemampuan seseorang
untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada. Kontrol diri
menekankan pada penanganan dan pertanggungjawaban pada segala usaha yang
dilakukan seseorang baik dalam pelaksanaan, koreksi dan evaluasi dari suatu
perubahan tingkah laku. Perilaku yang dimaksud meliputi segala aktivitas
kehidupan seseorang yang disesuaikan dengan keadaan diri, kemampuan serta
kondisinya.
Ada beberapa teori mengemukakan mengenai cara untuk
mengontrol diri, yaitu:
A.
Self
monitoring
Yaitu suatu proses dimana individu
mengamati dan merasa peka terhadap segala sesuatu tentang diri dan
lingkungannya.
B.
Self
reward
Yaitu suatu tehnik dimana individu
mengatur dan memperkuat perilakunya dengan memberikan hadiah atau hal-hal yang
menyenangkan, jika keinginan yang diharapkan berhasil.
C.
Stimulus
control
Yaitu suatu tehnik yang dapat digunakan untuk mengurangi
ataupun meningkatkan perilaku tertentu. Kontrol stimulus menekankan pada
pengaturan kembali atau modifikasi lingkungan sebagai isyarat khusus atau
respon tertentu.
Seseorang dikatakan mempunyai kontrol diri apabila mereka
secara aktif mengubah variabel-variabel
yang menentukan perilaku mereka. Misalnya ketika seseorang tidak bisa
belajar karena radio dengan suara musik yang sangat keras maka mereka
mematikannya. Dengan demikian kita mengubah variabel yang mempengaruhi perilaku
kita. Dalam hal ini ada juga penerapan efek-efek psikologis yang mengarah
pada sisi negatif dan juga sisi positif, dan juga kontrol diri yang termasuk ke
dalam sebuah modifikasi perilaku sosial serta adanya perilaku kerja. Maka dari
itu akan dijelaskan mengenai penerapan self control dalam modifikasi perilaku,
diantaranya :
1.
Memberikan
tujuan yang jelas mengenai arah tujuan
Tujuan dari self control memang
merupakan hal yang sangat penting, dimana dalam hal ini kita harus lebih
mengetahui dan juga paham mengenai cara modifikasi pribadi seseorang.
2.
Mampu
menghadapi berbagai situasi
Dalam hal ini kita dapat melihat
bagaimana seseorang mampu memberikan pemaparan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan situasi yang dapat membuatnya mengarah ke arah tujuan situasi yang lebih
tenang, atau sebaliknya dalam menghadapi sesuatu malah tampak tidak bisa
menenangkan dirinya sendiri.
3.
Memberikan
rasa kepercayaan pada dirinya sendiri
Cara ini juga bisa sangat
mempengaruhi hasil yang menimbulkan berbagai dampak psikologis serta juga bisa
lebih terkesan terancam, seperti bisa dikaitkan dengan perilaku individu dalam
konteks sosial yang dengan mudah ditemukan di masyarakat.
4.
Bisa
dengan mudah mengatasi frustasi dan juga berbagai ledakan emosi
Tindakan ini juga dilakukan agar
bisa memberikan hal-hal positif pada dirinya sendiri, sehingga ia bisa dengan
mudah menghadapi berbagai situasi yang terjadi di dalam dirinya sendiri.
5.
Mampu
menunda kepuasan dirinya sendiri
Dengan mengatur adanya perilaku yang terjadi, cara ini juga
bisa dicapai dengan hal-hal yang mudah di masyarakat. Sehingga dengan kemampuan
seseorang menunda kepuasan untuk dirinya sendiri bisa dikatakan orang tersebut
sudah mampu mengontrol dirinya sendiri.
Dengan adanya kontrol diri pada setiap pribadi dan seluruh
masyarakat, maka akan baiklah seluruh keadaan mereka. Hidup akan teratur sesuai
dengan planning, langkah demi langkah kehidupan bisa dilalui dengan mudah. Semakin
tinggi tingkat kontrol diri seseorang, maka semakin kuat pengendalian tingkah
laku yang bertentangan dengan norma sosial sehingga membawa seseorang ke
perilaku yang positif. Oleh karena itu, self control pada diri seseorang memang
perlu adanya.
Sumber
:
Anonim.2019.
Pengertian Kontrol Diri Aspek Dimensi .Online
Ainy
Lathiifa.2018. Perlukah Seseorang
Memiliki Self Control. Online
Anonim.2019.
Penerapan Self Control dalam Modifikasi
Perilaku. Online
Alvian.2015.
Cara Mengendalikan Diri dari Keinginan.
Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar