Laman

Minggu, 06 Oktober 2019

peduli terhadap sesama makhluk hidup



PEDULI TERHADAP SESAMA MAKHLUK HIDUP

Oleh : Wida Ayu Amidah (@N17-WIDA)



ABSTRAK
Peduli terhadap sesama adalah  memperhatikan dan memahami sesama manusia. Peduli terhadap sesama adalah  hal manusiawi yang kini menjadi sikap langka yang harus dilestarikan.  Kita sebagai manusia diberikan otak untuk berfikir, memiliki perasaan, dan kemaampuan untuk analisa. Kita sebagai maanusia yang diberikan otak untuk berfikir, dan kita memiliki perasaan. Dari itulah kita dapat peduli terhadap sesama makhluk, dengan perasaan kita saling peduli
KATA KUNCI : Peduli, kita sebagai manusia, saling peduli

PENDAHULUAN
Kehidupan mahluk hidup  sangat beragam, mulai dari keberagaman suku, ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan warna kulit, hal tersebut tidak menjadi sebuah perbedaan yang harus di pertentangkan dilingkungan masyarakat. Keberagaman tersebut mendominasi masyarakat dan berlangsung begitu lama, sehingga terjalin sebuah komunikasi dalam  kehidupan sehari-hari diantara anggota masyarakat, sebuah interaksi antara individu dengan  individu, kelompok dengan individu, dan kelompok dengan kelompok juga berlangsung dalam  keseharian mereka. Interaksi tersebut menumbuhkan rasa simpati dan empati, rasa saling menghormati, dan menghargai kepentingan yang dimiliki setiap anggota masyarakat. Terjalinnya berbagai bentuk hubungan antara anggota masyarakat menumbuhkan karakter kepedulian sosial, yang tertanam dalam diri setiap masing-masing individu. Karakter kepedulian sosial di masyarakat begitu kuat, tidak peduli ras, suku, agama, pekerjaan, warna kulit,jenis kelamin, kaya, miskin, semua bekerja sama saling peduli satu dengan yang lain.

PEMBAHASAN
Kata peduli memiliki makna yang beragam. Banyak literatur yang menggolongkannya berdasarkan orang yang peduli, orang yang dipedulikan dan sebagainya. Oleh karena itu kepedulian menyangkut tugas, peran, dan hubungan.Kata peduli juga berhubungan dengan pribadi, emosi dan kebutuhan.
Pengertian peduli menurut para ahli :
1.      Tronto (1993) mendefinisikan peduli sebagai pencapaian terhadap sesuatu diluar dari dirinya sendiri. Peduli juga sering dihubungkan dengan kehangatan, postif,  penuh makna, dan hubungan.
2.      Swanson (1991) mendefinisikan kepedulian sebagai salah satu cara untukmemelihara hubungan dengan orang lain, dimana orang lain merasakan komitmendan tanggung jawab pribadi.
3.       Noddings (2002) menyebutkan bahwa ketika kitapeduli dengan orang lain, maka kita akan merespon positif apa yang dibutuhkanoleh orang lain dan mengeksresikannya menjadi sebuah tindakan.
4.      Menurut Bender (2003) kepedulian adalah menjadikan diri kita terkaitdengan orang lain dan apapun yang terjadi terhadap orang tersebut. Orang yang mengutamakan kebutuhan dan perasaan orang lain daripada kepentingannya sendiri adalah orang yang  peduli. Orang yang peduli tidak akan menyakiti perasaan orang lain.
Dimensi Kepedulian
Menurut Swanson (2000), ada lima dimensi penting dalam kepedulian yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui
Berusaha keras memahami kejadian-kejadian yang memiliki makna dalam
kehidupan orang lain. Pada aspek ini menghindari asumsi tentang kejadian yang
dialami orang lain sangat penting, berpusat pada kebutuhan orang lain, melakukan
penilaian yang mendalam, mencari isyarat verbal dan non verbal, dan terlibat pada
kedua isyarat tersebut.
2. Turut hadir
Hadir secara emosi dengan menyampaikan ketersedian, berbagi perasaan, dan
memantau apakah orang lain terganggu atau tidak dengan emosi yang diberikan.
3. Melakukan
Melakukan sesuatu bagi orang lain, seperti melakukannya untuk diri sendiri,
apabila memungkinkan, seperti menghibur, melindungi, dan mendahulukan,
seperti melakukan tugas-tugas dengan penuh keahlian dan kemampuan saat mempertahankan martabat.
4. Memungkinkan
Memfasilitasi perjalanan hidup dan kejadian yang tidak biasa yang dimiliki oleh
orang lain dengan memberikan informasi, memberikan penjelasan, memberikan
dukungan, fokus pada perhatian yang sesuai, dan memberikan alternatif.


1.      Mengembangkan Cara Pandang yang Lebih Berempati
2.      Mengembangkan Sifat-Sifat Peduli
3.      Peduli kepada Orang Lain

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepedulian
1.      Harga.
Harga apa yang  kita dapatkan ketika kita bersedia untuk memberikan waktu, tenaga, bahkan uang, harus sesuai dengan nilai dari hubungan kita dengan orang lain. Kepedulian yang sungguh-sungguh tidak akan membuat waktu, uang, dan tenaga yang bersedia kita berikan menjadi sia-sia atau tidak bijaksana.
2.      Keeksklusifan.
Pada sebuah hubungan, hal ini bisasaja dialami. Jika hal ini terus terjadi, maka faktor ini akan memberikan pengaruh yang negatif dan oleh karena itu bukan lagi merupakan wujud dari kepedulian. Hubungan lain terlihat sebagai kebutuhan untuk kondisi manusia seperti untuk bertumbuh, stimulasi, memperdulikan, tetapi bagi hubungan yang eksklusif, hal ini tidak akan diberikan.
3.      Budaya mempengaruhi bagaimana kepedulian tersebut diekspresikan dandiwujudkan ke dalam  tindakan.
Budaya mengendalikan bagaimana aksi atau tindakan tersebut diwujudkan. Penerimaan sosial dan harapan sosial juga mempengaruhi bagaimana kepedulian diberikan di tempat tertentu.

KESIMPULAN
Kepedulian adalah suatu nilai penting yang harus dimiliki seseorang karena terkait dengan nilai kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, keramahan, kebaikan dan lainsebagainya. Dengan pesatnya kemajuan teknologi-teknologi modern yang bisa menghubungkan individu dengan   individu lain tanpa batasan ruang dan waktu, membuat sebagian  individu memiliki sifat individualistis yang dominan dikarenakan dampakdari perkembangan zaman dan teknologi ini. 

SARAN
Menumbuhkan jiwa kepedulian  hendaknya dimulai sejak kecil dalam lingkungan mana pun. Mendidik seseorang  tentang kepribadian dengan menumbuhkan kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama tidak  kalah pentingnya dengan mendidik agar mereka berprestasi. Banyak orang yang beranggapan bahwa sikap kepedulian tumbuh di dalam kepribadian seseorang dimulai pada saat beranjak dewasa. Tapi kenyataannya, sikap kepedulian dapat diajarkan atau diterapkan sejak dini. Perilaku yang baik akan tertanam dalam diri seseorang  jika sering dilatih dan diterapkan dalam  kehidupan sehari-hari.


 DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar