Masih mau berbohong? Coba aja buktikan kata-kata itu.
Pesatnya teknologi pada zaman ini mampu mengubah pola pikir masyarakat. Memang semakin maju dan semakin baik, tetapi disisi lain ada dampak negatif yang sedang melanda Negara kita, tentunya NKRI tercinta. Masalahnya ialah bencana korupsi,kolusi,nepotisme.
Korupsi pada zaman yang canggih ini tidak hanya
dilakukan oleh pejabat petinggi Negara tetapi korupsi juga sering dilakukan
sang anak kepada ibunya bahkan dengan canggihnya teknologi seorang siswa pun
mampu melakukan korupsi seperti memanfaatkan canggihnya teknologi untuk mencari
jawaban ujian melalui teman dan melalui situs yang tersedia di Internet. Korupsi seperti sudah menjadi tradisi
dikalangan masyarakat. Pengembangan moral dan sikap jujur yang tidak dibiasakan
dari kecil membuat mereka sudah terbiasa melakukan yang namanya korupsi.
Apa
sih pengertian jujur?
Menurut Niko (2017) Jujur adalah sesuatu perkataan,
perbuatan,maupun perilaku yang dilakukan sesuai hati dengan keadaan yang ada
tanpa ada rekayasa serta tidak ditambahkan dengan sesuatu yang belum pasti
kebenarannya.
Jujur itu sama seperti menyampaikan amanah seperti
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad S.A.W , beliau diberi amanah oleh Allah
untuk menyampaikan wahyu untuk umatnya
beliau pun langsung menyampaikan amanah tersebut tanpa menambahkan
maupun merekayasa apa yang disampaikan oleh Allah kepada umatnya.
Apa saja sih bentuk-bentuk kejujuran?
Berikut 5 bentuk-bentuk
kejujuran menurut Imam Ghazali, diantaranya :
1. Jujur dalam ucapan
2. Jujur dalam berniat
3. Jujur dalam kemauan
4. Jujur dalam perbuatan
5. Jujur dalam menepati janji
Saya ingin berbagi pengalaman, sewaktu saya sekolah
tepatnya SMP kelas 9 pada waktu itu sedang berlangsung Ujian Nasional, sebelum
ujian nasional berlangsung ada seorang pria menawarkan kunci jawaban yang
menawarkan kepada saya dan teman-teman saya lalu saya menolaknya karena saya
hanya percaya kepada Allah dan saya ingat kata orang tua saya bahwa mencontek
itu tidak akan mengubah masa depanmu menjadi lebih baik , saya pun langsung
memberitahu kepada teman-teman saya bahwa percaya sama kunci jawaban itu sama
saja perbuatan musyrik namun teman saya tidak mendengarkan omongan saya lalu
mereka tetap membeli jawaban tersebut yang belum tentu benar pada saat ujian
berlangsung terjadi saya melihat teman-teman saya yang sedang melihat kunci
jawaban tersebut tapi karena saya yakin dengan Allah saya tidak terpengaruh
dengan semua itu. Ketika pengumuman kelulusan serta pembagian hasil ujian saya
sangat bangga dengan komitmen yang saya buat karena hasil ujian yang saya
dapatkan memuaskan tapi saya cukup sedih melihat teman saya yang mendapatkan
hasil yang mengecewakan. Dari pengalaman diatas kita bisa tarik kesimpulan
bahwa “apabila kita jujur dan yakin bahwa Allah bersama kita tentu saja
pertolongan-Nya dan kebahagiaan yang diberikan-Nya akan selalu bersama kita
dimanapun kita berada”.
Berikut hadist yang menerangkan tentang kejujuran.
Ø
Lisan yang Jujur
Berkenaan
dengan lisan yang jujur terdapat dalil dari hadits Nabi Sholallahu ‘alaihi
wasallam yakni hadits dari Syaddad bin Aus Radiallahu ‘anhu bahwasanya
Beliau Sholallahu ‘alaihi Wasallam berkata kepadaku, Wahai Syaddad bin
Aus, apabila kamu melihat orang yang mengumpulkan emas dan perak, maka
kumpulkanlah kalimat ini (doa-doa):
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الثَّبَاتَ فِي الأَمْرِ ، وَأَسْأَلُكَ عَزِيمَةَ الرُّشْدِ ، وَأَسْأَلُكَ
شُكْرَ نِعْمَتِكَ ، وَالصَّبْرَ عَلَى بَلائِكَ ، وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ ،
وَالرِّضَا بِقَضَائِكَ ، وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا ، وَلِسَانًا صَادِقًا ،
وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ
، وأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ
“Wahai
Allah aku meminta kepadamu keteguhan dalam segala perkara, kesungguhan dalam
petunjuk. Aku memohon kepada-Mu segala yang bisa mendatangkan rahmat-Mu, segala
yang bisa mengundang ampunan-Mu! Aku memohon kepadamu rasa syukur atas
nikmat-Mu dan ibadah yang bagus. Aku juga memohon hati yang selamat dan lisan yang jujur.
Aku juga memohon kepada-Mu kebaikan yang engkau ketahui. Aku meminta ampunan
kepada-Mu dari keburukan yang engkau ketahui. Sesunggunya Engkau adalah maha
mengetahui perkara-perkara ghaib.” (HR. Thabrani)
Berikut surah yang menerangkan tentang kejujuran
1. Surah
At-Taubah ayat 119
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah SWT, dan hendaklah
bersama orang-orang yang benar.”
Apa saja sih manfaat
dari sikap jujur?
Dari pengalaman
diatas kita bisa tau bahwa sikap jujur memiliki manfaat yang luar biasa.
Berikut beberapa
manfaat dari sikap jujur, diantaranya :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada
Allah
2. Menjauhkan diri kita dari dosa besar
3. Memudahkan kita dalam mencari pekerjaan
4. Mempunyai banyak teman
5. Mampu mendatangkan kebahagiaan
6. Mampu mendatangkan ketenangan hati
7. Mampu mendatangkan sikap percaya diri
8. Mampu menghindarkan dari fitnah
9. Mampu mendatangkan kepercayaan dari orang lain
10. Mampu mendatangkan pahala
Bagimana sih dampak bagi orang yang tidak jujur?
Berikut beberapa
dampak bagi orang yang tidak memiliki sikap jujur, diantaranya:
1. Hati akan selalu tidak tenang
2. Tidak disenangi oleh orang lain
3. Tidak mendapat pengakuan dari orang-orang sekitar
4. Mendatangkan dosa
5. Sulit mencari
pekerjaan
6. Sulit mendatangkan kebahagiaan
7. Hilangnya mendapat petunjuk dari Allah
8. Hilangnya kepercayaan dari orang-orang sekitar
9. Mampu membuat kita stress ketika masalah datang
10. Mampu mendatangkan penyakit
Kesimpulan :
“sesakit apapun sebuah kejujuran akan lebih
menyakitkan ketika kebohongan terungkap”.
“ lebih baik
berbicara jujur meskipun menyakitkan seseorang daripada menipu yang membuat
seseorang tersenyum, jadilah hamba Allah yang jujur lidahnya dalam berkata”.
Dua kata diatas
memberikan nasihat kepada kita, jujur lebih baik meskipun masalah sedang
melanda dan menyakitkan orang lain karena sesungguhnya kejujuran tidak akan
mengecewakan.
Referensi
http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.co.id/2013/01/lima-bentuk-kejujuran-menurut-imam.html?m=1
http://gigihsetiawan45.blogspot.co.id/?m=1
http://faizurrizqi.blogspot.co.id/2014/04/dampak-berkata-tidak-jujur.html?m=1
lasealwin.wordpress.com
Referensi
http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.co.id/2013/01/lima-bentuk-kejujuran-menurut-imam.html?m=1
http://gigihsetiawan45.blogspot.co.id/?m=1
http://faizurrizqi.blogspot.co.id/2014/04/dampak-berkata-tidak-jujur.html?m=1
lasealwin.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar