Laman

Selasa, 12 Desember 2017

Penting Nya Motivasi Agar Semangat Belajar

@D18-Rifqi, @ProyekB11
Oleh Rifqi Baihaqi

·         Pengertian Motivasi
Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara khusus merupakan gejala aktivitas jiwa manusia yang sangat di perlukan oleh manusia dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan persaingan. Seseorang yang memiliki motivasi rendah akan memiliki kinerja, produktivitas, dan inovasi yang rendah. Akibatnya mereka akan tertinggal jauh dari manusia lainnya yang memiliki motivasi tinggi dalam menjalani hidupnya.
Menurut mc. Donald ( dalam Syaiful, 2002 ) Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.  ( Oemar hamalik, 1992 ) perubahan dalam diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan ia harapkan. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan dan tujuan merupakan hal ingin di capai oleh seorang individu. Tujuan tersebut akan mengarahkan perilaku dalam hal ini  yaitu perilaku unutk belajar.
Selanjutnya pembahasan akan di lanjutkan kepada hal yang berkaitan dengan kebutuhan. Dalam belajar motivasi sangat di perlukan. Sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan di kerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Maslow ( dalam Syaiful, 2002) sangat mempercayai bahwa tingkah laku manusia di bangkitkan dan di arahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan inilah menurut maslow yang mampu memotivasi tingkahlaku individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membengkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.

·         Jenis Dan sifat Motivasi
Para ahli umumnya sependapat bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder ( Dimyati, 2006: 86 ) sebagai  berikut :
1.       Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar atau motif bawaan. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia yang timbul akibat proses kimiawi fisiologik yang terdapat pada setiap orang. Manusia adalah makhluk jasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Di antara insting yang penting bagi manusia adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tau, membangun dan kawin ( koeswara 198; jalaluddin 1991 )
2.       Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari belajar melalui pengalaman. Motivasi sekunder ini, oleh beberapa ahli disebut juga motivasi sosial.  Menurut thomas dan znaniecki menggolongkan motivasi sekunder menjadi keinginan-keinginan :  memperoleh pengalaman baru, untuk mendapat respon, memperoleh pengakuan dan memperoleh rasa aman.
ü  Sifat motivasi
Berdasarkan sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
  1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya seorang siswa menyelesaikan pekerjaan rumah tentang soal-soal matematika, bertujuan untuk memahami konsep-konsep matematika melalui penyelesaian soal-soal itu, bukan karena takut kepada guru atau ingin mendapat pujian dari guru.
  1. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan yang dilakukannya. Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu. Misalnya siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak dipatuhi guru akan memarahinya

·         Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar
Ada beberapa motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan peserta didik di kelas (Dimyati : 2002) sebagai berikut :
  1. Memberi angka
Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi mereka di masa mendatang. Namun guru harus menyadari bahwa angka bukanlah hasil dari hasil belajar yang sejati. Untuk itu guru perlu memberikan angka atau nilai yang menyentuh afektif- afektif dan ketrampilan yang diperlihatkan anak didik dalam pergaulan atau kehidupan sehari-hari.
  1. Hadiah
Hadiah dapat di berikan kepada anak yang berprestasi  tinggi. Dalam pendidikan modern , anak didik yang berprestasi tinggi memperoleh predikat sebagai anak didik teladan. Hadiah di berikan kepada siswa untuk momotivasi anak agar senantiasa mempertahankan prestasinya selama berstudi  dan tidak menutup kemungkinan akan mendorong anak didik lainnya untuk ikut berkompetisi dalam belajar.  Hal ini merupakan gejala yang baik dan harus di sediakan lingkungan yang kreatif bagi anak didik.
  1. Kompetisi
Kompetisi  bisa di manfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengjar yang kondusif. Untuk menciptakan kondisi yang demikian, metode mengajar memegang peranan. Guru  bisa membentuk anak  didik ke dalam kelompok belajar di kelas, ketika pelajaran sedang berlangsung. Semua anak didik di libatkan ke dalam suasana belajar atau lebih di kenal  cara belajar siswa aktif  (CBSA).
  1. Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
  1. Memberi Ulangan
Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Berbagai usaha dan teknik bagaimana agar dapat menguasai semua bahan pelajaran anak didik lakukan sedini mungkin sehingga memudahkan mereka untuk menjawab setiap item soal yang diajukan ketika pelaksanaan ulangan berlangsung, sesuai dengan interval waktu yang diberikan.
  1. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa seseorang. Dia akan lebih bergairah mengerjakannya.
  1. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
  • Cita- cita atau aspirasi
Dengan adanya kemauan mencapai cita-cita anak akan mempunyai semangat belajar untuk mencapainya. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. Contoh seorang siswa ingin menjadi pemain bulu tangkis dunia akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Misal siswa tersebut akan rajin olahraga, melatih nafas, berlari di sampin tekun berlatih bulu tangkis.
  • Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu di barengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Dapat di katakan bahwa kemampuan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.  Contoh keinginan membaca perlu di barengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf.
  • Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang yang marah atau lapar akan mengganggu perhatian belajar sedangkan seorang yang sehat, gembira akan mudah memusatkan perhatian.
  • Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat barupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.  Bencana alam, lingkungan yang kumuh, ancaman rekan yang nakal akan mengganggu kesungguhan belajar.
  • Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut :
  1. Menyelenggarakan tertib belajar di kelas.
  2. Membina disiplin belajar dalam setiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah.
  3. Membina belajar tertib pergaulan.
  4. Membina belajar tertib lingkungan  sekolah.
  5. Pemahaman tentang diri siswa.
  6. Pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna.
  7. Mendidik cinta belajar.
DAFTAR PUSTAKA
·         Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
·         Mujiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta         
·         Sambeng, Agus. 2010. Upaya guru dalam meningkatkan motivasi Tersedia  :http://agussambeng.blogspot.com/2010/10/upaya-guru-dalam-meningkatkan motivasi.html. Di akses Tanggal 02 oktober 2011 Jam 16: 39



Tidak ada komentar:

Posting Komentar