- Kenapa di katakana perubahan sosial budaya ?
Pada awalnya mungkin kita menganggap perubahan sosial dan budaya adalah sama atau mungkin berbeda tapi tidak tahu bedanya terletak dimana. Oleh karena itu sebelum membahas lebih jauh tentang perubahan sosial budaya yang ada di masyarakat sangat perlu kiranya terlebih dahulu kita memahami konsep dasar antara perubahan sosial dan perubahan budaya. Apa yang membedakannya dan bagaimana hubungan yang terjadi diatara keduanya .
Perubahan sosial dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali ibarat sebuah uang logam. Uang logam memiliki dua buah sisi, yaitu angka dan gambar. Keduanya terlihat berbeda namun tidak bisa di pisahkan karena keduanya merupakan satu buah kesatuan fungsi yang melekat pada uang tersebut. Kedua sisinya berbeda namun memiliki hubungan yang tumpang tindih yang saling pengaruh dan mempengaruhi antara sisi yang satu dengan sisi yang satunya lagi. Begitu juga halnya dengan perubahan sosial dan budaya. Perubahan sosial dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali. Suatu perubahan sosial yang terjadi di masyarakat pastilah juga akan memberikan pengaruh kepada perubahan budaya di masyarakat tersebut. Dan begitu juga sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam masyarakat atau dengan kata lain hubungan antara masyarakat dan kebudayaan adalah hubungan tumpang tindih dan saling pengaruh mempengaruhi. Hal ini juga di perkuat oleh Kingsley Davis (dalam Soerjono Soekamto. 1982 hal 270) yang menyatakan bahwa perubahan-perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan-perubahan dalam kebudayaan. Seperti contoh berikut, kalau melihat budaya masyarakat Indonesia pada zaman dahulu, kaum perempuan tidak di haruskan bekerja , para perempuan akan lebih baik jika mengurusi segala urusan keluarganya seperti merawat dan mendidik anak, memasak, mencuci dan segala urusan rumah tangga lainnya ketimbang bekerja. Akan tetapi seiring dengan perubahan zaman dan adanya kesamaan gender perempuan tidak lagi mengurusi urusan rumah tangga bahkan saat ini peerempuan juga mencari nafkah dengan bekerja dan menjadi wanita karir. Contoh ini merupakan contoh dari perubahan seperangkat norma dan budaya serta mencakakup perubahan fungsi antara kaum laki-laki dan perempuan secara sosial. Maka dari itu untuk mengatasi ketumpang tindihan tersebut maka di gunakanlah istilah perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.
- Definisi Tentang Perubahan Sosial Budaya
Dalam kehidupannya perubahan merupakan suatu hal yang wajar dan pasti di alami oleh setiap manusia. Kita yang dahulunya kecil dan memiliki keterbatasan dalam melalukan berbagai kegiatan kini telah tumbuh menjadi dewasa dan dapat melakukan banyak hal. Dahulu surat-menyurat dilakukan dengan menggunakan jasa pos yang memerlukan waktu beberapa lama untuk dapat sampai kepada penerimannya maka sekarang surat menyurat sudah bisa dilakukan tanpa memerlukan jasa pos dan surat tersebut tidak perlu memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke pada penerimanya ,. Peristiwa - peristiwa di atas merupakan contoh kecil dari perubahan sosial budaya yang sadar atau tidak kita sadari, keadaan tersebut telah berlagsung dan membawa dampak kecil maupun besar di dalam kehidupan kita. Nah jadi,, apakah yang di maksud dengan perubahan sosial budaya itu ?
Menurut Max Weber (dalam Sutarto dkk. 2008 hal 102 ) mengatakan bahwa.Perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidak sesuaian unsur-unsur. Sedangkan
Menurut Kornblum (dalam Sutarto dkk. 2008 hal 102 ) mengatakan bahwa. Perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
Dari kedua definisi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang mencakup sosial dan kebudayaannya yang dapat membawa pengaruh terhadap situasi dan cara hidup masyarakat tersebut.
- Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat di bedakan atas beberapa bentuk yaitu sebagai berikut :
- Dilihat dari proses / waktu
Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)
- Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan di masyarakat yang terjadi dengan waktu yang cukup lama tanpa adanya kehendak tertentu dari masyarakat tersebut. akan tetapi perubahan ini terjadi karena adanya usaha dari masyarakat itu sendiri untuk memenuhi kebutuhannya sebagai upaya penyesuaian diri terhadap perkembangan yang terjadi pada waktu tertentu.
Contoh Perubahan evolusi adalah perubahan masyarakat yang dimana pada awalnya untuk memenuhi kehidupannya mereka berburu dan tinggal tidak menetap menuju masyarakat yang lebih maju yaitu dimana pada tahapan selanjutnya ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat sudah mulai bercocok tanam dan tinggal menetap.
b. Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat. Perubahan yang terjadi bisa dikarenakan sudah di rencanakan sebelumnya ataupun tidak sama sekali. Dalam revolusi biasanya di awali oleh ketegangan-ketegangan ataupun konflik yang terjadi di masyarakat akibat adanya gangguan yang di alami masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Contoh Perubahan Revolusi adalah revolusi yang terjadi di Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 yang mengantarkan Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaannya.
- Dilihat dari pengaruh
Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
- Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi di masyarakat yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi struktur masyarakat.
Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode pakaian, mode rambut, mode sepetu dan lain sebagainya yang tidak membawa pengaruh terlalu berarti bagi masyarakat.
b. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah perubahan yang membawa pengaruh dan sangat dirasakan langsung perubahannya terhadap kehidupan masyarakat.
Contoh perubahan besar adalah pengolahan pertanian dari yang semula menggunakan sapi sebagai alat untuk menggarap lahan sawah berubah menggunakan mesin traktor yang lebih cepat dan efesien.
- Dilihat dari penyebab
Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
- Perubahan yang direncanakan adalah segala perubahan yang telah direncanakan dahulu sebelumnya oleh pihak-pihak yang hendak melaksanakan perubahan sosial di masyarakat. Adapun pihak-pihak yang merencanakan perubahan itu disebut dengan agen perubahan sosial (agen of social change). Agen perubahan sosial bisa berwujud pemerintah, Lembaga swadaya masyarakat, dan lain sebagainya.
Contoh perubahan yang di rencanakan adalah pada massa pemerintahan presiden SBY yang mengeluarkan kebijakan pergantian penggunaan energi bagi masyarakat untuk memasak yaitu dari minyak tanah ke gas, hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan sumber daya alam khususnya minyak bumi yang semakin lama semakin menipis.
- Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
- Faktor Pendorong Perubahan Sosial
- Perubahan lingkungan alam
Lingkungan alam sebagai tempat hidup manusia sangat berpengaruh terhadap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Adapun faktor-faktor alam yang dapat menimbulkan perubahan sosial budaya berupa hal-hal berikut :
- Perubahan sosial budaya akibat bencana alam
Perubahan kondisi lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial budaya di masyarakat. Berbagai perubahan kondisi lingkungan alam seperti misalnya bencana gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor dan lain sebagainya dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya di masyarakat. Mengapa demikian ?.karena bencana alam tidak hanya menimbulkan kerusakan harta benda namun juga berdampak kepada pola kehidupan sosial budaya di masyarakat. Masyarakat yang terkena dampak langsung dari bencana alam tersebut akan mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tentunya akan menciptakan kondisi sosial yang baru di tempat pengungsiannya. Dan tidak hanya itu masyarakat di tempat pengungsian juga akan bertemu dan saling berinteraksi dengan para pengungsi lainnya yang bisa saja berasal dari desa yang berbeda sehingga terjadilah yang disebut sebagai alkulturasi atau pencampuran kebudayaan.
Contohnya yang terjadi pada masyarakat korban erupsi gunung sinabung di Sumatera Utara.
- Perubahan sosial budaya akibat kondisi alam
Perubahan sosial budaya dapat pula terjadi akibat dari kondisi alam. Misalnya masyarakat di daerah pantai memiliki keunggulan pariwisata. Jika daerahnya di kelolah dengan baik misalnya jalan raya sebagai akses masuk ke lokasi, jaringan listrik dan telepon dan lain sebagainya dibangun dengan baik. Maka akan mendatangkan wisatawan. Dengan datangnya wisatawan maka akan membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar, yang awalnya mereka penghasilannya pas-pasan yang di dapat dari hasil melaut kini mendapat tambahan penghasilan karena mereka bisa berjualan ataupun menawarkan jasa di lokasi wisata tersebut. hal inilah yang nantinya melahirkan perubahan di bidang sosial yaitu meningkatnya taraf hidup masyarakat sekitar sedangkan dalam hal perubahan budaya. Maka dengan adanya wisatawan dari luar yang dating juga berpotensi membawa dampak negative bagi masyarakat sekitar. Banyaknya pengunjung atau turis dengan latar belakang budaya yang berbeda (terutama turis dari luar negeri yang jika mereka mandi di pantai maka mereka menggunakan pakaian yang sangat terbuka yang tidak cocok dengan budaya kita yaitu budaya yang menjaga norma kesopanan) maka dengan begitu masyarakat sekitar bisa saja terbawa dan ikut-ikutan sehingga kebudayaan masyarakat lokan yang tadinya sangat menjaga kesopanan perlahan-lahan mulai terkikis.
- Faktor demografi atau kependudukan
Kependudukan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dan budaya di masyarakat . adapun faktor-faktor kependudukan yang menjadi pendorong terjadinya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut:
- Jumlah penduduk
Jumlah penduduk pada suatu wilayah di tentukan oleh tiga hal yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (Migrasi). Ketiga hal ini lah yang menimbulkan perubahan-perubahan sosial budaya di masyarakat. Perubahan perubahan tersebut misalnya;
- Bertambahnya penduk yang tidak di ikuti oleh pertambahan lapangan kerja maka akan menimbulkan pengangguran.
- Bertambahnya penduduk di kota besar menimbulkan adanya perubahan dalam program pembangunan dan tata kota agar tidak terjadi yang namanya pemukiman kumuh di tengah-tengah kota.
- Faktor perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi dewasa ini sangat di rasa manfaatnya bagi kehidupan manusia. Perkembangn teknologi juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya di dalam kehidupan masyarakat contohnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan kemudahan bagi milyaran orang dalam berkomunikasi jarak jauh tanpa harus bertemu ataupun tanpa dengan menggunakan surat-menyurat. Selanjutnya masih dalam bidang komunikasi dengan adanya aplikasi seperti line, facebook, dan bbm semakin memudahkan seorang untuk menjalin hubungan sosialnya dengan orang lain tanpa ada batasan waktu kapanpun dan dimanapun. Dan sebaliknya dengan adanya perubahan ini sesungguhnya juga berdampak kepada perubahan budaya di masyarakat. Budaya kita adalah budaya masyarakat yang ramah tamah namun dengan adannya kemajuan teknologi komunikasi sadar atau tidak ketika kita berada di angkutan umum misalnya. Terkadang kita lebih berfokus dan bercakap-cakap dengan teman bbm ataupun media sosial yang lainnya dan tanpa kita sadari orang yang berada di sebelah kita duduk tidak kita perhatikan ataupun menyapanya sama sekali.
- Faktor agama
Agama merupakan sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat. Agama juga merupakan faktor pendorong perubahan sosial budaya di masyarakat contohnya pada masa pra aksara dimana pada saat itu masyarakat belum mengenal tulisan dan sistem kepercayaanya masih menyembah benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan gaib. Namun dengan masuknya agama maka sistem kepercayaan yang awalnya menyembah benda-benda tersebut berubah menjadi percaya akan tuhan sebagai pencipta alam semesta dan yang wajib untuk di sembah.
- Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Faktor penghambat perubahan sosial budaya antara lain adalah :
- Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
- Perkembangan ilmu pengetahuan.
- Sikap masyarakat yang kurang menghargai hasil karya orang lain.
- Prasangka atau sikap tertutup terhadap hal-hal baru atau asing.
- Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integritas kebudayaan yang sudah ada.
- Puas tehadap budaya yang sudah ada
- Adanya pemahaman nilai bahwa hidup ini tidak bisa di perbaiki atau pasrah
- Adanya faktor agama dan ideologi sebagai penyaring.
- Pola Perilaku Masyarakat Akibat Perubahan Sosial Budaya
- Posisi Gender
Pada zaman dahulu, kaum perempuan tidak di haruskan bekerja , para perempuan akan lebih baik jika mengurusi segala urusan keluarganya seperti merawat dan mendidik anak, memasak, mencuci dan segala urusan rumah tangga lainnya ketimbang bekerja. Akan tetapi seiring dengan perubahan zaman dan adanya kesamaan gender perempuan tidak lagi mengurusi urusan rumah tangga bahkan saat ini peerempuan juga mencari nafkah dengan bekerja dan menjadi wanita karir.
2. Gaya Hidup Remaja dan Cara Bergaul
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat juga berdampak kepada cara bergaul remaja masa kini. Di tengah arus globalisasi dan modrenisasi yang kini tengah berkembang di kehidupan masyarakat membawa dampak yang besar khususnya dari gaya hidup dan cara bergaul di kalangan remaja masa kini, tempat-tempat hiburan seperti mall, diskotik dan lain sebagainya yang terlalu bebas di masuki oleh kalagan remaja di era globalisasi dan modrenisasi ini membuat tak sedikit dari mereka yang akhirnya terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
3. Cara Berfikir Dan Bersikap
Cara berfikir masyarakat juga di pengaruhi oleh adanya perubahan sosial budaya. Dahulu kebanyakan masyarakat Indonesia berfikir bahwa banyak anak banyak rejeki, namun sekarang semakin matangya pemikiran masyarakat di tambah dengan kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat. Cara-cara berfikir seperti itu sudah di tinggalkan.masyarakat sudah lebih memilih untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dan telah berfikir bahwa dua anak lebih baik.
Cara bersikap yang dilakukan masyarakat akibat dari perubahan sosial budaya sangat di rasakan. Sikap gotong royong masyarakat sedikit demi sedikit telah hilang. Akibat adanya kemajuan zaman dan tuntutan kehidupan membuat masing-masing individu mementingkan urusannya sendiri (Individualis). Gambar di bawah ini adalah contoh sikap individualism ,, yang jauh terasa dekat sementara yang dekat terasa jauh.
Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
- Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
- Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
- Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya :
a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
- Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
- Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
- Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
- Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
- Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme
Demikian beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam proses pelestarian budaya. Diharapkan segala kesadaran kita sebagai generasi penerus untuk tetap bisa menjaga dan melestarikan budaya.
demikian artikel dari saya semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar