Laman

Kamis, 06 Desember 2018

Mengontrol Diri

Oleh : Aprilia Wahyuni (@K29-Aprilia // @ProyekJK10)

   A.    Pengertian Pengendalian diri.
Self control atau pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan.
Pengendalian diri (self control) didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku.    

Larry (dalam R.S Satmoko, 1986:130) mengungkapkan bahwa Pengendalian diri adalah kemampuan mengenali emosi dirinya dan orang lain. Baik itu perasaan bahagia, sedih, marah, senang, takut, dan sebagainya, mengelola emosi, baik itu menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas, kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan, mengendalikan dorongan hati memotivasi diri sendiri, dan memahami orang lain secara bijaksana dalam hubungan antar manusia.

B.     Aspek dan Dimensi Kontrol Diri 
Menurut Calhoun & Acocella (1990), terdapat tiga aspek kontrol diri, yaitu sebagai berikut:

1.  Kontrol perilaku (Behavior Control). Merupakan kesiapan atau kemampuan seseorang untuk memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku dalam hal ini berupa kemampuan untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi, dirinya sendiri, orang lain, atau sesuatu di luar dirinya. 
2.  Kontrol kognitif (Cognitive Control). Kemampuan individu utuk mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau memadukan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan. 
3.  Kontrol dalam mengambil keputusan (Decision Making). Kemampuan untuk memilih suatu tindakan berdasarkan sesuatu yang diyakini atau disetujui.

Menurut Tangney, dkk (2004), terdapat lima dimensi kontrol diri, yaitu sebagai berikut:

1.  Disiplin diri (Self-dicipline). Disiplin diri yaitu mengacu pada kemampuan individu dalam melakukan disiplin diri seperti tindakan mengikuti peraturan yang ada di lingkungan sosialnya. 
2.  Tindakan atau aksi yang tidak impulsif (Deliberate/Non-impulsive). Menilai tentang kecenderungan individu untuk melakukan tindakan yang tidak impulsif (memberikan respon kepada stimulus dengan pemikiran yang matang). 
3.  Kebiasaan baik (Healthy habits). Kebiasaan baik merupakan kemampuan individu dalam mengatur pola perilaku menjadi sebuah kebiasaan yang pada akhirnya menyehatkan. Biasanya individu yang memiliki kebiasaan baik akan menolak sesuatu yang dapat menimbulkan dampak buruk walaupun hal tersebut menyenangkan baginya. 
4.  Etika Kerja (Work etic). Etika kerja berkaitan dengan penilaian individu terhadap regulasi dirinya dalam layanan etika kerja. Biasanya individu mampu memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang dilakukan. kemampuan mengatur diri individu tersebut di dalam layanan etika. 
5.  Keterandalan atau keajegan (Reliability). Keterandalan atau keajegan merupakan dimensi yang terkait dengan penilaian individu terhadap kemampuan dirinya dalam pelaksanaan rancangan jangka panjang untuk pencapaian tertentu. Biasanya individu secara konsisten akan mengatur perilaku untuk mewujudkan setiap perencanaannya.

C.    Jenis-jenis Kontrol Diri
Menurut Gufron & Risnawati (2011), terdapat tiga jenis kontrol diri, yaitu sebagai berikut:

1.  Over control. Yaitu kontrol diri yang dilakukan oleh individu secara berlebihan yang menyebabkan individu banyak menahan diri beraksi terhadap stimulus. 
2.  Under control. Yaitu suatu kecenderungan individu untuk melepaskan implus dengan bebas tanpa perhitungan yang masak. 
3.  Appropriate control. Yaitu kontrol individu dalam upaya mengendalikan implus secara tepat.

D.    Faktor Psikologis Kontrol Diri
Sebagaimana faktor psikologis kontrol diri dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah:
1.  Faktor internal, yang mempengaruhi kontrol diri seseorang adalah faktor usia dan kematangan, semakin bertambah usia, semakin baik kemampuan mengontroldiri seseorang itu.
2.     Faktor eksternal, meliputi keluarga, dalam lingkungan keluarga terutama orang tua akan menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang.

E.     Bagaimana cara kita untuk dapat mengendalikan diri sendiri :
a.     Mengenali diri kita sendiri dan mengidentifikasi apa yang sesungguhnya yang dirasakan.
b.  Memahami dampak dari emosi yang timbul dari diri kita sendiri apakah itu berdampak negatif atau positif.
c.  Tenangkan dan buang emosi negatif yang timbul dan berpikirlah secara netral dan lebih berpikir ke dampak dari pelampiasan emosi negatif itu sendiri.
d.  Berpikirlah dari sudut orang yang terkena dampak dari emosi dan ego kita dan kita bisa melihat mengapa orang itu bertindak seperti itu, tenangkan dan berpikirlah secara dingin untuk menangani hal seperti ini
e.     Berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita bisa berhasil menangani emosi ini sebelumnya dan dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya.
f.    Lakukan terus dan ingatlah kegagalan adalah pengalaman terbaik di mana kita bisa belajar untuk menutupi kekurangan yang ada dalam kita sendiri dan itu adalah kemampuan kita dalam mengelola emosi.


DaftarPustaka
Riadi, Muchlisin. 2018. Pengertian, Aspek, Jenis, dan Ciri Kontrol Diri. https://www.kajianpustaka.com/2018/06/pengertian-aspek-jenis-dan-ciri-kontrol-diri.html
Anonym. 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Kontrol. http://www.jejakpendidikan.com/2017/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-self.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar