Laman

Senin, 11 November 2019

KEPRIBADIAN MENARIK



ABSTRAK
Setiap manusia, termasuk diri kita dikaruniai pribadi yang sangat unik, yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain itu kita juga dikaruniai kemampuan untuk membangun pribadi sehingga kita dapai mengembangkan diri. Yang perlu kita kembangkan tentu saja adalah pribadi yang menyenangkan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Salah satu faktor utama dalam pembentukan kepribadian yang menarik adalah HIDUP YANG MENARIK. Agar Anda dapat memiliki kepribadian yang menarik, pertama-tama Anda harus memiliki dan menjalani kehidupan yang menarik. Yang penuh dengan petualangan, pergaulan luas, pengalaman-pengalaman baru yang unik dan menyenangkan. Anda harus menyukai dan menikmati hidup Anda terlebih dahulu sebelum membuat orang lain tertarik ingin tahu tentang Anda dan kehidupanmu.

PENDAHULUAN
Pribadi yang menarik sangat kita butuhkan untuk membangun langkah-langkah keberhasilan dalam hidup, baik itu keberhasilan dalam pekerjaan, bisnis, karier, maupun kekuarga. Sebaliknya, pribadi yang membosankan yang ”tidak dapat dikenal” orang lain, akan menghadapi kesulitan dalam mengembangkan diri. Termasuk hambatan dalam mengembangkan kesuksesan dalam setiap bidang kehidupan. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain, selain membangun pribadi yang menyenangkan; menyenangkan bagi diri sendiri, juga bagi orang lain, terutama orang-orang terdekat, rekan kerja, atasan, klien dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita

PEMBAHASAN

PENGERTIAN
Menurut gordon Alport (1951) kepribadian atau personality didifinisikan sebagai suatu kesatuan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam penyesuaian diri dengan atau terhadap lingkungannya. Berbicara kepribadian kita harus membicarakan temperament, sifat, karakter, kebiasaan. Temperament adalah gejala karakteristik dari setiap emosi individu, termasuk juga mudah atau tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya beraksi, kualitas kekuatan suasana hatinya dan gejala ini tergantung kepada faktor konstitusional dan terutama berasal dari keturunan. Sifat/trait adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara sama, serta melalui membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif secara sama. Watak atau karakter lebih bersifat stabil, herediter atau bawaan dan bersifat normatif. Kebiasaan adalah sama dengan trait hanya perbedaan situasi yang dicocoki atau direspon yang terjelma dari kondisi itu
Tipologi Kepribadian

Tipe Kepribadian
Kontruksi ideal si pengamat dan seseorang dapat disesuaikan dengan type itu tetapi dengan konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas individualnya. Perkembangan kepribadian dimulai masa remaja dengan ciri-ciri aktualisasinya dengan kematangan individu itu sendiri dan motivasi memang sudah dibawa pada masa kanak-kanak semata-mata kepribadian itu belum dimiliki. Anak dilengkapi dengan dorongan nafsu-nafsu dan reflek-reflek. Dari lahir anak sudah memiliki potensi dan sifat. Pada tahun pertama akhir, anak telah menunjukkan sifat yang khas itu.

Pembentukan Kepribadian
Membentuk kepribadian menurut Sigmmund Freud dimulai dai Id, Ego, Super Ego, karena Id adalah sumber dari motif yang paling dalam, sedangkan motivasi merupakan motor berprilaku seseorang yang akan mencerminkan kepribadiannya. Menurut Murray Ego adalah kenamaan kebudayaan dan nilai kesatuan yang mengatur tingkah lalu/aktifitas dan akan menunjukkan kepribadian seseorang. Murray penganut pembentukan kepribadian itu berdasarkan analisa motif yang tentunya tidak bisa terlepas dari alam kebutuhan seseorang

Perkembangan kepribadian
Anak 2-3 tahun belum begitu tertari pada nilai-nilai. Anak lahir memiliki dorongan- dorongan naluri dan reflek-reflek dan belum punya kepribadian. Usia 2,5 tahun belum mempunyai kepribadian, tetapi sudah terlihat perbedaan kualitas kepribadian meliputi; deferensiasi, integrasi, kematangan, imitasi, belajar dan pengembangan diri. Anak usia 5 tahun keatas mulai mempunyai kualitas kepribadian. Anak mulai mengenal nilai, berdasarkan faktor pertambahan usianya, berarti bertambah pula kematangannya, otomatis kepribadian semakin berkembang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Kepribadian
Faktor sikap, bakat, kecakapan, minat dan perasaan (instrinsik faktor) sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Juga kebutuhan dan motivasi serta tujuan seseorang berperilaku sangat menentukan kepribadian seseorang. Demikian pula dengan persepsi seseorang. Faktor ekstrinsik atau faktor yang datangnya dari luar seperti; sosialisasi seseorang (hubungan inter atau antar personal). Faktor budaya, nilai, ideologi, politik, dan Hankam akan pula berpengaruh terhadap kepribadian. Karena kepribadian seseorang itu berkembang dan dinamis maka dapat berubah atas pengaruh faktor belajar, pengalaman, instrospeksi dan tingkat energi dalam tubuh ( faktor Biologis).

Aplikasi teori perkembangan kepribadian bagi perawat dan keperawatan
1. Perawat dapat mengembangkan kepribadiannya sesuai profil pribadi perawat tanpa harus melalui pendidikan formal.
2.  Perawat dalam melaksanakan tugasnya dalam Asuhan Keperawatan sesuai dengan teori kepribadian, pembentukan kepribadian, perkembangan kepribadian, tipe dan jenis kepribadian.
      Menurut Hartman (2004), setiap orang memiliki kepribadian dasar. Kepribadian seseorang telah terbentuk sejak nafas pertama ditiupkan di dalam kandungan. Kepribadian seseorang memang dapat berkembang tetapi tidak akan keluar dari sifat-sifat inti atau dasarnya. Kepribadian adalah inti pikiran dan perasaan di dalam diri seseorang yang memberitahu bagaimana ia membawa diri. Kepribadian merupakan daftar respon berdasarkan nilai-nilai dan kepercayaan yang dipegang kuat. Kepribadian akan mengarahkan reaksi emosional seseorang disamping rasional terhadap setiap pengalaman hidup. Dengan kata lain, kepribadian adalah proses aktif didalam setiap hati dan pikiran seseorang yang menentukan bagaimana ia merasa, berpikir dan berperilaku.
       Taylor Hartman (2004) membagi tipe kepribadian menurut empat aspek dominan didalam alam; api, tanah, air dan udara. Atas dasar ini kemudian ia membedakan empat tipe kepribadian orang menurut kode warna, yaitu tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning. Kepribadian merah merepresentasikan sifat-sifat api memiliki semangat yang membara dalam kehidupan; kepribadian biru merepresentasikan sifat-sifat tanah kuat dan teguh dalam pendirian; kepribadian putih merepresentasikan sifat-sifat dasar air mengalir dan mengikuti arus; kepribadian kuning merepresentasikan sifat-sifat angin bertiup kesana kemari. Masing-masing tipe kepribadian memiliki keunikan sendiri yang merupakan gabungan antara kekuatan dan kelemahan.
       Kepribadian memang bersifat unik, sehingga tidak ada satu orangpun yang sama persis dengan orang yang lain, meski terlahir kembar satu telur. Memang ada jutaan variasi kepribadian, namun menurut Hartman (2004) kepribadian setiap orang dapat digolongkan menurut motif dasar, kebutuhan dan keinginan yang cenderung stabil sepanjang hayat. Di pandang dari sudut perbedaan motif dasar, kebutuhan dan keinginan maka setiap orang dapat digolongkan kedalam tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning. Penggolongan berdasarkan warna ini dengan maksud agar lebih mudah untuk diingat.
       Kepribadian merah menjalani hidup dengan penuh kekuatan. Merah sangat berkomitmen pada tujuan dan bertekad untuk menyelesaikan apapun yang disodorkan kehidupan di hadapannya. Kepribadian merah begitu penuh tekad dan produktif sehingga keintiman diabaikan atau disangkal sebagai bukan hal penting.

Langkah-langkah menjadi pribadi yang memarik.
  1.      Jadilah Pemberi yang Tulus
  2.      Memiliki Kemauan yang Kuat
  3.      Jadilah Diri Sendiri
  4.      Memiliki Etika
  5.      Pribadi yang Sederhana
  6.      Selalu tahu Berterima Kasih
  7.      Lancarlah Berkomunikasi
  8.      Kendalikan Diri
  9.      Jujurlah pada Diri Sendiri
  10.   Bersikaplah Percaya Diri
  11.  Cepat Tanggap Bersikaplah
  12.  Buat daftar perilaku anda yang terdiri dari kebaikan dan keburukan.
  13.   Jagalah ‘ucapan’
  14.   Dengarkan orang lain
  15.  Jangan menunjukkan sikap tidak setuju pada orang lain secara frontal
  16.  Jangan biarkan orang lain merasa tidak nyaman dengan kehadiran anda.

DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth dan renee baron. 2005. Eneagram.: PT serambi ilmu sementara.
Goleman, daniel, 1995. Emosional intelligance. Jakarta. PT gramedia pustaka utama.
Presetyo herry.2007. pribadi yang menyenangkan. Jakarta : PT bhuana ilmu populer.
Widayatun tri rusmi. 1999, ilmu prilaku M.A 104, jakarta : CV saagung seto; PT pajar interpratama.
www.google.com \glorianet.org.psikolog\keperibadian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar