Adaptasi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan
cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah
laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks
karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan
belajar keterampilan makin tinggi.
Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebiuh
cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan
tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam
lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah
sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di
dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam
arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina
hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan
hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa
hidup di Taman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan
dan mengolah sumberdaya secara aktif
sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusiamengembangkan kebiasaan
yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuannya
beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai
makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya
memenuhi dunia. Di lain pihak, kemampuan
manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang
bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban.
Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan
dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan
setempat maupun karena kecepatan perkembangannya.
Jenis-jenis Adaptasi
Adaptasi
fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui
fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini
berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati. Contoh : Tubuh manusia
mampu menambah jumlah sel darah merah apabila berada di pegunungan yang lebih
tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi
kebutuhan sel-sel tubuh.- Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku adalah
penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.Contoh : Cicak akan memutuskan ekornya
pada saat berada dalam Ancaman.-
Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk
organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi
ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.Contoh :
Burung kolibri memiliki paruh panjang dan runcing,Paruh ini digunakan untuk
menghisap madu.
Penerapan dan Prosses Pembelajaran
Penerapannya
kemampuan beradaptasi dan menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat
diterapkan Adaptasi Morfologi didalam keluarga yaitu anak trlebih dahulu diberi
tahu tentang aturan-atuaran apa saja yang perlu ditaati dalam keluarga setelah
itu barulah anak diajari cara beradaptasi dengan keluarga. setelah anak bisa
beradaptasi dengan keluarga barulah anak diajarkan cara beradaptasi
dimasyarakat dan sekolahan. Proses pembelajarannya yaitu dapat dilaksanakan
dikeluarga, masyarakat, sekolah dan dimana saja.dimana dikeluarga anak
diajarkan cara beradaptasi dengan keluarga dan menyikapi measalah dalam
keluarga sedangkan disekolahan anak bisa diajarkan cara beradaptasi dan
menyikapi masalah dengan teman-teman sebayanya dimana anak sering salah paham
dan bertengkar dengan temannya gara-gara masalah kecil nah itu bisa jadi acuan
guru untuk menjelaskan bagaimana menyikapi masalah-masalah itu sebaliknya
dimasyarakat anak dapat diajarakan beradaptasi dan menyikapi masalah dengan
masyarakat sekitar bukan hanya dengan anak-anak seusia mereka tetapi dengan
orang dewasa juga.
Menerapkan dalam Kehidupan
Sehari-hari
Maksud
dari menerapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah agar kita bisa saling
berinteraksi dalam bermasyarakat dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana
keadaan masyarakat tersebut serta aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam
masyarakat tersebut. Dalam hal ini kina
bisa mempelajari bagaiman seseorang bertahan dalam tekanan masyarakat, bertahan
hidup, bagaimana seseorang mencari makan dan air di kehidupannya.
PENTINGNYA ADAPTASI DALAM
PERGAULAN DUNIA REMAJA
Pentingnya
adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang ini yang dimana telah banyak sekali
remaja – remaja yang sudah tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini
kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah
semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia
remaja yang lebih postif. Sehingga kita tidak keluar dari asas – asas etika.
Sebagai contoh ketika kita bergaul dengan anak – anak yang mempunya sifat
kurang baik, dari yang minum – minuman keras hingga yang memakai obat – obatan
telarang. Kita sebagai remaja boleh – boleh saja bergaul tetapi ingat tidak
boleh lah kita untuk mencoba hal – hal yang sekiranya itu negatif, sebagai
remaja kita boleh bergaul dengan siapa pun, tapi selalu inget untuk menghindari
hal – hal yang negatif walau pun mereka semua itu di sekeliling kita.
Manusia dan lingkungannya
Manusia
adalah satu-satunya mahluk hidup di bumi yang memiliki akal budi dan pikiran
yang dapat digunakan dalam berpikir di kehidupan sehari-hari. Karena akal
pikiran itulah, Manusia juga akhirnya menjadi mahluk yang bersosial dan hidup
menyebar di berbagai tempat di bumi dengan berbagai kondisi alam dan tantangan
hidupnya masing-masing.Semua daerah tempat manusia hidup memiliki tantangan
hidup masing-masing yang menuntut
kemampuan adaptasi manusia untuk
bertahan hidup.manusia menggunakan 4 hal dari diri mereka sendiri, yaitu:
- akal
pikiran
- perasaan/emosi
- Jasmani
- Komunikasi
8 Tips Agar Cepat Beradaptasi
dengan Lingkungan Baru
adaptasi
sama lingkungan baru
Rasanya
tak mungkin kita hidup tanpa sesuatu yang baru. Iya kan, Bro-Sist?
Tempat
baru, lingkungan baru, teman-teman baru, adat-istiadat baru, dsb. Nah ketika
menghadapi semua yang baru-baru itu gimana sih rasanya? Mayoritas pasti canggung,
gugup, serasa asing, penasaran juga, ‘takut’ gak diterima/ diakui, dst. Campur
aduk deh!
Sejatinya
rasa-rasa itu datang karena kita belum mengalami atau terjun langsung dalam
lingkungan baru tersebut. Istilahnya sih udah ‘suudzon’ duluan.
1.
Jangan Dulu Asal Nebak
Tak
jarang ketika masuk ke sebuah lingkungan baru, kita akan berpersepsi sendiri.
Contohnya pas kita masuk ke sebuah sekolah, kita suka tiba-tiba nebak ‘ini
sekolah favorit, sedangkan aku otaknya limit! wah gak bakal bisa ngimbangin
nih! ’, ‘kayaknya murid-murid di sekolah ini gak asyik deh!’, ‘jangan-jangan
aku bakal gak betah nih di sini!’, bla… bla… bla…
2.
Siap Sedia
Kalau
kita sudah tahu sedikit-banyak tentang lingkungan baru tersebut, tentu kita
harus siap sedia fisik dan mental. Kita mesti punya gambaran tentang bagaimana
harus bersikap, kebiasaan apa yang diterima/ tidak, cuacanya seperti apa,
adat-istiadatnya bagaimana, watak orang-orangnya seperti apa dst.
3.
Memulai Percakapan
Ketika
kita ada dalam pusaran lingkungan baru, yang dilematis dalam benak kita adalah;
kalau diam terus takut dibilang jutek, kalau tiba-tiba hangat takut dikira Sok
Kenal Sok Dekat… Jadi?
Jika
kita bandingkan efek negatifnya, pilihan kedua lebih baik. Sebisa mungkin kita
bersikap hangat dengan senyum, menyapa bahkan membuka percakapan. Kita niatkan
semata-mata agar terjalin rasa sayang setelah saling mengenal.
4.
Bertanya Saja
Oh
ya, lingkungan baru tentu asing bagi skema diri kita. Sebelum melangkah lebih
jauh, ada baiknya kita ketahui keadaan sekitar dengan bertanya pada orang
sekitar. Wajar kita banyak bertanya, malah orang yang ditanya pun tentu tak akan
risih. Aku yakin mereka bakal ‘welcome’.
5.
Berkeliling
Dimanapun
kita berada ada baiknya kita berkeliling untuk melihat dan memahami situasi
lapangan. Pada saat itu kita dan orang-orang ‘lama’ akan saling bertemu, nah
itulah waktu yang tepat untuk saling membalas senyum, tanya-jawab sederhana,
bersalaman, dsb. Sehingga mereka dan kita akan sama-sama tidak kaget dan saling
menerima keberadaan masing-masing.
6.
Sugesti diri
Tips
yang bermanfaat lain adalah mensugesti diri dengan hal-hal positif. Yakinkan
dalam diri kita bahwa lingkungan yang baru akan memperkaya diri kita sendiri
dengan cerita-cerita baru, teman-teman baru, adat-istiadat baru, pengalaman
baru, dst. Semua itu akan menyenangkan dan pasti melekat dalam ingatan. Sugesti
itu dijamin memberi gairah dalam kehidupan di lingkungan baru kita!
7.
Berbaur
Sebetulnya
kita tak perlu memaksa diri untuk cepat-cepat menerima lingkungan baru. Kita
tidak mesti sesegera mungkin berbaur dengan hal-hal formal dalam lingkungan
tersebut.
8.
Be your self!
Meski
kita hidup di lingkungan baru, rasanya kita tak perlu memalsukan diri dengan
identitas dan kepribadian baru. Cepat atau lambat, waktu akan tetap membongkar
siapa diri dan karakter kita. So, demi kenyamanan dalam bergaul dan interkasi,
tetaplah jadi diri sendiri. Namun jangan lupa untuk menjunjung adat tempat kita
berpijak.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar