Laman

Sabtu, 09 September 2017

Kalian udah jujur belum?



D26-Niko
Oleh: Niko Prayoga














Masih mau berbohong?  Coba aja buktikan kata-kata itu.

  Pesatnya teknologi pada zaman ini mampu mengubah pola pikir masyarakat. Memang semakin maju dan semakin baik, tetapi disisi lain ada dampak negatif yang sedang melanda Negara kita, tentunya NKRI tercinta. Masalahnya ialah bencana korupsi,kolusi,nepotisme.
Korupsi pada zaman yang canggih ini tidak hanya dilakukan oleh pejabat petinggi Negara tetapi korupsi juga sering dilakukan sang anak kepada ibunya bahkan dengan canggihnya teknologi seorang siswa pun mampu melakukan korupsi seperti memanfaatkan canggihnya teknologi untuk mencari jawaban ujian melalui teman dan melalui situs yang tersedia di Internet.  Korupsi seperti sudah menjadi tradisi dikalangan masyarakat. Pengembangan moral dan sikap jujur yang tidak dibiasakan dari kecil membuat mereka sudah terbiasa melakukan yang namanya korupsi.
            Apa sih pengertian jujur?
Menurut Niko (2017) Jujur adalah sesuatu perkataan, perbuatan,maupun perilaku yang dilakukan sesuai hati dengan keadaan yang ada tanpa ada rekayasa serta tidak ditambahkan dengan sesuatu yang belum pasti kebenarannya.
Jujur itu sama seperti menyampaikan amanah seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad S.A.W , beliau diberi amanah oleh Allah untuk menyampaikan wahyu untuk umatnya  beliau pun langsung menyampaikan amanah tersebut tanpa menambahkan maupun merekayasa apa yang disampaikan oleh Allah kepada umatnya.

Apa saja sih bentuk-bentuk kejujuran?
Berikut 5 bentuk-bentuk kejujuran menurut Imam Ghazali, diantaranya :
1.    Jujur dalam ucapan
2.    Jujur dalam berniat
3.    Jujur dalam kemauan
4.    Jujur dalam perbuatan
5.    Jujur dalam menepati janji
Saya ingin berbagi pengalaman, sewaktu saya sekolah tepatnya SMP kelas 9 pada waktu itu sedang berlangsung Ujian Nasional, sebelum ujian nasional berlangsung ada seorang pria menawarkan kunci jawaban yang menawarkan kepada saya dan teman-teman saya lalu saya menolaknya karena saya hanya percaya kepada Allah dan saya ingat kata orang tua saya bahwa mencontek itu tidak akan mengubah masa depanmu menjadi lebih baik , saya pun langsung memberitahu kepada teman-teman saya bahwa percaya sama kunci jawaban itu sama saja perbuatan musyrik namun teman saya tidak mendengarkan omongan saya lalu mereka tetap membeli jawaban tersebut yang belum tentu benar pada saat ujian berlangsung terjadi saya melihat teman-teman saya yang sedang melihat kunci jawaban tersebut tapi karena saya yakin dengan Allah saya tidak terpengaruh dengan semua itu. Ketika pengumuman kelulusan serta pembagian hasil ujian saya sangat bangga dengan komitmen yang saya buat karena hasil ujian yang saya dapatkan memuaskan tapi saya cukup sedih melihat teman saya yang mendapatkan hasil yang mengecewakan. Dari pengalaman diatas kita bisa tarik kesimpulan bahwa “apabila kita jujur dan yakin bahwa Allah bersama kita tentu saja pertolongan-Nya dan kebahagiaan yang diberikan-Nya akan selalu bersama kita dimanapun kita berada”.

Berikut hadist yang menerangkan tentang kejujuran.
Ø  Lisan yang Jujur
Berkenaan dengan lisan yang jujur terdapat dalil dari hadits Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam yakni hadits dari Syaddad bin Aus Radiallahu ‘anhu bahwasanya Beliau Sholallahu ‘alaihi Wasallam berkata kepadaku, Wahai Syaddad bin Aus, apabila kamu melihat orang yang mengumpulkan emas dan perak, maka kumpulkanlah kalimat ini (doa-doa):
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الأَمْرِ ، وَأَسْأَلُكَ عَزِيمَةَ الرُّشْدِ ، وَأَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ ، وَالصَّبْرَ عَلَى بَلائِكَ ، وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ ، وَالرِّضَا بِقَضَائِكَ ، وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا ، وَلِسَانًا صَادِقًا ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ ، وأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ
Wahai Allah aku meminta kepadamu keteguhan dalam segala perkara, kesungguhan dalam petunjuk. Aku memohon kepada-Mu segala yang bisa mendatangkan rahmat-Mu, segala yang bisa mengundang ampunan-Mu! Aku memohon kepadamu rasa syukur atas nikmat-Mu dan ibadah yang bagus. Aku juga memohon hati yang selamat dan lisan yang jujur. Aku juga memohon kepada-Mu kebaikan yang engkau ketahui. Aku meminta ampunan kepada-Mu dari keburukan yang engkau ketahui. Sesunggunya Engkau adalah maha mengetahui perkara-perkara ghaib.” (HR. Thabrani)
Berikut surah yang menerangkan tentang kejujuran
1. Surah At-Taubah ayat 119
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah SWT, dan hendaklah bersama orang-orang yang benar.”
Apa saja sih manfaat dari sikap jujur?
Dari pengalaman diatas kita bisa tau bahwa sikap jujur memiliki manfaat yang luar biasa.
Berikut beberapa manfaat dari sikap jujur, diantaranya :
1.    Meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah
2.    Menjauhkan diri kita dari dosa besar
3.    Memudahkan kita dalam mencari pekerjaan
4.    Mempunyai banyak teman
5.    Mampu mendatangkan kebahagiaan
6.    Mampu mendatangkan ketenangan hati
7.    Mampu mendatangkan sikap percaya diri
8.    Mampu menghindarkan dari fitnah
9.    Mampu mendatangkan kepercayaan dari orang lain
10. Mampu mendatangkan pahala

Bagimana sih dampak bagi orang yang tidak jujur?
Berikut beberapa dampak bagi orang yang tidak memiliki sikap jujur, diantaranya:
1.    Hati akan selalu tidak tenang
2.    Tidak disenangi oleh orang lain
3.    Tidak mendapat pengakuan dari orang-orang sekitar
4.    Mendatangkan dosa
5.    Sulit mencari  pekerjaan
6.    Sulit mendatangkan kebahagiaan
7.    Hilangnya mendapat petunjuk dari Allah
8.    Hilangnya kepercayaan dari orang-orang sekitar
9.    Mampu membuat kita stress ketika masalah datang
10. Mampu mendatangkan penyakit

Kesimpulan :
 “sesakit apapun sebuah kejujuran akan lebih menyakitkan ketika kebohongan terungkap”.
“ lebih baik berbicara jujur meskipun menyakitkan seseorang daripada menipu yang membuat seseorang tersenyum, jadilah hamba Allah yang jujur lidahnya dalam berkata”.
Dua kata diatas memberikan nasihat kepada kita, jujur lebih baik meskipun masalah sedang melanda dan menyakitkan orang lain karena sesungguhnya kejujuran tidak akan mengecewakan. 


Referensi
http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.co.id/2013/01/lima-bentuk-kejujuran-menurut-imam.html?m=1
http://gigihsetiawan45.blogspot.co.id/?m=1
http://faizurrizqi.blogspot.co.id/2014/04/dampak-berkata-tidak-jujur.html?m=1
lasealwin.wordpress.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar