Laman

Minggu, 23 Desember 2018

mengambil resiko


Abstrak: Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian yang akan datang. Semua aktivitas individu maupun organisasi pasti mengandung risiko di dalamnya karena mengandung unsur ketidakpastian. Resiko atau Risk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah akibat yag kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

Adapun pengertian risiko menurut para ahli diantaranya yaitu:
Menurut Arthur Williams Dan Richard, M.H.
Resiko merupakan suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama priode tertentu.

Menurut A. Abas Salim

Resiko merupakan ketidaktentuan “uncertainty” yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian “loss”.

Menurut Soekarto

Risiko merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.

Menurut Herman Darmawi

Resiko merupakan probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan.

Menurut Prof Dr.Ir. Soemarno, M.S.

Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko.

Menurut Sri Redjeki Hartono

Resiko merupakan suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian.

Menurut Subekti

Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak.

Menurut Ahli Statistik

Resiko merupakan derjat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
Supaya berani mengambil risiko, paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal:
Pertama, berbaik sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang datang dari Allah adalah bagian dari keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang benar-benar menjadi cobaan maupun pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga takdir buruk yang justru terjadi karena keteledoran manusia.
Kedua, yakin bahwa kesuksesan punya proses
Hampir tak ada kejadian yang tidak melalui proses. Orang hidup saja melalui proses. Dilahirkan dan begitu seterusnya. Begitu juga orang mati, dia mesti melalui sakaratul maut. Dan begitu seterusnya. Dalam konteks yang lain, hampir tak ada yang mendapatkan kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang bergulat di dalamnya.
Ketiga, percaya bahwa semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata atau mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima risiko. Mengapa? Karena tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak berisiko. Risiko membangun bisnis adalah bangkrut atau rugi, risiko menjadi penulis adalah ditolak penerbit, risiko menjadi aktivis literasi ditinggal pembaca, risiko menjadi pemimpin adalah dihina, risiko menjadi pembalap adalah tabrakan, risiko menjadi orang kaya adalah kemiskinan, risiko menjadi orang jujur adalah pengasingan. Begitu seterusnya. Dengan adanya kesadaran bahwa semuanya berisiko, seseorang akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia juga akan berusaha sejak dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depan. Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif dalam melakoni kehidupannya.
Keempat, percaya diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap menerima hasil akhir dari usaha maksimalnya. Apapun impiannya, jika perwujudannya dilalui dengan langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun hasilnya, itu adalah keberhasilan. Dia sangat percaya bahwa apa yang sudah dilaluinya adalah satu perjuangan yang tak sia-sia. Dia sangat yakin akan mendapatkan hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa yang diperolehnya adalah hasil usaha dan pembuktian dari keringatnya sendiri. Dia bangga dengan hasil apapun yang dia dapatkan dari usahanya.

Kelima, percaya akan peluang
Orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan. Bukankah Allah akan memberi pertolongan kepada mereka yang bersungguh-sungguh?

Alasan penting mengapa perlu mengambil resiko lebih banyak

1.      Menghindari Risiko Sama Saja Mengabaikan Potensi Terbaik Anda
2.      Tanpa Mengambil Risiko, Anda Kehilangan Kesempatan Untuk Bertumbuh
3.      Imbalan yang Anda Dapatkan Akan Lebih Besar Daripada Biaya yang Anda Keluarkan



DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar