Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi. Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif.
Pada dasarnya, kemampuan menyesuaikan diri itu dibentuk oleh kebudayaan setiap individu. Karena jelas, setiap individu berbeda dan mempunyai identitas masing-masing dalam kehidupannya. Hanya, ketika seorang individu itu terjun atau katakanlah berada pada sebuah kelompok, maka individu itu harus melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh kelompok itu sendiri. Dan karena itu, hendaknya setiap orang mengenal dirinya sendiri. Dan itu merupakan salah satu syarat pokok dalam penyesuaian diri yang baik. Dan orang harus menyesuaikan hidupnya sedemikian rupa sehingga dapat memanfaatkan dan melindungi diri terhadap perubahan-perubahan yang ada.
Ada beberapa faktor yang mempunyai pengaruh besar dalam menciptakan penyesuaian diri pada individu (Fahmi, 1977), diantaranya :
a. Pemuasan kebutuhan pokok dan kebutuhan pribadi
b. Hendaknya ada kebiasaan-kebiasaan dan keterampilan yang dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan yang mendesak
c. Hendaknya dapat menerima dirinya
d. Kelincahan
e. Penyesuaian dan persesuaian
Salah satu ciri-ciri
makhluk hidup adalah beradaptasi. Pohon mahoni, randu, jati menggugurkan
daunnya pada saat musim kemarau. Seperti halnya dengan manusia. Manusia
adalah makhluk social di mana manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu kita sebagai manusia tentunya
harus beradaptasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Ngomong-ngomong
soal adaptasi,apa sih adaptasi? Adaptasi itu merupakan penyesuaian diri.
Setiap orang mempunyai cara dan kemampuan untuk beradaptasi
sendiri-sendiri. Ada orang yang cepat dalam beradaptasi dan ada pula
yang lambat.
Mari kita tengok sejenak, pada saat pertama kali kita masuk sekolah;
baru masuk TK, dari TK ke SD, dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA, dan dari
SMA ke perguruan tinggi tentunya kita akan bertemu dengan orang-orang
baru yang belum kita kenal sebelumnya. Tentunya tidak semua orang dapat
menghadapinya dengan baik. Kebanyakan orang mungkin sangat mudah dalam
beradaptasi atau bahkan mereka sangat bahagia akan suasana yang baru itu
karena kehidupan sebelumnya serasi dengan kehidupan yang baru ini.
Tetapi lain ceritanya buat orang-orang yang kehidupan sebelumnya tidak
serasi dengan kehidupannya yang baru. Mungkin mereka menganggap
kehidupan / suasana yang baru itu adalah suatu bencana yang besar
sehingga proses penyesuaian diri socialnya terhambat.
Penyesuaian diri pada manusia ada yang bersifat badani dan ada pula yang
tersangkut kehidupan psikis kita. Penyesuaian diri yang bersifat badani
itu berarti perubahan-perubahan dalam proses badan/tubuh kita untuk
menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungannya. Misalnya, pada saat
kita merasa panas, maka akan keluar keringat pada tubuh kita. Keringat
itu adalah bentuk penyesuaian tubuh dari suhu yang panas. Penyesuaian
diri yang tersangkut kehidupan psikis kita, misalnya pada waktu kita
datang ke suatu pesta kita memasang wajah gembira walaupun sebenarnya
kita sedih atau tidak gembira. Contoh lain apabila kita datang ke rumah
tetangga yang sedang tertimpa musibah maka kita memasang wajah sedih
walaupun sebenarnya kita sedang senang.
Agar kita tidak tersisih dari kehidupan ini maka pandai-pandailah dalam
menyesuaikan diri karena menyesuaikan diri itu adalah suatu proses yang
sulit.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Salah satu ciri-ciri
makhluk hidup adalah beradaptasi. Pohon mahoni, randu, jati menggugurkan
daunnya pada saat musim kemarau. Seperti halnya dengan manusia. Manusia
adalah makhluk social di mana manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu kita sebagai manusia tentunya
harus beradaptasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Ngomong-ngomong
soal adaptasi,apa sih adaptasi? Adaptasi itu merupakan penyesuaian diri.
Setiap orang mempunyai cara dan kemampuan untuk beradaptasi
sendiri-sendiri. Ada orang yang cepat dalam beradaptasi dan ada pula
yang lambat.
Mari kita tengok sejenak, pada saat pertama kali kita masuk sekolah;
baru masuk TK, dari TK ke SD, dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA, dan dari
SMA ke perguruan tinggi tentunya kita akan bertemu dengan orang-orang
baru yang belum kita kenal sebelumnya. Tentunya tidak semua orang dapat
menghadapinya dengan baik. Kebanyakan orang mungkin sangat mudah dalam
beradaptasi atau bahkan mereka sangat bahagia akan suasana yang baru itu
karena kehidupan sebelumnya serasi dengan kehidupan yang baru ini.
Tetapi lain ceritanya buat orang-orang yang kehidupan sebelumnya tidak
serasi dengan kehidupannya yang baru. Mungkin mereka menganggap
kehidupan / suasana yang baru itu adalah suatu bencana yang besar
sehingga proses penyesuaian diri socialnya terhambat.
Penyesuaian diri pada manusia ada yang bersifat badani dan ada pula yang
tersangkut kehidupan psikis kita. Penyesuaian diri yang bersifat badani
itu berarti perubahan-perubahan dalam proses badan/tubuh kita untuk
menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungannya. Misalnya, pada saat
kita merasa panas, maka akan keluar keringat pada tubuh kita. Keringat
itu adalah bentuk penyesuaian tubuh dari suhu yang panas. Penyesuaian
diri yang tersangkut kehidupan psikis kita, misalnya pada waktu kita
datang ke suatu pesta kita memasang wajah gembira walaupun sebenarnya
kita sedih atau tidak gembira. Contoh lain apabila kita datang ke rumah
tetangga yang sedang tertimpa musibah maka kita memasang wajah sedih
walaupun sebenarnya kita sedang senang.
Agar kita tidak tersisih dari kehidupan ini maka pandai-pandailah dalam
menyesuaikan diri karena menyesuaikan diri itu adalah suatu proses yang
sulit.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Salah satu ciri-ciri
makhluk hidup adalah beradaptasi. Pohon mahoni, randu, jati menggugurkan
daunnya pada saat musim kemarau. Seperti halnya dengan manusia. Manusia
adalah makhluk social di mana manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu kita sebagai manusia tentunya
harus beradaptasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Ngomong-ngomong
soal adaptasi,apa sih adaptasi? Adaptasi itu merupakan penyesuaian diri.
Setiap orang mempunyai cara dan kemampuan untuk beradaptasi
sendiri-sendiri. Ada orang yang cepat dalam beradaptasi dan ada pula
yang lambat.
Mari kita tengok sejenak, pada saat pertama kali kita masuk sekolah;
baru masuk TK, dari TK ke SD, dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA, dan dari
SMA ke perguruan tinggi tentunya kita akan bertemu dengan orang-orang
baru yang belum kita kenal sebelumnya. Tentunya tidak semua orang dapat
menghadapinya dengan baik. Kebanyakan orang mungkin sangat mudah dalam
beradaptasi atau bahkan mereka sangat bahagia akan suasana yang baru itu
karena kehidupan sebelumnya serasi dengan kehidupan yang baru ini.
Tetapi lain ceritanya buat orang-orang yang kehidupan sebelumnya tidak
serasi dengan kehidupannya yang baru. Mungkin mereka menganggap
kehidupan / suasana yang baru itu adalah suatu bencana yang besar
sehingga proses penyesuaian diri socialnya terhambat.
Penyesuaian diri pada manusia ada yang bersifat badani dan ada pula yang
tersangkut kehidupan psikis kita. Penyesuaian diri yang bersifat badani
itu berarti perubahan-perubahan dalam proses badan/tubuh kita untuk
menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungannya. Misalnya, pada saat
kita merasa panas, maka akan keluar keringat pada tubuh kita. Keringat
itu adalah bentuk penyesuaian tubuh dari suhu yang panas. Penyesuaian
diri yang tersangkut kehidupan psikis kita, misalnya pada waktu kita
datang ke suatu pesta kita memasang wajah gembira walaupun sebenarnya
kita sedih atau tidak gembira. Contoh lain apabila kita datang ke rumah
tetangga yang sedang tertimpa musibah maka kita memasang wajah sedih
walaupun sebenarnya kita sedang senang.
Agar kita tidak tersisih dari kehidupan ini maka pandai-pandailah dalam
menyesuaikan diri karena menyesuaikan diri itu adalah suatu proses yang
sulit.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Salah satu ciri-ciri
makhluk hidup adalah beradaptasi. Pohon mahoni, randu, jati menggugurkan
daunnya pada saat musim kemarau. Seperti halnya dengan manusia. Manusia
adalah makhluk social di mana manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu kita sebagai manusia tentunya
harus beradaptasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Ngomong-ngomong
soal adaptasi,apa sih adaptasi? Adaptasi itu merupakan penyesuaian diri.
Setiap orang mempunyai cara dan kemampuan untuk beradaptasi
sendiri-sendiri. Ada orang yang cepat dalam beradaptasi dan ada pula
yang lambat.
Mari kita tengok sejenak, pada saat pertama kali kita masuk sekolah;
baru masuk TK, dari TK ke SD, dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA, dan dari
SMA ke perguruan tinggi tentunya kita akan bertemu dengan orang-orang
baru yang belum kita kenal sebelumnya. Tentunya tidak semua orang dapat
menghadapinya dengan baik. Kebanyakan orang mungkin sangat mudah dalam
beradaptasi atau bahkan mereka sangat bahagia akan suasana yang baru itu
karena kehidupan sebelumnya serasi dengan kehidupan yang baru ini.
Tetapi lain ceritanya buat orang-orang yang kehidupan sebelumnya tidak
serasi dengan kehidupannya yang baru. Mungkin mereka menganggap
kehidupan / suasana yang baru itu adalah suatu bencana yang besar
sehingga proses penyesuaian diri socialnya terhambat.
Penyesuaian diri pada manusia ada yang bersifat badani dan ada pula yang
tersangkut kehidupan psikis kita. Penyesuaian diri yang bersifat badani
itu berarti perubahan-perubahan dalam proses badan/tubuh kita untuk
menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungannya. Misalnya, pada saat
kita merasa panas, maka akan keluar keringat pada tubuh kita. Keringat
itu adalah bentuk penyesuaian tubuh dari suhu yang panas. Penyesuaian
diri yang tersangkut kehidupan psikis kita, misalnya pada waktu kita
datang ke suatu pesta kita memasang wajah gembira walaupun sebenarnya
kita sedih atau tidak gembira. Contoh lain apabila kita datang ke rumah
tetangga yang sedang tertimpa musibah maka kita memasang wajah sedih
walaupun sebenarnya kita sedang senang.
Agar kita tidak tersisih dari kehidupan ini maka pandai-pandailah dalam
menyesuaikan diri karena menyesuaikan diri itu adalah suatu proses yang
sulit.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Salah satu ciri-ciri
makhluk hidup adalah beradaptasi. Pohon mahoni, randu, jati menggugurkan
daunnya pada saat musim kemarau. Seperti halnya dengan manusia. Manusia
adalah makhluk social di mana manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu kita sebagai manusia tentunya
harus beradaptasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Ngomong-ngomong
soal adaptasi,apa sih adaptasi? Adaptasi itu merupakan penyesuaian diri.
Setiap orang mempunyai cara dan kemampuan untuk beradaptasi
sendiri-sendiri. Ada orang yang cepat dalam beradaptasi dan ada pula
yang lambat.
Mari kita tengok sejenak, pada saat pertama kali kita masuk sekolah;
baru masuk TK, dari TK ke SD, dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA, dan dari
SMA ke perguruan tinggi tentunya kita akan bertemu dengan orang-orang
baru yang belum kita kenal sebelumnya. Tentunya tidak semua orang dapat
menghadapinya dengan baik. Kebanyakan orang mungkin sangat mudah dalam
beradaptasi atau bahkan mereka sangat bahagia akan suasana yang baru itu
karena kehidupan sebelumnya serasi dengan kehidupan yang baru ini.
Tetapi lain ceritanya buat orang-orang yang kehidupan sebelumnya tidak
serasi dengan kehidupannya yang baru. Mungkin mereka menganggap
kehidupan / suasana yang baru itu adalah suatu bencana yang besar
sehingga proses penyesuaian diri socialnya terhambat.
Penyesuaian diri pada manusia ada yang bersifat badani dan ada pula yang
tersangkut kehidupan psikis kita. Penyesuaian diri yang bersifat badani
itu berarti perubahan-perubahan dalam proses badan/tubuh kita untuk
menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungannya. Misalnya, pada saat
kita merasa panas, maka akan keluar keringat pada tubuh kita. Keringat
itu adalah bentuk penyesuaian tubuh dari suhu yang panas. Penyesuaian
diri yang tersangkut kehidupan psikis kita, misalnya pada waktu kita
datang ke suatu pesta kita memasang wajah gembira walaupun sebenarnya
kita sedih atau tidak gembira. Contoh lain apabila kita datang ke rumah
tetangga yang sedang tertimpa musibah maka kita memasang wajah sedih
walaupun sebenarnya kita sedang senang.
Agar kita tidak tersisih dari kehidupan ini maka pandai-pandailah dalam
menyesuaikan diri karena menyesuaikan diri itu adalah suatu proses yang
sulit.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/asihlestariani/pentingnya-beradaptasi_55005b508133111918fa7607
sumber:
https://rismanmhmmd.wordpress.com/2013/10/21/kemampuan-beradaptasi/
https://shareppba.wordpress.com/2010/01/23/perlunya-penyesuaian-diri-dalam-kehidupan-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar