Laman

Senin, 09 September 2019


Mengenal diri

Mengenal diri sendiri merupakan aspek penting untuk menikmati hidup yang damai dan bahagia. Agar bisa mengenal diri sendiri sebaik mungkin, tentukan sifat yang menjadi keunikan Anda. Selain itu, melakukan refleksi dan meditasi setiap hari merupakan cara tepat mengenal indentitas Anda. Seiring waktu, Anda bisa memanfaatkan semua informasi yang diperoleh untuk menjalin hubungan yang akrab dan bermakna dengan diri sendiri. Bersikaplah jujur kepada diri sendiri. Mengenal diri sendiri berarti menerima berbagai aspek yang membentuk identitas, kepribadian, dan keberadaan Anda. Langkah ini membantu Anda mengetahui semua aspek kepribadian yang Anda miliki, bukan untuk mengkritik diri sendiri. Bersiaplah mengetahui hal-hal baru tentang Anda.
·        Saat mengevaluasi diri sendiri, amati hal-hal yang membuat Anda merasa tidak nyaman. Perasaan ini bisa menjadi petunjuk bahwa Anda sedang menghindari sesuatu. Apakah Anda memiliki sifat yang perlu diperbaiki? Jika ada, apa yang perlu dilakukan untuk mengubahnya?
·        Sebagai contoh, jika Anda tidak menyukai diri sendiri saat bercermin, cari tahu penyebabnya. Apakah karena penampilan atau usia Anda? Tentukan apakah pemicunya bisa diatasi.
Ajukan pertanyaan bijak kepada diri sendiri. Cara ini membantu Anda menentukan apa yang membuat Anda merasa bahagia atau tertekan. Selain itu, Anda bisa memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk mengisi waktu dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat atau mencapai tujuan. Jawablah pertanyaan berikut.[1]
·        Apa hobi Anda?
·        Apa cita-cita atau tujuan hidup Anda?
·        Apa yang ingin Anda wariskan?
·        Apa yang paling tidak Anda sukai dari diri sendiri?
·        Apa kesalahan yang pernah Anda lakukan?
·        Apa persepsi orang lain tentang Anda? Apa persepsi yang Anda harapkan dari mereka?
·        Siapa tokoh panutan Anda?
Dengarkan baik-baik suara hati Anda. Suara hati mengekspresikan perasaan dan keyakinan Anda. Suara hati akan berbicara saat terjadi sesuatu yang menjengkelkan atau menyenangkan. Belajarlah mendengarkan suara hati. Apa yang ingin disampaikan kepada Anda? Apa pesannya tentang orang lain di sekeliling Anda?[2]
  • Berdirilah di depan cermin sambil mendeskripsikan diri sendiri. Anda boleh mengucapkannya secara verbal atau di dalam hati. Apakah Anda mengatakan hal-hal positif atau negatif tentang diri sendiri? Apakah Anda terfokus pada penampilan atau tindakan? Apakah Anda memikirkan kesuksesan atau kegagalan?
  • Saat muncul pikiran negatif, jangan diteruskan. Alih-alih, tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda berpikir seperti itu? Mencela atau mengkritik diri sendiri menunjukkan bahwa Anda sedang mempertahankan diri dari pikiran yang tidak menyenangkan.
  • Pikiran positif atau negatif menunjukkan seperti apa Anda memersepsikan diri sendiri. Jika citra diri tersebut tidak sesuai dengan yang diinginkan, berusahalah memperbaiki diri atau belajar berperilaku positif.
Tulislah jurnal setiap hari. Menulis jurnal membantu Anda mengetahui motivasi, emosi, dan keyakinan Anda. Dengan demikian, Anda mampu mengambil keputusan yang bijaksana. Sisihkan waktu beberapa menit sehari untuk menulis semua yang Anda lakukan, rasakan, dan pikiran sepanjang hari. Jika terjadi hal-hal negatif, catatlah mengapa pengalaman tersebut memengaruhi Anda. Jika Anda melakukan kesalahan, tentukan cara menjalani hidup dengan melakukan tindakan yang benar.[3]
  • Temukan pola tertentu melalui catatan harian. Setelah beberapa waktu, Anda akan menyadari adanya kebutuhan dan keinginan tertentu yang muncul berulang-ulang.
  • Tulislah semua yang terpikirkan. Tulisan tangan bisa mengungkapkan pikiran bawah sadar sehingga Anda mampu menentukan pikiran yang memicu masalah.
  • Selain itu, Anda bisa menggunakan pertanyaan sebagai panduan menulis jurnal, misalnya pertanyaan yang meminta Anda menjelaskan aspek tertentu dari kepribadian atau kebiasaan Anda.
Belajarlah memusatkan perhatian saat menjalani keseharian. Saat memusatkan perhatian, Anda mengalami sepenuhnya apa yang sedang terjadi sehingga mampu menyadari setiap pikiran yang muncul dan tindakan yang dilakukan. Selain bermeditasi rutin, Anda perlu berlatih agar mampu memusatkan perhatian. Hal terpenting dari latihan ini adalah kemampuan memusatkan perhatian pada diri sendiri dan kehidupan yang sedang Anda jalani.[4]
  • Sisihkan waktu untuk menenangkan pikiran dan mengamati sensasi yang dialami oleh kelima indra. Apa yang Anda sentuh, kecap, dengar, lihat, dan cium?
  • Jangan menyantapi makanan sambil menatap layar komputer atau teve. Alokasikan waktu khusus untuk makan sambil menikmati rasa makanan, teksturnya, suhu udara di ruang makan, dan sensasi yang muncul setiap kali Anda mengunyah makanan.
  • Sisihkan waktu beberapa menit sehari hanya untuk beristirahat dan mengamati suasana di sekeliling Anda. Berusahalah memperhatikan sebanyak mungkin sensasi yang muncul. Apa yang Anda dengar, rasakan, kecap, dan cium?
  • Saat muncul respons emosional, tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda mengalaminya dan apa pemicunya.
    •  
Deskripsikan penampilan Anda. Tulislah kata sifat yang menggambarkan penampilan Anda. Jika sudah selesai, baca lagi sambil menentukan apakah catatan Anda berisi hal-hal positif atau negatif. Jika Anda mendeskripsikan penampilan fisik dari aspek negatif, pikirkan cara menghargai tubuh Anda. Penghargaan pada tubuh membuat Anda mampu menghargai berbagai aspek lain dalam kehidupan sehari-hari.[5]
·        Ubahlah persepsi negatif tentang diri sendiri menjadi persepsi positif. Contohnya, jika tahi lalat di dagu membuat Anda merasa minder, anggaplah hal ini sebagai daya tarik. Ingatlah bahwa banyak aktris memiliki tahi lalat yang membuat mereka terlihat lebih menarik.
·        Berusahalah mengubah hal-hal tidak menyenangkan yang bisa diubah. Contohnya, jika Anda merasa tidak percaya diri karena berjerawat, berkonsultasilah dengan dokter kulit atau belajarlah merias wajah untuk menyamarkan jerawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar