Risiko adalah “ sebagai suatu
konsep dengan beberapa arti, yang pemakaiannya tergantung kepada
hubungan-hubungan apa dan disiplin ilmu dari mana orang memandang. Sebagaimana
digunakan oleh Robert I. Mahr dan Emerson Cammack dalam bukunya Principle of
insurance). Selanjutnya juga dinyatakan bahwa pengertian risiko apabila
dipergunakan secara longgar, akan berarti “ mengalami kemalangan atau kebahagiaan”.
Sesunguhnya kehidupan manusia itu selalu berkisar antara ketidakpastian yang
berkepanjangan dan terus menerus Keadaan tidak pasti tersebut lazim disebut
sebagai suatu risiko.
Bahwa manusia itu selalu menghadapi risiko, karena memang sesungguhnya manusia itu pada hakekatnya merupakan suatu obyek tumpuan risiko, yang sebagaimana sifat hakiki manusia itu sendiri. Jadi risiko itu memang suatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Disamping itu tidak ada seorangpun yang bebas dari suatu risiko.
Secara lebih jelas. Sr. Diacon dan RL. Carter, mengatakan :
“ Risiko itu ada setiap kali orang tidak menguasai dengan sempurna, atau mengetahui lebih dulu mengenai masa depan “
Bahwa manusia itu selalu menghadapi risiko, karena memang sesungguhnya manusia itu pada hakekatnya merupakan suatu obyek tumpuan risiko, yang sebagaimana sifat hakiki manusia itu sendiri. Jadi risiko itu memang suatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Disamping itu tidak ada seorangpun yang bebas dari suatu risiko.
Secara lebih jelas. Sr. Diacon dan RL. Carter, mengatakan :
“ Risiko itu ada setiap kali orang tidak menguasai dengan sempurna, atau mengetahui lebih dulu mengenai masa depan “
Bila kita berani mengambil risiko, artinya kita telah berani
menjalani kehidupan itu sendiri. Juga menunjukkan bahwa kita yakin akan
mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap risiko yang diambil. Tentu
saja bukan berarti melangkah tanpa perhitungan yang matang. Satu rahasia
orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa
mereka sering mengambil risiko dalam bertindak dan memiliki strategi dalam
setiap tindakannya.
Ada
beberapa halangan yang bisa membuat kita mengurungkan niat untuk menjadi
seorang pengambil risiko, yaitu:
1. Rasa takut akan penolakan
2. Takut tidak mendapatkan
persetujuan
3. Perasaan bersalah
4. Keinginan untuk selalu
benar
5. Ketidakpastian
6. Rasa takut diremehkan
7. Menghindari konflik
8. Takut akan kegagalan
9. "Bermain" aman
10. Takut akan menyakiti
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar