Mari Peduli
peduli
adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap
keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi
yang terjadi di sekitar kita.
Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.
Sikap peduli adalah sikap keterpanggilan untuk membantu mereka yang lemah, miskin, membantu mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi orang lain. Orang-orang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam menyaksikan penderitaan orang lain.
Sikap peduli adalah sikap yang terpanggil untuk mengajak dan mengingatkan orang-orang kaya yang selama ini lalai terhadap penderitaan orang-orang miskin yang ada di sekitarnya.
Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.
Sikap peduli adalah sikap keterpanggilan untuk membantu mereka yang lemah, miskin, membantu mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi orang lain. Orang-orang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam menyaksikan penderitaan orang lain.
Sikap peduli adalah sikap yang terpanggil untuk mengajak dan mengingatkan orang-orang kaya yang selama ini lalai terhadap penderitaan orang-orang miskin yang ada di sekitarnya.
Dimensi Kepedulian
Menurut Swanson (2000), ada lima dimensi penting dalam
kepedulian.
1. Mengetahui Berusaha keras memahami kejadian-kejadian yang
memiliki makna dalam kehidupan orang lain. Pada aspek ini menghindari asumsi
tentang kejadian yang dialami orang lain sangat penting, berpusat pada
kebutuhan orang lain, melakukan penilaian yang mendalam, mencari isyarat verbal
dan non verbal, dan terlibat pada kedua isyarat tersebut.
2. Turut hadir Hadir secara emosi dengan menyampaikan ketersedian,
berbagi perasaan, dan memantau apakah orang lain terganggu atau tidak dengan
emosi yang diberikan.
3. Melakukan Melakukan sesuatu bagi orang lain, seperti
melakukannya untuk diri sendiri,
apabila memungkinkan, seperti menghibur, melindungi, dan mendahulukan,
seperti melakukan tugas-tugas dengan penuh keahlian dan kemampuansaat mempertahankan
martabat.
4. Memungkinkan Memfasilitasi perjalanan hidup dan kejadian
yang tidak biasa yang
dimiliki oleh orang lain dengan memberikan informasi,
memberikan penjelasan, memberikan dukungan, fokus pada perhatian yang sesuai,
dan memberikan alternatif.
5. Mempertahankan keyakinanMendukung
keyakinan orang lain akan kemampuannya menjalani kejadian atau masa transisi
dalam hidupnya dan masa yang akan datang dengan penuh makna. Tujuan tersebut untuk
memungkinkan orang lain dapat memaknai dan memelihara sikap yang penuh harapan.
·
Peduli Pada Diri Sendiri
Peduli pada diri sendiri bukan berarti
bersikap egois, melainkan anak diajarkan peduli pada kebutuhan dirinya sendiri.
Contoh, diajarkannya menjaga kebersihan tubuhnya dengan cara mandi, menyikat
gigi, berpakaian, makan tiga kali sehari, dan seterusnya. Ini adalah wujud
kepedulian orangtua terhadap anak sehingga ia merasa dipedulikan dan akhirnya
ikut peduli pada dirinya sendiri dan orang lain.Sewaktu-waktu, mungkin saja si anak mengingatkan adik atau kakaknya untuk tak lupa menjaga kebersihan. ”Kok, mau tidur enggak sikat gigi? Nanti giginya cepat rusak, lo.” Kepedulian anak akan terlihat dalam interaksinya dengan orang lain. Dengan peduli pada diri sendiri, anak jadi belajar bertanggung jawab pada diri sendiri.
·
Peduli Pada Kakak/Adik
Untuk menanamkan rasa peduli anak pada kakak
atau adik, ada beberapa hal yang harus orangtua ajarkan, yaitu:Mengekspresikan rasa kasih sayang.
Mintalah anak untuk mencium adik dalam gendongan, mencium ayah dan ibu sebelum berangkat sekolah atau sebelum tidur, dan memeluk kakak yang hendak berangkat sekolah, memintanya kakak untuk menemani sang adik bermain, memberi tahu ayah atau ibu jika adik menangis, tidak merepotkan ayah dan ibu jika kakak atau adik sedang sakit, dan sebagainya.
* Selalu berbagi.
Ingatkan pula pada si prasekolah untuk selalu berbagi. Kalau punya makanan dan adik atau kakaknya minta sedikit, minta si prasekolah untuk membaginya. Mainan pun begitu, minta dia bergiliran memainkannya dengan sang adik atau kakak.
* Biasakan berkata dan bersikap yang baik.
Gunakan selalu kata-kata “sakti”, maaf, tolong, dan terima kasih. Sebelum si kecil dapat menggunakannya dengan tepat, orangtualah yang harus lebih dulu mencotohkan dalam keseharian. Kata-kata tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi saling menghargai dan menghormati. Kepedulian anak pada adik maupun kakak, membuatnya belajar bagaimana bersikap menyayangi, menghargai, dan menghormati orang lain. Tentu saja, anak pun belajar membangun rasa empati. Pasti kebahagiaan akan meliputi dirinya, sebab sikap baik terhadap adik/kakak membuahkan respons yang menyenangkan dari mereka. Demikian pula sebaliknya.
·
Peduli Pada Orangtua Sikap
anak pada orangtua boleh jadi merupakan pantulan sikap orang tua terhadap anak.
Semakin peduli sikap kita, maka anak pun tumbuh dengan kepedulian yang
dicurahkan kembali kepada ayah-ibunya. Mulailah dengan ekspresi sayang berupa
pelukan, elusan, perkataan yang lemah lembut, perhatian yang tulus, dan
kesediaan untuk selalu membantu anak menjadi mandiri. Ada yang bilang, peluklah
anakmu 8 kali sehari. Nasihat ini mungkin terdengar lucu, tapi maknanya
sangatlah dalam. Siapa yang tidak terharu kalau si kecil tahu-tahu bertanya,
”Bunda, sakit ya? Kok diam aja?” Atau pakaian santai sang ayah di hari kerja
dikomentari, ”Ayah enggak kerja ya hari ini?” Anak yang peduli pada orangtua
akan menunjukkan sikap menghargai, menghormati dan menyayangi ayah-ibu, serta
memiliki pribadi yang hangat karena ia merasa selalu diterima dalam keluarga.
Selain itu, anak pun akan membangun kedekatan dan komunikasi yang lebih baik
dengan orangtuanya di masa depan.
·
Peduli Pada Teman
Bentuk kepedulian terhadap saudara sebagian dapat diterapkan untuk mengajarkan kepedulian terhadap teman. Yang terpenting mengingat masih kentalnya sifat egosentris di usia prasekolah adalah kesediaan untuk berbagi, bergantian, dan menunggu giliran. Kepedulian juga meliputi tata krama dalam meminjam dan mengembalikan barang yang dipinjam. Termasuk pula bagaimana menjaga perasaan teman dengan cara bertutur kata sopan, tidak membentak, tidak mengejek, dan tidak memukul. Pengertian dapat diberikan dengan mencontohkan, bagaimana kalau dirinya yang dikasari. Biar anak yang menilai sendiri. Kepedulian terhadap teman semakin subur jika orangtua juga menunjukkan hal yang sama. Tanyakan apa yang disukai teman baiknya agar anak ikut peduli. Pancinglah si prasekolah untuk bercerita bagaimana tingkah laku temanteman di sekolahnya, hal ini juga menunjukkan kepedulian. Sisipkan nilai-nilai kebaikan dengan meminta pendapatnya. Contoh, “Bagaimana kalau ada temanmu di kelas yang menangis terus, apakah ibu guru capek?” Meski apa yang orangtua jelaskan belum tentu 100% dijalankan oleh anak, manfaatnya akan selalu ada. Anak yang diajarkan peduli terhadap teman akan belajar bagaimana bersikap yang baik dalam berteman, menyayangi teman, serta menghargai adanya hak-hak orang lain.
Bentuk kepedulian terhadap saudara sebagian dapat diterapkan untuk mengajarkan kepedulian terhadap teman. Yang terpenting mengingat masih kentalnya sifat egosentris di usia prasekolah adalah kesediaan untuk berbagi, bergantian, dan menunggu giliran. Kepedulian juga meliputi tata krama dalam meminjam dan mengembalikan barang yang dipinjam. Termasuk pula bagaimana menjaga perasaan teman dengan cara bertutur kata sopan, tidak membentak, tidak mengejek, dan tidak memukul. Pengertian dapat diberikan dengan mencontohkan, bagaimana kalau dirinya yang dikasari. Biar anak yang menilai sendiri. Kepedulian terhadap teman semakin subur jika orangtua juga menunjukkan hal yang sama. Tanyakan apa yang disukai teman baiknya agar anak ikut peduli. Pancinglah si prasekolah untuk bercerita bagaimana tingkah laku temanteman di sekolahnya, hal ini juga menunjukkan kepedulian. Sisipkan nilai-nilai kebaikan dengan meminta pendapatnya. Contoh, “Bagaimana kalau ada temanmu di kelas yang menangis terus, apakah ibu guru capek?” Meski apa yang orangtua jelaskan belum tentu 100% dijalankan oleh anak, manfaatnya akan selalu ada. Anak yang diajarkan peduli terhadap teman akan belajar bagaimana bersikap yang baik dalam berteman, menyayangi teman, serta menghargai adanya hak-hak orang lain.
·
Peduli Pada Sesama
Sikap peduli yang terbentuk di lingkungan rumah, memudahkan anak untuk menaruh peduli pada lingkungan sosial yang lebih luas. Namun, anak tetap perlu contoh bahwa kedua orangtuanya peduli pada orang lain, bahkan orang yang tidak mereka kenal. Contoh kecilnya, menyisihkan uang ke kotak amal, atau menerima/menolak dengan sopan para peminta sedekah yang mampir ke rumah. Libatkan anak dengan mengajaknya mengumpulkan pakaian bekas guna disumbangkan kepada anak pembantu di rumah, korban bencana, atau panti asuhan. Jelaskan betapa senangnya jika baju-baju bekas itu diterima orang yang membutuhkan. Anak yang punya rasa peduli pada sesama akan menunjukkan pribadi yang hangat, murah hati, mudah berempati, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi pada lingkungan sekitarnya.
Sikap peduli yang terbentuk di lingkungan rumah, memudahkan anak untuk menaruh peduli pada lingkungan sosial yang lebih luas. Namun, anak tetap perlu contoh bahwa kedua orangtuanya peduli pada orang lain, bahkan orang yang tidak mereka kenal. Contoh kecilnya, menyisihkan uang ke kotak amal, atau menerima/menolak dengan sopan para peminta sedekah yang mampir ke rumah. Libatkan anak dengan mengajaknya mengumpulkan pakaian bekas guna disumbangkan kepada anak pembantu di rumah, korban bencana, atau panti asuhan. Jelaskan betapa senangnya jika baju-baju bekas itu diterima orang yang membutuhkan. Anak yang punya rasa peduli pada sesama akan menunjukkan pribadi yang hangat, murah hati, mudah berempati, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi pada lingkungan sekitarnya.
Daftar Pustaka
Anonim. “Peduli
Adalah….”. http://www.antaranews.com/print/223499/peduli-adalah%E2%80%A6
.18 Desember 2016.
Anonim. “
Kepedulian”. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46282/4/Chapter%20II.pdf
. 18 Desember 2016.
Anonim. “Menumbuhkan Rasa peduli”. https://motivatorkonseling.wordpress.com/2012/05/21/menumbuhkan-rasa-peduli/
. 18 Desember 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar