Laman

Kamis, 06 Desember 2018

KONTROL DIRI

Abstrak

Kendali Diri atau Kontrol Diri merupakan kapasitas manusia untuk mengendalikan respon terutama dalam fungsinya untuk beradaptasi dengan norma ideal, moral, ekspektasi sosial, dan pencapaian jangka panjang.

Kata Kunci: Kendali, Diri, Emosi.

KENDALIKAN DIRI.
Kendali Diri atau Kontrol diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri secara sadar agar menghasilkan perilaku yang tidak merugikan orang lain, sehingga sesuai dengan norma sosial dan dapat diterima oleh lingkungannya.

STRATEGI MENGENDALIKAN DIRI.
Agar usaha mengendalikan emosi, pikiran dan fisik berhasil maka kamu perlu menerapkan strategi kendali diri sebagai berikut:
  1. Disiplin Diri.
    Jika kita sudah mampu mendisiplinkan diri kita sendiri untuk mengendalikan emosi, pikiran dan fisik, maka dengan sendirinya kemampuan kita untuk meraih sukses juga menjadi lebih baik. Misalnya, kita akan lebih mampu mengendalikan perubahan yang terjadi disekitar kita agar dapat menunjang sukses kita. Kita juga bisa mengendalikan permasalahan disekitar kita. Dengan mengubah permasalahan menjadi kesempatan sukses, kita pun bisa lebih baik dalam mengatur waktu untuk beraktivitas lebih cerdas.
  2. Motivasi Diri yang Tinggi.
    Dorongan atau motivasi dari dalam diri sendiri muncul karena keinginan ataupun harapan yang kuat untuk meraih sukses. Jadi, temukan harapan atau keinginan yang kuat, yang pencapaiannya bisa membuat kita menitikkan air mata bahagia. Misalnya mimpi untuk menyekolahkan gratis 50 anak tidak mampu dari lingkungan kita.

    Dorongan atau motivasi bisa juga datang dari luar (orang tua, kakak, adik, sahabat atau ustadz yang menjadi panutan kita). Motivasi dari luar bisa pula datang dari sebuah peristiwa; (kegagalan ,kemenangan atau pun kesedihan). Pengalaman buruk menjadi korban kecelakaan, bisa saja mendorong kita untuk aktif memberikan penerangan kepada orang lain. Atau masyarakat umum untuk menggunakan sabuk pengaman dan berdisplin dalam kendaraan. Pengalaman terhadap saudara dekat yang terlena suatu penyakit, juga bisa memotivasi kita untuk melakukan riset mengenai penyakit tersebut.
  3. Percaya Diri.
    Jika kita sendiri tidak percaya bahwa kita bisa meraih sukses, bagaimana kita bisa meyakinkan orang lain untuk mendukung kita meraih sukses? Misalnya kita usaha jual beli barang, jika kita tidak yakin terhadap barang yang kita tawarkan, lebih baik tidak usah berjualan, soalnya kita pasti tidak mampu meyakinkan calon pembeli untuk membeli barang yang kita tawarkan. Kita aja tidak yakin,bagaimana orang lain mau yakin?
  4. Pengembangan Diri.
    Keinginan untuk selalu mengembangkan diri merupakan salah satu faktor kunci dalam memupuk kemampuan kita mengendalikan diri. Misalnya dengan mempelajari teknik-teknik mengatur waktu yang efektif, kita bisa mencoba untuk megendalikan waktu (bukan kita yang dikendalikan).

    Yang penting diperhatikan di sini adalah kita perlu mengembangkan diri kita secara terus-menerus. Sehingga kita bisa benar-benar menjadi ahli di bidang yang kita tekuni agar kita bisa memupuk rasa percaya diri yang tinggi, dan membuat orang menaruh kepercayaan tinggi atas kemampuan kita. Banyak sekali sumber yang dapat kita manfaatkan untuk mengembangkan diri. Kita bisa belajar dari pengalaman diri sendiri dan juga pengalaman orang lain.

PENGENDALIAN DIRI ATAS MASALAH SAAT INI.
Membangun pengendalian diri bukanlah hal yang mudah, tetapi Anda bisa melakukan perubahan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengendalikan sikap impulsif. Memiliki kemampuan mengendalikan diri dalam bertingkah laku membuat Anda lebih mampu mengendalikan kehidupan, merasa lebih berdaya, dan membantu meningkatkan perasaan berharga.

1. Kenali Pikiran Impulsif yang Muncul.

Anda bisa membangun pengendalian diri dengan mengetahui cara menolak pemicu pikiran impulsif yang muncul pada momen tertentu. Buatlah daftar perilaku yang ingin Anda kendalikan dan situasi yang memicu perilaku tersebut. Mengenali momen yang memicu tindakan impulsif membuat Anda mampu menciptakan jeda antara munculnya keinginan dan tindakan.
2. Berikan Waktu untuk Memproses Pikiran Impulsif.

Dengan memberikan waktu kepada diri sendiri untuk berpikir, Anda bisa mengevaluasi tindakan yang akan Anda lakukan dari sudut pandang yang lebih rasional. Cara ini membantu Anda belajar menunda sehingga terhindar dari perilaku impulsif.
3. Lakukan Pernapasan Perut.

Cara ini bisa membantu apabila Anda ingin berhenti merokok atau mengendalikan pola makan. Jika muncul keinginan merokok atau makan, alih-alih langsung menyerah, pasanglah pengatur waktu di ponsel agar berbunyi setelah lima menit lalu lakukan pernapasan perut. Ingatlah bahwa keinginan hanyalah keinginan, bukan kebutuhan. Sambil memperhatikan napas selama lima menit, bayangkan keinginan Anda menghilang setiap kali membuang napas. Catatlah apa yang Anda rasakan sambil memperhatikan apakah masih ada keinginan makan secara impulsif atau menyerah pada keinginan merokok.
4. Temukan Pengalih yang Bermanfaat.

Anda akan kesulitan menolak keinginan impulsif jika hanya duduk diam dan menurutinya. Alih-alih, sadari apabila muncul keinginan dan alihkan dengan memperhatikan hal yang lain. Cara ini akan mengalihkan pikiran impulsif dan memberikan Anda kesempatan untuk memutuskan apakah Anda mau memenuhi keinginan tersebut.
5. Lakukan Aktivitas Di Luar Rumah.

Selain mencari pengalih setiap muncul keinginan, berusahalah mengganti perilaku yang ingin Anda kendalikan dengan aktivitas lain. Anda bisa membuat keputusan yang lebih baik dan bermanfaat dengan memberikan waktu kepada diri sendiri untuk menenangkan pikiran.

3 LANGKAH MENGATUR EMOSI DALAM MENGENDALIKAN DIRI.
Bagi Anda yang memiliki kesulitan untuk mengatur emosi, berikut tiga langkah yang bisa dicoba:
  • Kembali Melihat Situasi.
    Untuk mengontrol marah yang berlebihan, coba kembali melihat situasi yang membuat Anda marah.

  • Analisis Masalahnya.
    Tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda bisa merasakan marah yang begitu besar dan apa penyebabnya. Dengan mengetahui secara jelas masalah yang ada, Anda bisa memiliki kemampuan untuk mengontrol amarah yang meledak.
  • Selesaikan Masalah.
    Bagi sebagian orang, menonton film atau video lucu dapat membuat perasaan lebih tenang. Namun, hasilnya hanya bertahan beberapa waktu saja.

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa kita perlu melatih diri kita sendiri untuk mengendalikan diri agar ketika terjadi suatu permasalahan atau peristiwa, diri kita menjadi tenang dan terkendali serta berpikir terlebih dahulu untuk mengambil suatu keputusan agar tidak main hakim sendiri atau melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar