Laman

Senin, 07 Oktober 2019

Peduli



Disusun oleh : Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)


Abstrak
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnyadengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan,tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturankepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarahhingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dannorma dalam kehidupan berkelompok mereka.
Keutuhan manusia akan tercapai apabilamanusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan social.Sebagai makhluk sosial (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkankekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu,dan haruslah saling menghormati, mengasihi, serta peduli terhadap berbagai macamkeadaan disekitarnya.
Kata Kunci : peduli, jiwa sosial

I.       Pendahuluan
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan lembaga kependidikan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan sarana untuk pembentukan kepribadian dan kecerdasan manusia. Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dilakukan dalam menciptakan sekolah untuk pembentukan kepribadian siswa yang memiliki etika, tanggung jawab, dan kepedulian dengan menerapkan dan mengajarkan karakter-karakter yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai dasar kemanusiaan. Hal ini sesuai dengan tujuan UU Sisdiknas tahun 2013 menjelaskan bahwa pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas, akan tetapi juga membentuk manusia yang berkepribadian dan berkaraker. Pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik dan menjadi warga Negara yang baik pula. Karakter seseorang jika tidak dikembangkan akan menjadi lembek, maka dari itu menumbuhkan karakter perlu adanya latihan demi latihan, maka karakter akan menjadi kuat dan akan mewujudkan kebiasaan Sebagaimana menurut pendapat Gunawan (2012: 3) karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain. Hidayatullah (2010: 13) menyatakan bahwa karakter ciri khas yang dimiliki oleh setiap 3 individu. Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang mana yang baik sehingga siswa menjadi paham tentang mana yang benar dan mana yang salah, serta mampu merasakan nilai yang baik dan biasa melakukannya. Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakian yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.
II.    Permasalahan
Kepedulian sosial adalah sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Kepedulian sosial merupakan kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama(Adler, 1927: 72 dalam Sugiyarbini 2012. Teori Psikologi Individu Adler Online. http://sugithewae.wordpress.com). Oleh karena itu, kepedulian sosial adalah minat atau ketertarika sesorang untuk membantu orang lain atau sesama. Lebih lanjut, lingkungan terdekat adalah yang paling berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial seseorang. Lingkungan terdekat yang dimaksud adalah keluarga, sekolah, teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat seseorang tersebut tumbuh. Dari lingkungan tersebutlah seseorang mendapat nilai-nilai tentang kepedulian sosial. Nilai-nilai yang tertanam dalam kepedulian sosial secara umum meliputi nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong atau gotong royong, kerendahan hati, keramahan dan kesetiakawanan. Kepedulian sosial bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada ikut merasakan yang dirasakan orang lain serta membantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, di era globalisasi ini nilainilai kepedulian sosial terus mengalami degradasi khususnya dikalangan generasi muda atau kalangan pelajar. Nilai-nilai kepedulian sosial yang saat ini mulai luntur contohnya sikap acuh tak acuh, sikap ingin menang sendiri, tidak setia kawan dan lain sebagainya. Penyebab lunturnya nilai-nilai tersebut sangat beragam, diantaranya karena kesengjangan sosial atau status sosial, karena sikap egois masing-masing individu, kurangnya pemahaman atau penanaman tentang nilai-nilai peduli sosial, kurangnya sikap toleransi, simpati dan empati.
III. Pembahasan
2.1 Pengertian Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial adalah perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi olehorang lain di mana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
“Kepedulian Sosial” dalam kehidupan bermasyarakat lebih kental diartikan sebagai perilaku baik seseorang terhadap orang lain di sekitarnya. Kepedulian sosial dimulai dari kemauan “MEMBERI” bukan “MENERIMA”. Bagaimana ajaran Nabi Muhammad untuk mengasihi yang KECIL dan Menghormati yang BESAR; orang-orang kelompok besar‟ hendaknya mengasihi dan menyayangi orang-orang kelompok „kecil‟, sebaliknyaorang „kecil‟ agar mampu memposisikan diri, menghormati, dan memberikan hakkelompok „besar‟.
 Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dandianjurkan oleh semua agama. Meski begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih danmendidik. Memiliki jiwa peduli terhadap sesama sangat penting bagi setiap orang karenakita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini. Faktor lingkungan tentunya sangat berpengaruh dalam proses menumbuhkan jiwa kepedulian sosial. Lingkungan terdekatseperti keluarga, teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat dimana kita tumbuhdan bersosialisasi sangat berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial.Semua nilai-nilai tentang kepedulian sosial kita dapatkan melalui lingkungan. Kepeduliansosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih padamembantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuankebaikan dan perdamaian. Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suarahati kita untuk selalu membantu dan menjaga sesama.

1.2 Bentuk Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial dibagi menjadi 3, yaitu:
• Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka
Kepedulian sosial merupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak yang lain dalamturut merasakan apa yang sedang dirasakan atau dialami oleh orang lain.
• Kepedulian pribadi dan bersama
Kepedulian bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian itu dilakukan bersama. Caraini penting apabila bantuan yang dibutuhkan cukup besar atau berlangsung secara berkelanjutan.
• Kepedulian yang sering lebih mendesak
Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering mendesak untuk kitalakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu atau justru menahan diri untuk tidakmelakukan sesuatu demi kepentingan bersama


B. Melalui proses pemerolehan Informasi verbal tentang kondisi dan keadaan sosialorang yang lemah sehingga dapat diperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang apayang menimpa dan dirasakan oleh mereka dan bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku peduli kepada orang lemah (mengacu pada teori kognitif Bruner). MenurutTeori Kognitif Jerome Bruner, belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yakni: 1) Memperoleh informasi baru2) Transformasi informasi3) EvaluasiC. Melalui penerimaan Penguat/Reinforcement berupa konsekuensi logis yang akanditerima seseorang setelah melakukan kepedulian sosial (mengacu pada teori operantconditioning nya Skinner (konsekuensi mempengaruhi perilaku). Dalam operantconditoning, individu belajar mengenai hubungan antara sebuah perilaku dankonsekuensinya. Sebagai hasil dari hubungan asosiasi ini, setiap individu belajar untukmeningkatkan perilaku yang diikuti dengan pemberian ganjaran dan mengurangi perilakuyang diikuti dengan hukuman.

1.4 Implementasi Kepedulian Sosial Implementasi terhadap diri sendiri
 Setelah membaca topic diatas, sudah selayaknya kita harus menumbuhkan rasakepedulian social agar bisa menjadi individu yang peka terhadap masalah-masalah socialyang sedang terjadi. Kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap permasalahansocial yang terjadi di lingkungan kita. Berbagai cara dapat dilakukan misalnya denganikut menjadi panitia dalam acara seperti amal dan bakti social. Dengan begitu kita bisamenumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama dan juga kepekaan kita.
Implementasi Terhadap Masyarakat
 Setelah berusaha mengimplementasikan kepedulian sosial terhadap diri sendiri,selanjutnya adalah bagaimana menerapkan sifat kepedulian sosial dalam bermasyarakat.
Penerapan dalam masyarakat dapat di implementasikan dengan lingkungan sekitar kitakarena masih banyak orang yang kurang peduli pada sesama yang tidak menghiraukanorang yang membutuhkan bantuan dan mereka hanya tak acuh pada sesama mereka.Seharusnya kita lebih peduli agar tidak ada orang yang kesusahan lagi. Implementasi peduli terhadap sesama bisa dilakukan dari hal-hal kecil yang kelihatannya sepele, seperti berbagi kebahagiaan dengan orang sekitar, rutin bersedekah.

Kesimpulan
Kepedulian sosialadalah suatu nilai penting yang harus dimiliki seseorang karena terkaitdengan nilai kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, keramahan, kebaikan dan lainsebagainya. Dengan pesatnya kemajuan teknologi-teknologi modern yang bisamenghubungkan individu dengan individu lain tanpa batasan ruang dan waktu, membuatsebagian individu memiliki sifat individualistis yang dominan dikarenakan dampak dari perkembangan zaman dan teknologi ini. Contoh nyata yang dapat ditemukan adalah,individu maupun kelompok cenderung menertawai orang yang terjatuh daripadamenolongnya terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak berlaku apabila yang terjatuh adalahgadget canggih. Oleh karna itu, topik diatas sangat penting untuk kita pahami dan pelajari agar kepedulian sosial yang ada di kultur budaya kita bisa tumbuh kembali.

Daftar Pustaka
Prayitno. 2015. Pengembangan Karakter Peduli Dan Tanggung Jawab Melalui Implementasi Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT)
Suyanto, Totok. 2013. Strategi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau Di Kampung Margorukun Surabaya
Suwanto, A A. 2018. Upaya Menumbuhkan Karakter Peduli Sosial Pada Siswa Kelas Atas MI Muhammadiyah Bolon
Sifa, Layyinatus. 2015. Implementasi Karakter Bersahabat dan Peduli Sosial Pada Siswa SMP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar