Oleh Rifqi Baihaqi
·
Pengertian Motivasi
Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara
khusus merupakan gejala aktivitas jiwa manusia yang sangat di perlukan oleh
manusia dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan persaingan. Seseorang yang
memiliki motivasi rendah akan memiliki kinerja, produktivitas, dan inovasi yang
rendah. Akibatnya mereka akan tertinggal jauh dari manusia lainnya yang
memiliki motivasi tinggi dalam menjalani hidupnya.
Menurut mc. Donald ( dalam Syaiful, 2002 ) Motivasi adalah
suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
"feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga
elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya
perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya
tujuan. ( Oemar hamalik, 1992 ) perubahan dalam diri seseorang itu
terbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang
mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi
yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk
mencapainya.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan,
dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan
antara apa yang ia miliki dan ia harapkan. Sedangkan dorongan merupakan
kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan.
Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan
atau pencapaian tujuan dan tujuan merupakan hal ingin di capai oleh seorang
individu. Tujuan tersebut akan mengarahkan perilaku dalam hal ini yaitu
perilaku unutk belajar.
Selanjutnya pembahasan akan di lanjutkan kepada hal yang
berkaitan dengan kebutuhan. Dalam belajar motivasi sangat di perlukan. Sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan
di kerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Maslow ( dalam Syaiful, 2002) sangat
mempercayai bahwa tingkah laku manusia di bangkitkan dan di arahkan oleh
kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa
cinta, penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan
estetik. Kebutuhan-kebutuhan inilah menurut maslow yang mampu memotivasi
tingkahlaku individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu
akan membengkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan
dengan kepentingannya sendiri.
·
Jenis Dan sifat Motivasi
Para ahli umumnya sependapat bahwa motivasi dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder ( Dimyati, 2006:
86 ) sebagai berikut :
1. Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada
motif-motif dasar atau motif bawaan. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal
dari segi biologis atau jasmani manusia yang timbul akibat proses kimiawi
fisiologik yang terdapat pada setiap orang. Manusia adalah makhluk jasmani,
sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Di
antara insting yang penting bagi manusia adalah memelihara, mencari makan,
melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tau, membangun dan
kawin ( koeswara 198; jalaluddin 1991 )
2. Motivasi
sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari
belajar melalui pengalaman. Motivasi sekunder ini, oleh beberapa ahli disebut
juga motivasi sosial. Menurut thomas dan znaniecki menggolongkan motivasi
sekunder menjadi keinginan-keinginan : memperoleh pengalaman baru, untuk
mendapat respon, memperoleh pengakuan dan memperoleh rasa aman.
ü Sifat motivasi
Berdasarkan sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
- Motivasi
Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri
sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap
diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah
lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah
lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya seorang siswa
menyelesaikan pekerjaan rumah tentang soal-soal matematika, bertujuan untuk
memahami konsep-konsep matematika melalui penyelesaian soal-soal itu, bukan
karena takut kepada guru atau ingin mendapat pujian dari guru.
- Motivasi
ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri
seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan yang dilakukannya.
Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi
ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu. Misalnya siswa yang sedang
menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak
dipatuhi guru akan memarahinya
·
Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar
Ada beberapa motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
mengarahkan peserta didik di kelas (Dimyati : 2002) sebagai berikut :
- Memberi
angka
Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan
rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi mereka di masa mendatang. Namun guru harus menyadari
bahwa angka bukanlah hasil dari hasil belajar yang sejati. Untuk itu guru perlu
memberikan angka atau nilai yang menyentuh afektif- afektif dan ketrampilan
yang diperlihatkan anak didik dalam pergaulan atau kehidupan sehari-hari.
- Hadiah
Hadiah dapat di berikan kepada anak yang berprestasi
tinggi. Dalam pendidikan modern , anak didik yang berprestasi tinggi memperoleh
predikat sebagai anak didik teladan. Hadiah di berikan kepada siswa untuk
momotivasi anak agar senantiasa mempertahankan prestasinya selama
berstudi dan tidak menutup kemungkinan akan mendorong anak didik lainnya
untuk ikut berkompetisi dalam belajar. Hal ini merupakan gejala yang baik
dan harus di sediakan lingkungan yang kreatif bagi anak didik.
- Kompetisi
Kompetisi bisa di manfaatkan untuk menjadikan proses
interaksi belajar mengjar yang kondusif. Untuk menciptakan kondisi yang
demikian, metode mengajar memegang peranan. Guru bisa membentuk
anak didik ke dalam kelompok belajar di kelas, ketika pelajaran sedang
berlangsung. Semua anak didik di libatkan ke dalam suasana belajar atau lebih
di kenal cara belajar siswa aktif (CBSA).
- Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri.
- Memberi
Ulangan
Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar
jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Berbagai usaha dan teknik bagaimana
agar dapat menguasai semua bahan pelajaran anak didik lakukan sedini mungkin
sehingga memudahkan mereka untuk menjawab setiap item soal yang diajukan ketika
pelaksanaan ulangan berlangsung, sesuai dengan interval waktu yang diberikan.
- Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Pujian diberikan sesuai dengan hasil
kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak
didik. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa seseorang. Dia akan
lebih bergairah mengerjakannya.
- Unsur-Unsur
Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
- Cita-
cita atau aspirasi
Dengan adanya kemauan mencapai cita-cita anak akan mempunyai
semangat belajar untuk mencapainya. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar
intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan
aktualisasi diri. Contoh seorang siswa ingin menjadi pemain bulu tangkis dunia
akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Misal siswa
tersebut akan rajin olahraga, melatih nafas, berlari di sampin tekun berlatih
bulu tangkis.
- Kemampuan
siswa
Keinginan seorang anak perlu di barengi dengan kemampuan
atau kecakapan mencapainya. Dapat di katakan bahwa kemampuan memperkuat
motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Contoh
keinginan membaca perlu di barengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan
bunyi huruf-huruf.
- Kondisi
siswa
Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi
motivasi belajar. Seorang yang marah atau lapar akan mengganggu perhatian
belajar sedangkan seorang yang sehat, gembira akan mudah memusatkan perhatian.
- Kondisi
lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat barupa lingkungan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Bencana
alam, lingkungan yang kumuh, ancaman rekan yang nakal akan mengganggu
kesungguhan belajar.
- Upaya
guru dalam membelajarkan siswa
Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut :
- Menyelenggarakan
tertib belajar di kelas.
- Membina
disiplin belajar dalam setiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu dan
pemeliharaan fasilitas sekolah.
- Membina
belajar tertib pergaulan.
- Membina
belajar tertib lingkungan sekolah.
- Pemahaman
tentang diri siswa.
- Pemanfaatan
penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna.
- Mendidik
cinta belajar.
DAFTAR PUSTAKA
·
Hadis, Abdul. 2006. Psikologi
Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
·
Mujiono dan Dimyati.
2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
·
Sambeng, Agus.
2010. Upaya guru dalam meningkatkan motivasi Tersedia
:http://agussambeng.blogspot.com/2010/10/upaya-guru-dalam-meningkatkan motivasi.html.
Di akses Tanggal 02 oktober 2011 Jam 16: 39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar