Abstrak
:
pengambilan resiko adalah bagian penting untuk melangkah maju di era modern
seperti sekarang ini. Pengalaman kita sendiri dan kondisi riwayat emosional
masing-masing individu juga mempengaruhi seberapa besar kita mengambil resiko.
Tapi apa yang dibutuhkan
untuk menjadi seorang pengambil resiko. Dan mungkinkah mengubah diri anda
menjadi salah satunya? Menurut pendiri facebook, Mark Zuckerberg mengatakan
"mereka yang tidak berani mengambil resiko berada dijalan menuju 'jaminan
kegagalan'".
Apa
yang membuat seseorang menjadi pengambil resiko?
Kemampuan kita untuk
mengambil peluang dan merasa nyaman dengan hasil yang tidak diketahui
dipengaruhi oleh susunan psikologis kita sendiri, fungsi fiiologis di tubuh
kita, budaya di mana kita dibesarkan, dan dukungan masyarakat yang lebih luas
terhadap periliaku berisiko.
Penelitian telah
menemukan, misalnya, bahwa tingkat testosterone masing-masing individu dapat
berhubungan langsung dengan pandangan kita terhadap resiko.
"Ketika anda bersiap
untuk bertengkar atau anda telah mengambil resiko dan hasilnya terbayar dengan
setimpal, tingkat testosterone anda meningkat dan anda menjadi lebih percaya
diri", kata Dr Tara Swart, seorang ilmuwan syaraf dan pelatih kepemimpinan
di London, Inggris. Disisi lain, ketika usaha berisiko anda menyebabkan
kegagalan, kadar testosterone anda turun.
"Otak anda
sebenarnya akan mencegah anda (untuk mengambil lebih banyak resiko) dengan
memberi anda lebih banyak kenangan saat mengalami kegagalan", tambah
swart.
Bagaimana
menjadi seorang pengambil resiko?
Bagi mereka yang bukan
pengambil resiko, ada beberapa cara untuk membuat diri anda lebih nyaman dalam
mengambil peluang tersebut. Praktik melatih perhatian penuh seperti bersamaan
dengan menjalani gaya hidup sehat, telah terbukti mengendalikan tingkat
adrenalin dan kortisol, hormone stress yang dilepaskan saat anda berada dibawah
teknan yang terkait dengan pengambilan resiko.
Beberapa langkah praktis
untuk berlatih mengmbil resiko secara cerdas :
- Mengulang-ulang pikiran anda.
Ketika anda menghadapi
pengalaman pribadi dan pengalaman buruk kita dengan rsiko-resiko yang ada saat
itu, ada tantangan yang tak dapat terhindarkan. Kadang juga tidak mungkin
mempengaruhi pandangan teman, keluarga, dan kolega saat menghadapi resiko. Tapi
apa yang bias diubah adalah cara kita dalam memikirkan unsur dan reaksi kita
terhadapnya.
- Mengambil kesempatan pada diri sendiri.
Mungkin pada akhirnya
anda harus bersedia mengambil kesempatan pada diri anda sendiri, untuk menerima
bahwa anda dapat membuat pilihan yang tepat dan mengatasi hal-hal buruk jika
semaunya tidak berjalan semestinya. Tapi perlu diingat bahwa resiko hampir
selalu diperlukan untuk inovasi dan kemajuan.
Kesimpulan
Bukan tentang mengambil
setiap resiko yang datang, tapi melatih otak anda untuk dapat mengambil resiko
secara cerdas dan terdidik sambal juga membiarkan diri anda memikirkan apa yang
akan terjadi jika hal-hal tidak sesuai rencana.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar