Laman

Rabu, 26 Desember 2018

Masih Tetap Tidak Berani Mengambil Resiko?


Dalam kehidupan ini, jika kita ingin menjadi orang yang sukses maka kita juga harus memiliki karakter mau mengambil resiko apapun, karena dengan tidak adanya keberanian untuk mengambil resiko, maka orang tersebut akan tidak mempunyai apa-apa, dan bukan siapa-siapa. Mereka mungkin menghindari penderitaan dan kesengsaraan, tapi mereka tidak bisa belajar, merasakan, mengubah, tumbuh, mencintai, atau hidup. Dalam keadaan terikat oleh kepastian, mereka adalah para budak. Mereka telah mengekang kebebasan mereka sendiri.


Salah satu petikan kalimat dalam buku "Unlimited Wealth" by Bong Chandra. Orang yang berani mengambil resiko adalah orang yang berani untuk sukses. Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang tidak diketahui. Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian. Pengertian dari resiko adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang telah dibuat.

Karena banyak sekali macam-macam resiko, maka akan saya rangkum menjadi 3 jenis resiko. Berikut jenis resiko:
  • Objective risk: ialah resiko yang terjadi secara alami (nature) yang sama bagi semua orang dan cara mengatasinya pun sama.
  • Subjective risk: adalah resiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat objective risk.
  • Uncertainty: adalah kesadaran orang akan adanya resiko dalam situasi tertentu, tetapi sulit untuk memperkirakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan terjadi. Tidak seperti halnya kemungkinan, ketidakpastian ini tidak dapat diukur dengan alat apa pun yang dapat diterima.


Reaksi terhadap resiko adalah reaksi seseorang atau tindakan seorang dalam situasi yang tidak pasti. Reaksi ini antara lain disebabkan karena ketidakpastian ini. Reaksi orang terhadap resiko tidak sama, tergantung pada hal yang berikut:
  1. Jenis kelamin
  2. Pendidikan
  3. Umur
  4. Intelegensi
  5. Kondisi ekonomi

Saya akan memberikan penyebab mengapa masih banyak orang yang tidak berani mengambil resiko. Berikut adalah beberapa cotoh penyebab seseorang tidak mau mengambil resiko dalam hidupnya:

  • Tidak punya prediksi: Jika mengingat pengalaman masa kecil, ternyata kita tidak menyadari resiko terjatuh saat mulai belajar berjalan, namun kita toh tetap bersemangat untuk belajar berjalan. Pengalaman kemudian membentuk kita untuk selalu berusaha melindungi diri, memberi rasa aman agar tidak mengalami hal-hal yang merugikan dan tidak terduga sebelumnya. Tidak adanya gambaran/prediksi dapat membuat kita takut untuk mengambil resiko.
  • Tidak yakin pada kemampuan diri sendiri: Meragukan diri sendiri akan melumpuhkan semua tindakan dan reaksi kita dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan akibat sehingga kita akan menganggap bahwa mengambil resiko adalah suatu tindakan yang nekad.
  • Tidak melihat keuntungan di balik resiko: Pandangan pesimis hanya dapat melihat kegagalan, kerugian, kekurangan, bahaya, krisis dan semua hal-hal negatif, tetapi tidak dapat melihat buah dan keuntungan yang diperoleh saat kita memutuskan untuk mengambil resiko.


Tips Solusi :

  • Pelajari kondisi dan masalahnya

Ketika kita mengetahui masalah dengan cermat, maka kita akan dapat memperkirakan, mengantisipasi kemungkinan resikonya

  • Melatih kapasitas pribadi

Seorang pemain bulu tangkis mungkin tidak menduga datanya setiap bola yang dikembalikan oleh lawannya, namun hal terbaik yang dapat dilakukan adalah melatih dirinya untuk dapat menerima bola dari segala arah. Kesiapan kita menerima resiko lebih baik daripada setiap usaha untuk menolak resiko.

  • Melakukan hal-hal baru adalah warna kehidupan

Semua yang rutin terasa membosankan dan kebosanan juga dapat membuat hidup kita lebih buruk daripada mengambil resiko dengan tantangan baru

Daftar Pustaka:

Bilbulsama.2011.orang hebat berani mengambil resiko. [online]. tersedia : http://bilbulsama.blogspot.co.id/2011/03/orang-hebat-berani-mengambil-resiko.html (diakses pada 26 Desember 2018)

Anonim. 2014. Berani berubah berani ambil resiko. [online]. tersedia : https://motivasidiri99.blogspot.co.id/2014/07/berani-berubah-berani-ambil-resiko.html (diakses pada 26 Desember 2018)

Gamang, Gesta. 2013. Mengambil Resiko. http://gestagamang.blogspot.co.id/2013/06/mengambil-resiko-dan-keputusan_21.html (diakses 26 Desember 2018)

Akbar, Didik Ali. 2012. Pengambilan Resiko. http://dikdikali.blogspot.co.id/2012/11/pengambilan-resiko.html (diakses 26 Desember 2018)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar