Laman

Senin, 14 Oktober 2019

Prinsip Hidup : Keputusan


Disusun oleh : Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)

Abstrak
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.
Kata kunci : pemgambilan keputusan, proses
                I.                    Pendahuluan
Pembuatan keputusan merupakan salah satu unsure yang sangat esensial dalam organisasi dan manajemen. Pembuatan keputusan bukan hanya fungsi pimpinan, tapi juga suatu proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen. Bagi pimpinan pembuatan keputusan itu merupakan salah satu fungsi untuk yang tidak dapat dihindari untuk tidak melakukannya, sebab tanpa pembuatan keputusan fungsi kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan dan pungsi manajemen tidak dapat berjalan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Herbent Simon (1978) mengemukakan bahwa keputusan itu adalah suatu manifestasi kewenangan pimpinan yang sangat diharapkan oleh bawahan, sebab tanpa pembuatan keputusan, seluruh kegiatan bawahan menjadi tidak pasti. Ketidak pastian ini menyebabkan lemahnya pimpinan yang dapat mengakibatkan labilnya organisasi. Kelabilan ini merupakan titik awal kehancuran organisasi.
              II.                    Permasalahan
1.                Apa itu sebuah keputusan ?
2.                Bagaimana cara proses pengambilan keputusan ?
            III.                    Pembahasan
A.              Pengertian Keputusan
Pembuatan keputusan merupakan salah satu unsure yang sangat esensial dalam organisasi dan manajemen. Pembuatan keputusan bukan hanya fungsi pimpinan, tapi juga suatu proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen. Bagi pimpinan pembuatan keputusan itu merupakan salah satu fungsi untuk yang tidak dapat dihindari untuk tidak melakukannya, sebab tanpa pembuatan keputusan fungsi kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan dan pungsi manajemen tidak dapat berjalan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Herbent Simon (1978) mengemukakan bahwa keputusan itu adalah suatu manifestasi kewenangan pimpinan yang sangat diharapkan oleh bawahan, sebab tanpa pembuatan keputusan, seluruh kegiatan bawahan menjadi tidak pasti. Ketidak pastian ini menyebabkan lemahnya pimpinan yang dapat mengakibatkan labilnya organisasi. Kelabilan ini merupakan titik awal kehancuran organisasi.
B.               Proses Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan mengenal berbagai prinsip dasar sehingga baik dalam tahapan perumusan maupun implementasinya pembuatan keputusan tersebut memenuhi syarat sebagai alat manajemen yang dapat memberikan panduan bagi anggota dalam bertindak dan berprilaku. Adapun Prinsip-Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1.               Keputusan pada dasarnya ditujukan untuk memecahkan masalah, karena itu setiap alternatif solusi hendaknya tepat untuk masalah yang dituju.
2.               Setiap keputusan hendaknya merupakan alternatif terbaik dengan resiko yang amat minial.
3.               Keputusan hendaknya sudah mempertimbangkan lingkup dan resiko secara sistematik dan sistemik.
4.               Keputusan hendaknya tidak berada diluar zona of acceptance manusia.
5.                Keputusan yang efektif adalah keputusan yang dapat dilaksanakan.
6.               Keputusan hendaknya memecahkan masalah yang generik bukan masalah yang oprasional teknis.
7.               Pembuatan Keputusan terdiri dari tahap perumusan keputusan dan implementasi keputusan.
8.               Pembuatan keputusan hendaknya menghasilkan suatu hasil yang dapat diukur.
9.               keputusan tidak selalu harus dimulai dari data, tapi dari judgement.

Keseluruhan prinsip di atas dapat dijadikan dasar dalam setiap pembuatan keputusan. Dengan menerapkan prinsip tersebut pembuat keputusan dapat terhindar dari berbagai kesalahan dalam menggunakan pembuatan keputusan. Ini mengandung arti bahwa kekacauan manajemen yang acap kali disebabkan oleh pembuatan keputusan yang tidak didasarkan kepada prinsip yang tepat dapat dihindari. Proses pembuatan keputusan terdiri dari dua tahapan yaitu: tahapan perumusan keputusan dan tahapan implementasi keputusan. Setiap tahapan terdiri dari berbagai langkah atau kegiatan yang secara sistematik dan runtun perlu diikuti oleh setiap pembuat keputusan. Keseluruhan rincian tahapan dan kegiatan pembuatan keputusan tersebut tercantum di bawah ini.
a.                Perumusan Keputusan
1.                Identifikasi masalah
2.                Perumusan tujuan
3.                Identifikasi Alternatif Solusi
4.                Penentuan Kriteria Pemilihan Alternatif Solusi
5.                Penentuan Pilihan Alternatif Solusi (Keputusan)
b.               Implentasi Keputusan
1.                Legalisasi Keputusan
2.                Plan of actions
3.                Sosialisasi dan Komunikasi
4.                Action
5.                Pengawasan
6.                Review dan evaluasi
            IV.                    Kesimpulan
Dari permasalahan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut :
keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
Tahapan-tahapan Pemecahan Masalahyaitu ada dua :
1. Perumusan Masalah
2. Implementasi Masalah
Pembuatan keputusan menggambarkan serangkaian kegiatan yang dipilih sebagai suatu penyelesaian suau masalah. Sedangkan metode yang digunakan dalam pembuatan keputusan antara lain dengan riset operasi.

Daftar Pustaka
http://etheses.uin-malang.ac.id/1772/5/09410127_Bab_2.pdf




Tidak ada komentar:

Posting Komentar