Berani Mengambil Resiko
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata "resiko" bukan merupakan kata yang baku. Kata baku
yang benar adalah "risiko", yang berarti adalah akibat yang kurang
menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Kata
resiko sendiri diambil dari bahasa Inggris yaitu "risk".
Resiko terbagi menjadi dua bentuk :
·
Resiko Objektif
Resiko objektif diartikan
sebagai variasi yang relatif dalam kerugian yang aktual dari perkiraan
kerugian.
·
Resiko Subjektif
Resiko subjektif diartikan
sebagai ketidakpastian berdasarakan pada kondisi mental seseorang atau
pernyataan pikiran.
Agar berani mengambil resiko, paling tidak seseorang mesti
memiliki beberapa hal:
1. Berbaik
sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang
datang dari Allah adalah bagian dari keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin
Allah dan ada yang benar-benar menjadi cobaan maupun pelajaran bagi manusia.
Namun, ada juga takdir buruk yang justru terjadi karena keteledoran manusia. Bagi
siapapun yang ingin menggapai impiannya, jika dia berani berikhtiar, maka dia
mesti yakin bahwa ikhtiarnya benar-benar berada dalam naungan Allah, berada
dalam ridha Allah. Keberanian untuk menerima hasil dengan segala macam risiko
yang ditimbulkannya termasuk berbaik sangka kepada Allah.
2. Yakin bahwa
kesuksesan punya proses
Hampir tak ada kejadian yang tidak
melalui proses. Orang hidup saja melalui proses. Dilahirkan dan begitu
seterusnya. Begitu juga orang mati, dia mesti melalui sakaratul maut. Dan
begitu seterusnya. Dalam konteks yang lain, hampir tak ada yang mendapatkan
kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang bergulat di dalamnya. Dengan
demikian, jika seseorang ingin meraih impian atau menggapai kesuksesan, maka
dia mesti melalui proses atau langkah-langkahnya.
3. Percaya bahwa
semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi
menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata atau mewujudkannya butuh kerja keras
dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti dimiliki adalah berani mengambil
sekaligus menerima risiko. Dengan adanya kesadaran bahwa semuanya berisiko,
seseorang akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia juga akan berusaha
sejak dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke
depan. Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif dalam melakoni
kehidupannya.
4. Percaya diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap
menerima hasil akhir dari usaha maksimalnya. Apapun impiannya, jika
perwujudannya dilalui dengan langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan
sungguh-sungguh, apapun hasilnya, itu adalah keberhasilan. Dia sangat percaya
bahwa apa yang sudah dilaluinya adalah satu perjuangan yang tak sia-sia. Dia
sangat yakin akan mendapatkan hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa yang
diperolehnya adalah hasil usaha dan pembuktian dari keringatnya sendiri. Dia bangga
dengan hasil apapun yang dia dapatkan dari usahanya.
5. Percaya dan
optimis akan peluang
Orang sukses selalu meyakini bahwa
satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum
memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia
mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti
mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa
peluang itu selalu terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan.
DAFTAR
PUSTAKA :
Watung, Abraham. 2012. Keberanian Mengambil Resiko. http://situs-motivasi.blogspot.co.id/2011/12/keberanian-mengambil-resiko.html
(Diakses 5 November 2016)
Kadir, Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Resiko.https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
(Diakses 5 November 2016)
KBBI.2016.Arti Kata Resiko. http://kbbi.web.id/risiko (Diakses 5
November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar