1.
Pengertian Peduli
pada kesempatan kali ini saya ingin menulis mengenai
kepedulian. saya awali dari alasan saya. suatu ketika dalam debat kandidat
calon pemimpin di fakultas saya, saya mendengar statemen dari salah seorang
audiens. ia mengatakan jumlah warga fakultas yang datang pada saat itu menunjukkan
tingkat kepedulian mahasiswa yang rendah. di lain kesempatan saya membaca salah
satu iklan layanan masyarakat yang cukup menarik. isi slogan dalam iklan itu
kira-kira "peduli bukan berarti memberi" ya, itu adalah iklan layanan
yang intinya melarang pengguna jalan untuk memberikan uang kepada pengemis dan
pengamen.
kembali ke konsep peduli. apa itu peduli? Kamus Besar
Bahasa Indonesia mencatat arti peduli sebagai mengindahkan, menghiraukan, dan
memperhatikan. berarti jika seseorang peduli akan sesuatu, ia akan
memperhatikan sesuatu dan mulai memikirkannya. ia tidak akan ambil sikap tak
acuh atas sesuatu. pertanyaannya apakah selamanya demikian?
akhirnya semakin jauh saya melangkah, semakin banyak
pengalaman yang saya dapat selama kuliah dan berorganisasi, saya mulai
mempertanyakan apakah mahasiswa yang katanya peduli hanya diukur dari jumlah
kehadirannya di lingkungan kampus? apakah mahasiswa yang peduli hanya dilihat
dari seberapa banyak mereka datang ke acara-acara yang diadakan?
pertanyaan ini terjawab dari pernyataan salah seorang
teman saya. ia mengatakan bahwa mahasiswa memiliki kebutuhan dan pasion mereka
masing-masing. semisal, ada mahasiswa yang lebih menganggap penting sisi
akademis, maka ia dikatakan peduli ketika ia bisa bertanggung jawab pada bidang
akademisnya. ada juga mahasiswa yang lebih tertarik mengembangkan bakat, maka
kepeduliannya dapat dilihat dari bagaimana ia berkontribusi membawa nama
fakultas lewat bakan yang dikembangkannya. di sisi lain ada juga mereka yang
terfokus pada organisasi dan memikirkan isu yang beredar di sekitar, maka
kepedulian mereka akan nampak dari perubahan yang mereka lakukan lewat
organisasi yang mereka tunggangi.
2. Prinsip-Prinsip Peduli
- PEDULI BERARTI MEMBERI PERHATIAN kepada hal kecil yang mengakibatkan dampak besar (dan bukan memberikan perhatian kepada hal besar tetapi memberikan dampak kecil).
- PEDULI BERARTI BERKOMUNIKASI dengan orang yang disayangi meskipun dialog yang dilakukan sepertinya tidak berja lan dengan baik.
- PEDULI BERARTI MENGERTI situasi orang yang disayangi meskipun situasinya membuat kita tidak nyaman.
- PEDULI BERARTI MELAKUKAN TINDAKAN DENGAN SEGERA pada kesempatan pertama dan bukan sekedar berkotbah beIaka . ( Nato = No Action Talk Only )
- PEDULI BERARTI MEMBERI KENYAMANAN terhadap orang yang disayangi bahkan pada saat-saat yang paling sulit sekali
- PEDULI BERARTI PANJANG KASIH DAN SABAR serta memberikan bimbingan kepada orang yang disayangi untuk menemukan dan mencapai tujuann
- PEDULI BERARTI BERBAGI bahkan untuk hal-hal yang paling berharga sekalipun sesuai kebutuhan orang yang disayang
- PEDULI BERARTI KOMITMEN JANGKA PANJANG bahkan ketika orang yang disayangi sudah tidak ada
- PEDULI BERARTI MEMAAFKAN bahkan untuk hal yang paling menyakitkan sekalipun demi tujuan yang lebih besar lagi
- PEDULI BERARTI PERCAYA terhadap orang yang disayangi, terhadap diri sendiri dan terhadap visi bersama .
- PEDULI BERARTI MENYUCIKAN diri dari kepentingan diri sendiri , lebih mementingkan prinsip kebersamaan
3. Jenis-jenis Kepedulian
Kepedulian dibagi menjadi 3, yaitu:
- Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka
Kepedulian
sosial merupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak yang lain dalam
turut merasakan apa yang sedang dirasakan atau dialami oleh orang lain.
- Kepedulian pribadi dan bersama
Kepedulian
bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian itu dilakukan bersama. Cara ini
penting apabila bantuan yang dibutuhkan cukup besar atau berlangsung secara
berkelanjutan.
- Kepedulian yang sering lebih mendesak
Kepedulian
akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering mendesak untuk kita lakukan.
Caranya dengan melakukan sesuatu atau justru menahan diri untuk tidak melakukan
sesuatu demi kepentingan bersama.
4. Sumber Kepedulian
Sumber
kepedulian sosial berasal dari dua sumber, yakni :
1)
Bersumber dari cinta
Kepedulian
sosial muncul dari kepekaan hati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah empati, yang dapat
diartikan sebagai kesanggupan untuk memahami dan merasakan perasaan-perasaan
orang lain seolah-olah itu perasaan diri sendiri.
2)
Tidak karena macam-macam alasan
Kepedulian
sosial yang kita kembangkan adalah kepedulian yang timbul dari hati yang
terbuka mau berbagi untuk sesamanya tanpa didorong atau disertai alasan-alasan
tanpa meminta imbalan apapun.
5. Hambatan dalam mewujudkan kepedulian
Ada beberapa
hal yang merupakan hambatan kepedulian sosial, diantaranya adalah sebagai
berikut :
- Egoisme
Egoisme
merupakan doktrin bahwa semua tindakan seseorang terarah atau harus terarah
pada diri sendiri.
- Materialistis
Merupakan
sikap perilaku manusia yang sangat mengutamakan materi sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Demi mewujudkan itu mereka umumnya tidak terlalu
mementingkan cara untuk mendapatkannya.
6. Cara pembentukan sikap dan perilaku
kepedulian
- Mengamati dan Meniru perilaku peduli orang-orang yang diidolakan.
- Melalui proses pemerolehan Informasi Verbal tentang kondisi dan keadaan sosial orang yang lemah sehingga dapat diperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang apa yang menimpa dan dirasakan oleh mereka dan bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku peduli kepada orang lemah.
- Melalui penerimaan Penguat/Reinforcement berupa konsekuensi logis yang akan diterima seseorang setelah melakukan kepedulian.
7.
Peduli Dalam Diri Sendiri
intinya, konsep peduli tidak sesempit seorang yang
datang ketika diundang ke acara yang melibatkan banyak pihak. jika demikian,
akan nampak lebih banyak orang yang tidak peduli daripada orang yang peduli.
beberapa waktu yang lalu kala itu ada
seseorang yang menghimbau pada seluruh mahasiswa untuk demo. baginya demo
merupakan bentuk kepedulian, tapi sekali lagi saya ingin menekankan bahwa
peduli itu tidak harus dilakukan secara direktif. seperti slogan mengenai anti
memberi pada pengemis, kepedulian dapat dilakukan dengan cara lain.
Sayapun merasa kepedulian dalam diri saya tidak begitu
besar, namun tentunya saya berusaha agar dapat bersikap peduli kepada setiap
orang tanpa melihat latar belakang ataupun jabatan orang tersebut. Karena yang
saya tahu jika kita peduli kepada seseorang maka orang lainpun akan lebih
peduli terhadap kita.
Sumber :
Sekian Artikel Dari
Saya. . .
Soleh
Hakim Ansori
Y011-SOLEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar