Menurut istilah Adil adalah memperlakukan atau melaksanakan hak
dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak, tidak merugikan orang lain,
memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tidak melebihi dan mengurangi
antara sesama yang berhak dalam keadaan yang sama, menghukum orang bersalah
atau melanggar hukum sesuai dengan tingkat kesalahan dan pelanggarannya, dan
memutuskan perkara sesuai dengan seharusnya, serta menerima hak tanpa lebih dan
memberikan hak orang lain tanpa kurang. Sifat dan sikap adil merupakan sifat
yang teguh, kukuh dan tidak menunjukkan keberpihakan kepada seseorang atau
golongan dalam suatu perkara, termasuk jika seseorang itu anggota keluarganya.
Nilai-nilai keadilan, tidak hanya berlaku di dunia peradilan
tetapi juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan bersama,
bermasyarakat dan berbangsa, harus dipraktekkan dari hari ke hari. Nilai-nilai
keadilan mengandung makna bahwa dalam suatu kehidupan bersama bukanlah
permainan untuk saling meniadakan. Artinya dalam mencapai berbagai keberhasilan
hidup di bidang sosial-ekonomi, politik, pendidikan, budaya dan sebagainya
tidak dicapai dengan mengorbankan orang lain.
Bersikap adil dibagi menjadi empat
yaitu :
1.
Adil terhadap Allah
yaitu menempatkan Allah dalam hati kita sesuai tempatnya Allah itu. Maksudnya
adalah, Allah Pencipta kita, Allah Tuhan kita, Pada Allah kita seharusnya
menghamba, maka kita hendaknya meletakkan Allah dalam hati kita benar-benar
bahwa Allah adalah Tuhan kita, dan menghamba pada Nya. Sehingga kita akan
melakukan apa apa yang diperintahkan Allah seperti melakukan shalat wajib dan
meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.
2.
Adil terhadap diri sendiri.
Adil terhadap diri sendiri berarti menempatkan diri kita pada tempatnya.
Seperti menjaga diri kita untuk
konsisten tetap berbuat baik sehingga tidak menyengsarakan dirinya sendiri.
Misalnya menjaga diri dari berbuat dosa dan hal-hal yang menghapus amal ibadah
sehingga kelak tidak akan membuat diri kita disiksa di hari pembalasan. Adil terhadap diri sendiri juga termasuk
memperhatikan dan menyayangi diri sendiri seperti memakan makana yang halalan
thoyyiban. Juga menjaga hati sehingga hatinya tidak kotor dan gelap.
3.
Adil terhadap orang lain.
Adil terhadap orang lain berarti menempatkan orang lain pada tempatnya.
Misalnya memperlakukan orang tua kita selayaknya yang harus dilakukan oleh anak
seperti kita. Memeperlakukan musuhpun juga harus dengan keadilan meskipun kita
dilarang untuk bermusuhan.
4.
Adil terhadap makhluk lain.
Hal ini seperti tumbuhan, hewan, dan termasuk lingkungan. Seperti contohnya
tidak menebang pohon sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain
sebagainya.
Banyak manfaat jika kita berlaku Adil
di kehidupan sehari-hari :
A. Terhadap kehidupan pribadi/diri sendiri
v Hati terasa tenang
v Hidup rukun dan aman
v Di sukai banyak orang
v Meningkatkan disiplin
v Menimbulkan rasa sayang terhadap sesama
v Memiliki sikap toleransi yang tinggi
v Sopan dalam tutur kata
B. Terhadap keluarga
v Keluarga menjadi sejahtera dan harmonis
v Jauh dari permusuhan sesama saudara
v Tidak ada rasa iri hati dengan saudara
v Disayangi keluarga dan saudara
v Terjalinnya komunikasi dan hubungan dengan keluarga atau saudara
C. Terhadap masyarakat
v Disukai banyak orang
v Terciptanyamasyarakat yang damai dan tentram
v Tanggap terhadap masalah lingkungan
v Terjalin hubungan baik dengan masyarakat
v Jauh dari keributan dan pertengkaran
v Memperbaiki hubungan dengan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Gultom, SMT. Berbuat Adil. 2016. [Online].
Tersedia: http://googleweblight.com/?lite_url=http://artikel.sabda.org/berbuat_adil&ei=gRiO3vyB&lc=en-ID&s=1&m=210&host=www.google.co.id&ts=1482065854&sig=AF9Nedl4izbJOBRtqhoQG7WEzQ-LQWTjNQ.
[diakses tanggal 18 Desember 2016].
Qomsyatun, Gustini. Manfaat Sikap Perilaku
Adil. 2015. [Online], tersedia: http://gustiniqomsyatun.blogspot.co.id/2015/11/manfaat-sikap-perilaku-adil.html?m=1.
[diakses tanggal 18 Desember 2016].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar