Resiko
adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan
masalah yang telah dibuat.
Resiko dapat terjadi langsung maupun tidak langsung dan juga mungkin setelah beberapa berselang.
Resiko dapat terjadi langsung maupun tidak langsung dan juga mungkin setelah beberapa berselang.
Keputusan yang diambil dalam level
manapun dan dalam kondisi apapun dapat membawa dampak atau resiko yang
ditimbulkan dari keputusan tersebut.
Di dalam hidup ini setiap
keputusan yang kita ambil selalu mengandung resiko, sebagai contoh: kita
memutuskan untuk makan maka resikonya kenyang, kita memutuskan tidak makan maka
resikonya lapar. Dan perlu diketahui di dalam sesuatu yang mengandung resiko besar
selalu mempunyai tingkat keamanan yang tinggi, misalnya pesawat terbang lebih
beresiko daripada bus tetapi tingkat keamanannya jauh lebih baik daripada bus
karena mempunyai peralatan yang mampu mengkompensasi resiko. Demikian juga
dengan olahraga yang beresiko tinggi seperti terjun payung, bungee jumping,
menyelam juga mempunyai peraturan dan peralatan pengaman yang mempunyai tingkat
kemanan cukup tinggi.
Bandingkan dengan orang-orang
yang membuka warung atau tempat usaha di pinggir jalan raya. Dewasa ini membuka
usaha di tepi jalan raya sepertinya sudah menjadi hal yang lazim. Apakah mereka
masuk golongan pengambil resiko? Jawabannya bisa beragam, ada yang jawab mereka
tidak mengerti apa itu resiko karena yang mereka pahami adalah bagaimana
berusaha. Ada yang menjawab mereka orang nekat dan tidak peduli akan resiko
yang akan terjadi, tidak perlu dihitung resikonya, yang penting usaha jalan.
Ada banyak contoh lain orang-orang yang tidak mengetahui resiko atau dampak
yang akan terjadi, seperti orang yang naik di atap kereta, orang yang bekerja
tanpa alat pelindung diri dan lain sebagainya. Pada intinya mereka yang masuk
kelompok ini adalah orang-orang yang tidak peduli terhadap resiko yang akan
datang.
Berani mengambil resiko
Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future)
tidak diketahui (uknown). Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada
bila ada ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan akibat daripada
resiko itu sangat tidak kita kehendaki, maka setiap orang akan bertindak sebgai risk
manager, bukan karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubung resiko itu
banyak ragamnya, dalam tahap ini akan dibahas terutama resiko yang dihadapi
oleh business firm dan selanjutnya resiko yang dihadapi oleh
keluarga. Beberapa jenis resiko:
1. Objective risk : ialah
resiko yang terjadi secara alami (nature) yang sama bagi semua orang dan
cara mengatasinya pun sama.
2. Subjective risk : adalah resiko
yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat objective
risk.
3. Uncertainty : adalah
kesadaran orang akan adanya resiko dalam situasi tertentu, tetapi sulit untuk
memperkirakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan terjadi. Tidak
seperti halnya kemungkinan, ketidakpastian ini tidak dapat diukur dengan alat
apa pun yang dapat diterima.
Reaksi terhadap resiko; adalah reaksi seseorang atau
tindakan seorang dalam situasi yang tidak pasti. Reaksi ini antara lain
disebabkan karena ketidakpastian ini. Reaksi orang terhadap resiko tidak sama,
tergantung pada hal yang berikut:
a. Jenis
kelamin
b. Pendidikan
c. Umur
d. Intelegensi
e. Kondisi
ekonomi
Manajemen Resiko
Manakala
perusahaan menjadi rumit, maka makin sulit bagi wirausahawan untuk mengetahui
masalah mana yang dapat ditunda. Karena itu perusahaan perlu mempunyai
seseorang yang secara sistematik mencari masalah potensial dan merancang pengamanan
untuk meminimalkan kerugian potensial, mengingat hal ini, kebanyakan perusahaan
besar telah menunjuk “manajer risiko” yang melapor ke Pejabat Kepala Keuangan,
sementara Direktur Keuangan Perusahaan Kecil secara pribadi memikul tanggung
jawab pengelola risiko itu.
Dari
beberapa risiko yang ada dapat dapat dikurangi atau dikelola, dan
inilah yang dimaksud dengan manajemen risiko.
Macam-Macam
Resiko
a. Risiko
murni adalah risiko yang hanya memberikan prospek kerugian
b. Risiko
spekulatif adalah situasi yang memberikan peluang keuntungan tetapi mungkin
mengakibatkan kerugian
c. Risiko
permintaan, berkaitan dengan permintaan akan produk atau jasa suatu perusahaan
d. Risiko masukan
adalah risiko yang berkaitan dengan biaya masukan, termasuk tenaga kerja dan
bahan.
e. Risiko
keuangan adalah risiko yang diakibatkan dari transaksi keuangan
f. Risiko
properti dengan kerusakan aktiva-aktiva produktif. Jadi bahaya kebakaran,
banjir, kerusuhan merupakan risiko properti bagi sebuah perusahaan
g. Resiko personel
adalah resiko yang diakibatkan oleh tindakan karyawan. Contohnya mencakup
resiko yang berkaitan dengan kecurangan atau penipuan oleh karyawan, atau
tuntunan berdasarkan diskriminasi umur atau jenis kelamin.
h. Resiko
lingkungan meliputi resiko-resiko yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan
kesadaran masyarakat dalam tahun-tahun terakhir, bersama dengan tingginya biaya
pembersihan lingkungan, telah meningkatkan arti penting resiko ini.
i. Resiko
kewajiban ganti rugi berkaitan dengan produk, jasa, dan tindakan karyawan.
Contohnya mencakup ganti rugi dalam jumlah sangat besar yang diputuskan atas
perusahaan membuat asbes dan beberapa penyedia jasa pemeliharaan kesehatan,
termasuk biaya yang dikeluarkan akibat tindakan yang tidak tepat dari karyawan,
seperti mengendarai kendaraan perusahaan secara sembrono.
j. Resiko
yang dapat diasuransikan adalah risiko yang dapat ditutup dengan asuransi.
Sebenarnya, fungsi utama dari manajemen risiko adalah mengevaluasi semua
alternatif untuk mengelola risiko tertentu, termaqsuk mengasuransikan sendiri,
dan kemudian memilih alternatif yang optimal.
Daftar Pusaka :
Gamang, Gesta. 2013. Mengambil Resiko. http://gestagamang.blogspot.co.id/2013/06/mengambil-resiko-dan-keputusan_21.html
(diakses 16 November 2016)
Akbar, Didik Ali. 2012. Pengambilan Resiko. http://dikdikali.blogspot.co.id/2012/11/pengambilan-resiko.html
(diakses 16 November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar